75
7. Undang-Undang Otonomi Daerah
Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini sudah ada tujuh UU tentang Otonomi Daerah. Selengkapnya UU tersebut adalah sebagai berikut:
1. UU No.1 Tahun 1945 Tentang Komite Nasional Daerah;
2. UU No. 22 Tahun 1948 Tentang Pemerintahan Daerah;
3. UU No. 1 Tahun 1957 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah;
4. UU No. 18 Tahun 1966 Tentang Pokok Pemerintahan Daerah;
5. UU No. 5 Tahun 1974 Tentang Pemerintahan di Daerah;
6. UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah;
7. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
UU No.1 Tahun 1945, UU No. 22 Tahun 1948, UU No. 1 Tahun 1957 dan UU No. 18 Tahun 1966 menganut otonomi luas.
Jumlah Kabupaten Kota pada Masing-Masing Provinsi
1. Aceh: 1 kota, 19 kabupaten. 2. Sumatera Utara: 6 kota, 14 kabupaten.
3. Sumatera Barat: 6 kota, 9 kabupaten. 4. Riau: 1 kota, 10 kabupaten.
5. Riau Kepulauan: 1 kota, 4 kabupaten. 6. Jambi: 2 kota, 9 kabupaten.
7. Sumatera Selatan: 1 kota,6 kabupaten. 8. Bangka Belitung: 1 kota, 2 kabupaten.
9. Bengkulu: 1 kota, 3 kabupaten. 10. Lampung: 1 kota, 10 kabupaten.
11. DKI Jakarta; 5 kota. 12. Jawa Barat: 8 kota, 21 kabupaten.
13. Banten: 2 kota, 4 kabupaten. 14. Jawa Tengah: 6 kota, 29 kabupaten.
15. D.I Yogyakarta: 1 kota, 4 kabupaten. 16. Jawa Timur: 10 kota, 28 kabupaten.
17. Bali: 1 kota, 8 kabupaten 18. Nusa Tenggara Barat: 1 kota, 6 kabupaten.
19. Nusa Tenggara Timur: 1 kota, 13 kabupaten.
20. Kalimantan Barat: 2 kota, 9 kabupaten. 21. Kalimantan Tengah: 1 kota, 13 kabupaten.
22. Kalimantan Selatan: 1 kota, 10 kabupaten. 23. Kalimantan Timur: 4 kota, 8 kabupaten.
24. Sulawesi Utara: 1 kota, 5 kabupaten. 25. Gorontalo: 1 kota, 2 kabupaten.
26. Sulawesi Tengah: 1 kota, 7 kabupaten. 27. Sulawesi Selatan: 2 kota, 25 kabupaten.
28. Sulawesi Tenggara: 1 kota, 4 kabupaten. 29. Sulawesi Barat: 1 kota, 4 kabupaten.
30. Maluku: 1 kota, 4 kabupaten. 31. Maluku Utara: 2 kota, 6 kabupten.
32. Papua Barat: 1 kota, 3 kabupaten. 33. Papua: 1 kota, 9 kabupaten.
Sumber: Buku Himpunan Pengetahuan Umum Buku Pintar
Sebaiknya Kamu tahu
76 Sedangkan UU No. 5 tahun 1974 menganut otonomi sangat terbatas. UU ini
masa berlakunya juga sangat lama, yakni 25 tahun. Dibuat dan berlaku pada era Orde Baru.
Setelah Orde Baru runtuh lahirlah UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, dibuat dengan harapan dapat meredam gejolak yang ada di
daerah-daerah. UU ini memberikan kewenangan sangat besar bagi daerah-daerah otonom untuk mengurus dan mengelola rumah tangganya sendiri.
Pemerintah juga mengeluarkan UU Otonomi Khusus bagi Aceh dan Papua. UU Otonomi Khusus Nanggroe Aceh Darussalam, dan UU Otonomi Khusus bagi
Papua memberikan kewenangan yang sangat besar kepada Aceh dan Papua. Sampai muncul ungkapan, “apapun yang diinginkan oleh Aceh dan Papua akan
dikabulkan oleh pemerintah pusat, asalkan jangan minta merdeka.” Buktinya Papua yang minta hasil tambang 80 untuk daerah dan 20 sisanya untuk
pemerintah pusat tidak ditolak lagi oleh DPR RI. DPR melihat kuatnya tuntutan pemisahan diri dari kedua daerah tersebut.
Sejak tahun 2004, UU No. 22 Tahun 1999 diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 yang di dalamnya mengatur tentang pemilihan kepala daerah langsung oleh
rakyat.
Suasana Pemilihan Kepala Daerah Sumber:
farm2.static.flickr.com12161045772052_f92c8...
77
8. Beberapa Dampak Negatif Otonomi Daerah a. Konflik Antar Daerah Otonom