Hasil penelitian ini juga berbeda dengan penelitian Tri Sundari Tika tahun 2011 yang diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi
dengan asphyxia neonatorum
54
. Hal ini juga tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan penyakit hipertensi yang diderita akan mempengaruhi janin karena
dengan meningkatnya tekanan darah disebabkan oleh meningkatnya hambatan pada pembuluh darah perifer akan mengakibatkan sirkulasi utero-plasenta kurang baik,
keadaan ini menimbulkan gangguan lebih berat terhadap insufisiensi plasenta dan berpengaruh pada gangguan pertumbuhan janin, gangguan pernafasan.
24
5.1.4 Pengaruh Riwayat
Anemia Ibu
Terhadap Kejadian
Asphyxia Neonatorum di Rumah Sakit St Elisabeth Medan 2007-2012
Proporsi kelompok kasus dan kontrol berdasarkan riwayat anemia ibu dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
Gambar 5.4 Diagram Bar Distribusi Proporsi Riwayat Anemia Berdasarkan Kelompok Kasus dan Kontrol di Rumah Sakit St Elisabeth Medan 2007-2012
Berdasarkan riwayat anemia menunjukkan bahwa pada kelompok kasus, ibu yang mengalami anemia hanya sebesar 11,3 dan yang tidak mengalami anemia
11,3 4,2
81,7 95,8
20 40
60 80
100
Kasus Kontrol
P r
o p
o r
si
Riwayat Anemia
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
sebesar 81,7. Pada kelompok kontrol ibu yang mengalami anemia sebesar 4,2 sedangkan ibu yang tidak mengalami anemia sebesar 95,8.
Hal ini sejalan dengan penelitian Evi Desfauza tahun 2008. Pada kelompok kasus ibu yang menderita anemia sebesar 23,53 lebih kecil dari ibu yang tidak
menderita anemia sebesar 76,47. Kelompok kontrol ibu yang menderita anemia sebesar 2,94 lebih sedikit dari ibu yang tidak menderita anemia 97,06
15
. Dapat dilihat bahwa pada kedua hasil penelitian, proporsi ibu yang menderita anemia lebih
kecil dari proporsi ibu yang tidak menderita anemia. Hal ini dapat dilihat pada kelompok kasus dan kelompok kontrol. Selain itu, proporsi ibu yang menderita
anemia lebih besar pada kelompok kasus apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Uji statistik chi-square diperoleh nilai p. value sebesar 0.004 p0,05
menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara anemia terhadap kejadian asphyxia neonatorum. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan
anemia yang dialami ibu pada saat hamil akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian Rehana Majeed tahun 2006
menjelaskan anemia yang diderita ibu menjadi penyebab asphyxia neonatorum pada bayi.
18
Dengan diketahuinya nilai OR yang besarnya 5,16 95 CI 1,56-17,07, artinya kemungkinan kejadian asphyxia neonatorum 5,16 kali terjadi pada bayi baru
lahir dengan ibu yang menderita anemia dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita anemia. Hal ini sejalan dengan penelitian D Kaye dimana anemia
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh terhadap kejadian asphyxia neonatorum sehingga didapatkan OR sebesar 2,12
56
Pada anemia yang terjadi secara akut, penderita sering mengalami perburukan yang tiba-tiba seperti pada krisis aplastik ataupun perdarahan. Sedangkan pada
anemia kronis, perburukan dijumpai bila telah terjadi disfungsi sistem organ tubuh, salah satunya disfungsi jantung.
28
5.1.5 Pengaruh Berat Badan Lahir Bayi Terhadap Kejadian Asphyxia