BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain kasus kontrol, kemudian ditelusuri secara retrospektif sehingga dapat diketahui faktor
– faktor yang mempengaruhi terjadinya kejadian asphyxia neonatorum pada bayi baru
lahir di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan tahun 2007 – 2012.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan. Pemilihan lokasi ini atas pertimbangan bahwa di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan
terdapat kasus asphyxia neonatorum dan dilengkapi dengan sistem pencatatan rekam medik yang cukup baik, dan juga di Rumah Sakit ini belum pernah dilakukan
penelitian mengenai faktor –faktor yang mempengaruhi terjadinya asphyxia
neonatorum pada tahun 2007 -2012.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Februari 2012 – Juni 2013.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi kasus adalah semua bayi yang menderita asphyxia neonatorum yang dirawat di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan periode Januari 2007 sampai
Desember 2012 sebanyak 66 bayi. Populasi kontrol adalah semua bayi yang tidak menderita asphyxia
neonatorum yang dirawat di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan periode Januari 2007 sampai Desember 2012 sebanyak 2087 bayi.
3.3.2 Sampel
Sampel kasus yaitu bayi yang lahir dengan menderita asphyxia neonatorum yang dirawat di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan periode Januari 2007
sampai Desember 2012. Sampel kontrol yaitu bayi yang lahir dengan tidak menderita asphyxia
neonatorum yang dirawat di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan periode Januari 2007 sampai Desember 2012.
Besar sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
46
,
� = {
�
−∝
− + �
−�
− + −
} −
besarnya sampel ditentukan dengan memperkirakan proporsi populasi terpapar pada kasus P
1
dengan menggunakan rumus =
� �
+ −
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: n
: jumlah sampel minimal α : tingkat kemaknaan 5
β : kekuatan penelitian 80 P
2
: Proporsi terpapar pada kontrol OR : Odds Ratio
Berikut ini adalah hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu sebagai dasar dalam perhitungan sampel.
Tabel 3.1 Nilai Odd Rasio Untuk Setiap Variabel
NO Variabel Penelitian
P2 OR
Nama Peneliti 1
Bayi KMK 0,780
3,430 Novita Dewi 2005
2 Kala II lama
0.872 9,730
Novita Dewi 2005
3
Persalinan SC 0,870
8,620 Novita Dewi 2005
4 Berat bayi lahir
0,420 2,796
Ajeng Trisnaratih 2004
5
BBLR 0,200
5,130 Evi Desfauza2008
6 Paritas
0,395 2,648
Evi Desfauza2008
7
Partus lama 0,300
2,940 Chen ZL 2009
Maka dari penyajian Tabel 3.1 diatas digunakan P
2
dan OR dari hasil penelitian Evi Desfauza sebagai dasar perhitungan sampel, hal ini didasarkan pada
OR yang paling kecil untuk mendapatkan besar sampel minimal. P2
= 0,395 Z
1- ∝2
= 1,96 dengan α = 0,05
Z
1- β
= 0,842 dengan β = 0,20
OR = 2,648
Universitas Sumatera Utara
= ,
, ,
, + − ,
= , Hasil perhitungan didapat P
1
= 0,6335 , dengan interval kepercayaan 95 α = 0,05
pada tingkat kemaknaan 80 , maka besar sampel,
� = { ,
, − , + �
−�
, − , + , − , }
, − ,
� = , ≈
Dari perhitungan di atas dapat diketahui jumlah sampel sebanyak 66 bayi. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling
dengan perbandingan 1 : 2. Pemilihan sampel kasus dan kontrol akan dibatasi oleh kriteria inklusi dan
ekslusi. Adapun kriteria inklusi dalam pemilihan sampel kasus dan kontrol adalah 1. Memiliki catatan rekam medis yang lengkap yang didalamnya mencakup
variabel penelitian yaitu umur ibu, paritas, hipertensi, anemia, berat badan lahir bayi, gemeli, persalinan tindakan dan partus lama.
2. Dilahirkan pada tanggal yang sama. Sedangkan kriteria eksklusi adalah semua karakteristik objek penelitian yang tidak
lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria inklusi. Pemilihan sampel dengan cara mengumpulkan data ibu dan bayi yang
melahirkan di RSU St Elisabeth Medan periode Januari 2007 sampai Desember 2012
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 2087 kelahiran hidup, kemudian dipisahkan antara ibu yang melahirkan bayi yang menderita asphyxia neonatorum kasus sebanyak 66 bayi dan ibu yang
melahirkan bayi yang tidak menderita asphyxia neonatorum kontrol sebanyak 2021 bayi.
3.4 Metode Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari catatan rekam medik yang ada di Rumah Sakit Umum St Elisabeth
Medan. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Maret dengan mencatat semua variabel yang diteliti , dalam pengumpulan data peneliti dibantu oleh petugas rekam
medik.
3.5 Metode Pengukuran 3.5.1 Metode Pengukuran Variabel Dependen
Pengukuran variabel dependen menggunakan skala pengukuran ordinal, dimana pengukurannya dilakukan dengan membagi 2 kategori yaitu bayi dengan
asphyxia neonatorum dan bayi tidak dengan asphyxia neonatorum. Penilaian kategori berdasarkan diagnosa dokter pada status pasien.
3.5.2 Metode Pengukuran Variabel Independen
Pengukuran variabel independen menggunakan skala ordinal, dimana pengukurannya dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori 1 yang mempunyai risiko
dengan kejadian asphyxia neonatorum seperti umur 20 dan 35, paritas nullipara dan grandemultipara, hipertensi, anemia, berat bayi lahir rendah, gemelli, persalinan
Universitas Sumatera Utara
tindakan dan partus lama dan kategori 2 yang tidak masuk kelompok risiko kejadian asphyxia neonatorum seperti umur dari 20 - 35 tahun, paritas primipara dan
multipara, tidak hipertensi, tidak anemia, berat bayi lahir normal,tidak gemelli, persalinan normal dan tidak partus lama. Penilaian kategori tersebut berdasarkan
catatan yang ada pada status pasien sesuai dengan variabel yang diteliti.
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan diberi kode coding, lalu di- edit data editing, dimasukkan data entry ke dalam data file kemudian dibersihkan
cleaning dengan menggunakan komputer untuk dianalisa.
3.6.2 Analisis Data A.
Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan test kemaknaan berupa test
X
2
chi square dengan derajat kepercayaan 95 . Hasil perhitungan statistik dapat menunjukkan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti
yaitu dengan melihat nilai p, bila dari hasil perhitungan statistik nilai p 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selain itu dilakukan juga perhitungan Odd Rasio OR untuk melihat estimasi
risiko terjadinya outcome, sebagai pengaruh adanya variabel independen. Yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksud OR adalah suatu perbandingan paparan diantara kelompok kasus terhadap paparan pada kelompok kontrol.
47
Perubahan satu unit variable independen akan menyebabkan perubahan nilai OR pada variabel dependen.Estimasi confidence interval CI untuk OR ditetapkan
pada tingkat kepercayaan 95. Interpretasinya adalah sebagai berikut : Bila OR 1 berarti sebagai faktor risiko menyebabkan terjadinya outcome.
Bila OR = 1 berarti bukan sebagai faktor Risiko dengan kejadian Bila OR 1 berarti sebagai faktor proteksi atau pelindung
Tabel 3.2 Dasar Perhitungan Odds Rasio
Faktor Risiko Kasus
Kontrol Faktor Risiko +
A B
Faktor Risiko - C
D
� �
= AC
BD =
AD BC
B. Analisis Multivariat
Analisa ini diperlukan untuk melihat hubungan antara satu variabel dependen dengan seluruh variabel independen, sehingga dapat diketahui variabel independen
yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian asphyxia neonatorum dengan menggunakan uji Regressi Logistik.
Uji Regressi Logistik dilakukan melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan nilai p 0,05 pada setiap variabel independen yang berpengaruh terjadinya asphyxia
neonatorum. Analisis secara simultan dari beberapa variabel faktor terhadap suatu hasil dapat dilakukan dengan metode regressi logistik dengan rumus:
� = 1
1 +
B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + ………… Bi Xi
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan Population Attributable Risk PAR, yaitu bagian dari kejadian penyakit dalam populasi berisiko dan tidak
berisiko yang disebabkan oleh paparan. Perhitungan ini mengambarkan kejadian penyakit dalam populasi yang akan menghilang jika faktor risiko dihilangkan
48
. Nilai PAR nantinya akan digunakan untuk melihat estimasi penurunan terjadinya outcome,
sebagai pengaruh adanya faktor risiko.
Tabel 3.3 Dasar Perhitungan Population Attributable Risk PAR
Faktor Risiko Kasus
Kontrol Faktor Risiko +
A B
Faktor Risiko - C
D
� _
� _
�� _
�
48
= � − �
� =
+ + + +
� =
+
Universitas Sumatera Utara
3.7 Definisi Operasional
3.7.1 Asphyxia Neonatorum adalah riwayat bayi baru lahir pada menit
pertama dan menit kelima setelah lahir gagal bernafas secara spontan dengan nilai APGAR ≤ 6 sesuai dengan diagnosa dokter atau bidan.
3.7.2 Umur adalah usia ibu saat melahirkan bayi, dikategorikan atas : 1. 20tahun dan 35 tahun
2. 20 – 35 tahun.
3.7.3 Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu baik hidup maupun mati, lahir tunggal maupun kembar, dikategorikan atas :
1. Nullipara dan grandemultipara 0 anak dan 4 anak 2. Primipara dan multipara 1-4 anak
3.7.4 Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik 120 mmHg dan atau tekanan diastolik 80 mmHg pada ibu.
3.7.5 Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar HB 10 gr . 3.7.6 Berat Badan Lahir adalah berat badan bayi baru lahir yang kategorikan
berdasarkan kelompok resiko terjadinya asphyxia neonatorum pada bayi baru lahir yaitu bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram
berdasarkan catatan medis bayi, dikategorikan atas : 1. Berat Bayi Lahir Rendah 2500 gr
2. BB Normal 2500 gr 3.7.6 Gemeli adalah bayi lahir lebih dari satu.
Universitas Sumatera Utara
3.7.8 Persalinan tindakan adalah riwayat kelahiran bayi yang dibantu tenaga dari luar seperti vacum ekstraksi, forcep dan bedah caesar
berdasarkan catatan yang terdapat pada status ibu, dikategorikan atas : 1. Ya
2. Tidak 3.7.9 Persalinan lama adalah riwayat proses kelahiran bayi berlangsung
lebih dari 24 jam untuk nullipara dan grandemultipara dan lebih dari 18 jam untuk primipara dan multipara berdasarkan diagnose dokter
yang tercatat pada status ibu.
3.8 Aspek Pengukuran