Paradigma Penelitian KAJIAN PUSTAKA

39 S p = R p − R rf σ i dimana: S p = Sharpe Ratio, p = Rata-rata return dari reksadana dalam suatu periode, rf = Rata-rata suku bunga bebas risiko dalam suatu periode, σ i = Standar deviasi reksadana dalam suatu periode.

2. Variabel Independen

a Alokasi Aset Alat ukur untuk menghitung pengaruh kebijakan alokasi aset terhadap kinerja reksa dana digunakan model analisis regresi linear berganda yang model matematiknya dikembangkan berdasarkan Asset Class Factor Model Sharpe, 1997. Model ini untuk menentukan seberapa efektif manajer investasi reksa dana melakukan fungsinya dari kebijakan alokasi aset Asset Allocation Policy dan pemilihan sekuritas Security Selection. Dalam penelitian ini, digunakan 3 variabel alokasi aset yaitu saham, obligasi dan deposito. Persamaannya adalah: R it = b i1 F 1t + b i2 F 2t + b i3 F 3t + Ɛ it Dimana: R it = Return aset i pada periode t, b i1 = Proporsi dana reksa dana i untuk alokasi aset 1, yaitu saham, b i2 = Proporsi dana reksa dana i untuk alokasi aset 2, yaitu obligasi, b i3 = Proporsi dana reksa dana i untuk alokasi aset 3, yaitu SBI, F 1t = Return yang diperoleh dari indeks aset 1, yaitu IHSG pada periode t, 40 F 2t = Return yang diperoleh dari indeks aset 2, yaitu tingkat bunga obligasi, F 3t = Return yang diperoleh dari indeks aset 3, yaitu tingkat bunga SBI, Ɛ it = Error term pemilihan sekuritas meliputi timing dan stock picking. Untuk menjaga relevansi dari variabel alokasi aset, maka dalam penelitian ini variabel pemilihan sekuritas Ɛ it dalam persamaan Asset Class Factor Model diatas diasumsikan tidak dihitung. b Tingkat Risiko Pengertian risiko sendiri merupakan penyimpangan hasil return yang diperoleh dari rencana hasil return yang diharapkan Martono dan Agus, 2008: 166. Tingkat risiko reksadana saham dapat dilihat dari standar deviasi dari return reksadana tersebut. Rumus dalam menentukan standar deviasi adalah sebagai berikut: σ � = R � − E R � 2 � �=1 N dimana: σ i = Standar deviasi reksadana, R i = Nilai return pada periode i, ER i = Nilai expected return, N = Jumlah observasi. c Indeks Harga Saham Gabungan IHSG IHSG adalah indeks untuk mengukur kemampuan kinerja pasar sebagai pembandingnya, dalam menunjukkan suatu kinerja yang telah dicapai dalam suatu periode. IHSG dapat dihitung dengan cara sebagai berikut Nurcahya, 2010: