Teori Portofolio dan Risiko Portofolio

29 b Variasi alokasi aset menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap return reksadana. c Kinerja manajer investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return reksadana.

2. Penelitian yang dilakukan oleh

Ferikawita M. Sembiring 2007 yang berjudul “Pengaruh Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Tingkat Bunga Obligasi Pemerintah dan Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI Terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Campuran .” Penelitian tersebut memperoleh hasil sebagai berikut: a IHSG berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai aktiva bersih NAB reksadana campuran. b Tingkat bunga obligasi pemerintah berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai aktiva bersih NAB reksadana campuran. c Tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai aktiva bersih NAB reksadana campuran.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ginting Prasetya Enka Nurcahya 2010

dengan judul “Analisis Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset, Pemilihan Saham, dan Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Periode 2006- 2008”. Penelitian tersebut memperoleh hasil sebagai berikut: a Kebijakan alokasi aset asset allocation policy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksadana saham. 30 b Pemilihan saham stock selection berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksadana saham. c Tingkat risiko risk level berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksadana saham.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Kasyfurrohman Ali 2012 yang berjudul

“Pengaruh Makroekonomi Terhadap Kinerja Reksadana Syariah di Indonesia Periode 2003-2011 ”. Penelitian tersebut memperoleh hasil terkait antara lain: a Berdasarkan hasil estimasi menggunakan VARVECM, dalam jangka pendek dapat diketahui bahwa variabel NAB lag pertama, NAB lag kedua, SBI lag pertama, SBI lag kedua, SBIS lag pertama, KURS lag pertama, KURS lag kedua, INF lag pertama, dan INF lag kedua berpengaruh signifikan terhadap NAB reksadana syariah. Variabel SBIS lag kedua, IHSG lag pertama, IHSG lag kedua, JII lag pertama, dan JII lag kedua tidak berpengaruh signifikan terhadap NAB reksadana syariah. Variabel NAB lag pertama, NAB lag kedua, SBI lag kedua, SBIS lag kedua, INF lag pertama, dan INF lag kedua memiliki pengaruh positif terhadap NAB reksadana syariah. Variabel SBI lag pertama, KURS lag pertama, dan KURS lag kedua memiliki pengaruh negatif terhadap NAB reksadana syariah. b Berdasarkan hasil estimasi menggunakan VARVECM, dalam jangka panjang dapat diketahui bahwa variabel SBI, SBIS, KURS, 31 dan IHSG berpengaruh signifikan terhadap NAB reksadana syariah. Variabel INF dan JII tidak berpengaruh signifikan terhadap NAB reksadana syariah. Variabel SBI dan SBIS memiliki pengaruh positif terhadap NAB reksadana syariah, sedangkan variabel KURS dan IHSG memiliki pengaruh negatif terhadap NAB reksadana syariah.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Anindita Putri Nurmalita Sari dan Agus

Purwanto 2012 yang berjudul “Analisis Kebijakan Alokasi Aset, Kinerja Manajer Investasi dan Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksadana Saham di Indonesia”. Penelitian tersebut memperoleh hasil sebagai berikut: d Kebijakan alokasi aset memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja reksadana saham di Indonesia. e Kemampuan manajer investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksadana saham di Indonesia. f Tingkat risiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja reksadana saham di Indonesia. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu dan Dionysia Kowanda 2014 yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga SBI, Tingkat Inflasi, IHSG dan Bursa Asing Terhadap Tingkat Pengembalian Reksadana Saham”. Penelitian tersebut memperoleh hasil sebagai berikut: a Suku Bunga SBI berpengaruh postitif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian pada hampir seluruh reksadana saham kecuali YPDM.