32
b Tingkat inflasi berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap
tingkat pengembalian reksadana saham.
c IHSG berpengaruh positif dan signifikan terhadap seluruh tingkat
pengembalian reksadana saham.
d Bursa KLSE berpengaruh positif dan signifikan terhadap enam reksadana saham YPDP, YGSP, YBDS, YPS, YSDPP, dan YGDE,
sementara untuk bursa HSI berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap tingkat pengembalian reksadana saham.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh alokasi aset terhadap kinerja reksadana saham
Kebijakan alokasi aset asset allocation policy adalah upaya memadukan berbagai jenis aset dengan tingkat return yang berbeda ke
dalam suatu portofolio dalam kondisi pasar yang naik turun, dengan tujuan agar investor dapat melindungi dirinya dari kerugian yang besar.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang- kurangnya 80 dari aktivanya dalam efek bersifat ekuitas saham.
Instrumen selain saham berguna untuk menjaga fluktuasi dan likuiditas agar portofolio dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya atau
kerugian sekecil-kecilnya. Setiap manajer investasi memiliki kebijakan masing-masing dalam
menentukan seberapa besar proporsi tiap jenis aset dalam reksadana yang dikelolanya. Perbedaan kebijakan alokasi aset inilah yang akan
33
berpengaruh terhadap Sharpe Ratio yang merupakan proksi kinerja reksadana saham. Semakin besar asset allocation policy maka kinerja
akan semakin baik. Berdasarkan kajian tersebut, dapat diprediksi bahwa alokasi aset berpengaruh positif terhadap kinerja reksadana saham.
2. Pengaruh tingkat risiko terhadap kinerja reksadana saham
Reksadana merupakan instrumen investasi yang berbentuk portofolio. Dalam teori portofolio, risiko tidak sistematis unsystematic
risk dapat diperkecil dengan diversifikasi instrumen investasi. Namun meskipun dalam bentuk portofolio, reksadana saham tetap memberikan
risiko portofolio yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.
Untuk menghitung besarnya risiko portofolio yang dikaitkan dengan return yang diharapkan atas reksadana, digunakan metode standar
deviasi. Hasil dari penghitungan risiko portofolio masing-masing reksadana dapat dibandingkan dengan Sharpe Ratio sebagai proksi
kinerja reksadana saham. Semakin besar komposisi saham dalam portofolio, semakin tinggi risikonya, namun semakin tinggi juga return
reksadana. Berdasarkan kajian tersebut, dapat diprediksi bahwa tingkat risiko berpengaruh positif terhadap kinerja reksadana saham.
3. Pengaruh IHSG terhadap kinerja reksadana saham
IHSG terbentuk oleh saham-saham individual, terutama saham- saham yang paling berpengaruh dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar
yang tinggi. Tingkat likuiditas menjadi indikator utama dalam pemilihan