saham yang terdaftar di BAPEPAM-LK periode 2012 –
2014, sehingga hipotesis kedua diterima.
c Pengaruh IHSG X
3
terhadap kinerja reksadana saham Y. Ho
3
: β
3
0 maka IHSG tidak berpengaruh positif terhadap kinerja reksadana saham.
Ha
3
: β
3
0 maka IHSG berpengaruh positif terhadap kinerja reksadana saham.
Berdasarkan tabel 9 didapatkan hasil estimasi IHSG dengan nilai koefisien sebesar 0,001, nilai t = 2,813, dan
probabilitas sebesar 0,009. Nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan 0,009 0,05
menunjukkan bahwa variabel IHSG memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksadana saham
yang terdaftar di BAPEPAM-LK periode 2012 – 2014,
sehingga hipotesis ketiga diterima.
c. Uji Signifikasi Simultan Uji F
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang diamati
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95
dengan ketentuan sebagai berikut 1 Apabila F hitung F tabel, Ho
4
diterima
2 Apabila F hitung F tabel, Ho
4
ditolak.
Widarjono, 2009.
Hipotesis dalam penelitian sebagaimana telah dijelaskan diatas dirumuskan sebagai berikut:
Ho
4
: β
1
, β
2
, β
3
= 0, maka tidak terdapat pengaruh alokasi aset, tingkat risiko dan IHSG secara simultan terhadap kinerja
reksadana saham. Ha
4
: β
1
, β
2
, β
3
≠ 0, maka terdapat pengaruh alokasi aset, tingkat risiko dan IHSG secara simultan terhadap kinerja
reksadana saham. Hasil uji signifikansi simultan antara tiga variabel independen
Alokasi Aset, Tingkat Risiko dan IHSG terhadap variabel dependen kinerja reksadana saham dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 10. Uji Signifikansi Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3.243 3
1.081 6.306
.002
b
Residual 4.457
26 .171
Total 7.700
29 a. Dependent Variable: Sharpe Ratio
b. Predictors: Constant, IHSG, Risk, Asset Allo
Sumber
: Lampiran 14. Hasil Uji Statistik Signifikansi Simultan halaman 97.
Dari tabel 9 diperoleh nilai F hitung sebesar 6,306 dan signifikansi sebesar 0,002. Terlihat bahwa nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Alokasi Aset, Tingkat Risiko, dan IHSG secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja reksadana saham yang terdaftar di
BAPEPAM-LK periode 2012 – 2014, sehingga H
a4
diterima dan H
o4
ditolak.
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol besarnya
koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sebaliknya semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel bebas
terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan koefisien determinasi atas penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate 1
.649
a
.421 .354
.4140385 a. Predictors: Constant, IHSG, Risk, Asset Allo
Sumber : Lampiran 15. Hasil Uji Koefisien Determinasi halaman 97.
Hasil uji adjusted R
2
pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,354. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja reksadana
saham dipengaruhi oleh Alokasi Aset, Tingkat Risiko dan IHSG