Kualitas Udara Ambient UDARA

SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab II 61 menengahkecil seperti home industri tahu, kegiatan persampahan di TPA, penggilingan padi dan home industri yang dalam proses produksinya melakukan kegiatan pembakaran. Untuk mencegah penurunan kualitas udara yang signifikan sebagai akibat pertumbuhan pembangunan, maka perlu suatu pemantauan kualitas udara yang dilakukan secara berkala pada tiap tahunnya. Pencemaran Udara dari Sumber Bergerak

2.4.1 Kualitas Udara Ambient

Udara ambient adalah udara sekitar kita di lapisan troposfer yang apa adanya yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen 78, oksigen 20, argon 0,93 dan gas karbon dioksida 0,03. Kualitas udara ambien merupakan tahap awal untuk memahami dampak negatif pencemaran udara terhadap lingkungan. Kualitas udara ambient ditentukan oleh : 1 Kuantitas emisi cemaran dari sumber cemaran; 2 Proses transportasi, konversi dan penghilangan cemaran di atmosfer. Kualitas udara ambient akan menentukan dampak negatif cemaran udara terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat tumbuhan, hewan, material dan lain-lainnya. SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab II 62 Adapaun parameter cemaran udara yang diujikandipantau untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dan karakteristik unsur yang terkandung dalam udara ambient antara lain ; 1 SULFUR DIOKSIDA SO 2 SO2 adalah kontributor utama hujan asam. Setelah berada di atmosfir, SO2 mengalami konversi menjadi SO3 yang kemudian menjadi H2SO4. SO2 mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar di udara, sedangkan SO3 adalah gas yang tidak reaktif. Pencemaran SOx menyebabkan iritasi sistem pernafasan dan iritasi mata, serta berbahaya terhadap kesehatan manula dan penderita penyakit sistem pernafasan kardiovaskular kronis. Selain berpengaruh terhadap kesehatan manusia, pencemaran SOx juga berbahaya bagi kesehatan hewan dan dapat merusak tanaman. SO2 adalah kontributor utama hujan asam; 2 KARBON MONOKSIDA CO Gas Karbon monoksida adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mudah larut dalam air, beracun dan berbahaya. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Karbon monoksida dilingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, antara lain kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin, industri, pembakaran sampah domestic dan kebakaran hutan. 3 NITROGEN DIOKSIDA NO 2 Nitrogen dioksida NO2 dan nitrogen monoksida NO adalah kelompok oksida nitrogen NOx yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. NO merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan NO2 berbau tajam dan berwarna coklat kemerahan. Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. NO2 bersifat racun, terutama menyerang paru-paru, yaitu mengakibatkan kesulitan bernafas pada penderita asma, batuk-batuk pada anak-anak dan SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab II 63 orang tua, dan berbagai gangguan sistem pernafasan, serta menurunkan visibilitas. 4 OKSIDAN O 3 Oksidan merupakan senyawa yang memiliki sifat mengoksidasi. Oksidan di udara meliputi ozon lebih dari 90, nitrogen dioksida, dan peroksiasetilnitrat. Pengaruh oksidan terhadap kesehatan adalah mengganggu proses pernafasan dan dapat menyebabkan iritasi mata. Selain itu juga dapat menyebabkan korosi pada bahan material logam, cat, tekstil dsb., penurunan hasil pertanian dan kerusakan ekosistem. 5 TIMBAL Pb Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi. PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110°C dan 200°C. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil. Senyawa Pb sebagian besar dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Timbal dapat menimbulkan pencemaran baik di udara, air, maupun tanah. Timbal yang terkandung dalam udara, air, dan tanah akan berdampak bagi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Apabila terdapat di air, akan ikut terkonsumsi oleh makhluk hidup dan akhirnya akan menimbulkan penyakit dan dampak negatif lainnya. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara ambien di 3 lokasi yang dilakukan 4 kali dalam setahun dengan parameter untuk cemaran yang dujikan antara lain, SO 2 Sulfur Oksida, CO, NO 2 Nitrogen Oksida, O 3 ozon, Pb Timbal, dan Dustfall Debu, di beberapa kawasan padat lalu lintas, terminal dan pemukiman dekat jalan padat kendaraan dengan lama pengukuran rata-rata 1 jam diperoleh hasil sebagai berikut ; SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab II 64 Tabel 2.5 Hasil Pemantauan Kualitas Udara Pertigaan Bundaran Adipura Tahun 2015 Pebruari Mei Agustus Nopember 1 Tugu Adipura 1 SO2 µgNm3 1.466 5,11 4.797 9,57 2 NO2 µgNm3 13.978 34,6 56,2 12,7 O3 µgNm3 11.486 23,5 30,2 18,7 4 NH3 µgNm3 39.825 5,04 11,6 81,3 5 Pb MgNm3 0,0156 0,075 0,0112 0,0332 6 Debu MgNm3 0,1597 0,183 0,199 0,193 7 CO2 Ppm 2 2 3 2 8 Suhukelembaban oC 41,316,7 39,614,7 33,9-42,8 38,041,7 9 Kecepatan angin ms 0,5-1,7 1-1,3 0,8-2,4 0,2-1,4 10 Arah angin - Brt-Timur Timur- Barat Timur- Barat Timur- Barat NO TITIK Unit Satuan Hasil Uji Bulan PARAMETER Tabel 2.6 Hasil Pemantauan Kualitas Udara Terminal Rajekwesi Jl. Veteran Tahun 2015 Pebruari Mei Agustus Nopember 1 Terminal 1 SO2 µgNm3 1.515 7,09 6,28 5,04 2 NO2 µgNm3 6.536 10,3 62,4 26,3 O3 µgNm3 2,222 18,4 28,2 22,7 4 NH3 µgNm3 38.464 2,91 9,7 148,8 5 Pb MgNm3 0,0301 0,0108 0,102 0,0253 6 Debu MgNm3 0,1944 0,227 0,0054 0,173 7 CO2 Ppm 1 2 5 3 8 Suhukelembaban oC 42,219,2 30,641,8 35,7-42,8 39,341,7 9 Kecepatan angin ms 0,4-1,7 0,6-0,8 0,2-1,6 0,1-0,9 10 Arah angin - Barat- Timur Timur- Barat Barat - Timur Timur- Barat NO TITIK Unit Satuan Hasil Uji Bulan PARAMETER Tabel 2.7 Hasil Pemantauan Kualitas Udara Pemukiman Gang Depo Kel Sumbang Jl. Gajah Mada Tahun 2015 Pebruari Mei Agustus Nopember 1 1 SO2 µgNm3 1.112 8,44 4,18 9,63 2 NO2 µgNm3 4.015 43,9 8,39 14,5 3 O3 µgNm3 13.269 14,6 29,4 28,8 4 NH3 µgNm3 10.815 2,63 13,6 41,5 5 Pb MgNm3 0,0084 0,0079 0,0115 0,0236 6 Debu MgNm3 0,0951 0,151 0,157 0,0867 7 CO2 Ppm 1 2 1 1 8 Suhukelembaban oC 42,219,2 30,641,8 35,7-42,8 39,341,7 9 Kecepatan angin ms 0,4-1,7 0,7-098 0,1-1,7 0,2-089 10 Arah angin - Barat- Timur Barat- Timur Timur- Barat Barat - Timur Pemukiman Gang Depo NO TITIK Unit Satuan Hasil Uji Bulan PARAMETER SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab II 65 Dari tabel diatas diperoleh kesimpulan bahwa kualitas udara ambient di 3 tiga lokasi yang dipantau secara periodik masih memenuhi kriteria atau tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999.

2.5 PESISIR DAN LAUT