Perubahan Lahan Pertanian PERTANIAN

SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab III 95 2.656 ton, kemudian pupuk organik dengan penggunaan 1.863 ton per tahun, disusul SP36 dengan penggunaan per tahun 1.274 ton, dan yang terakhir adalah NPK dengan penggunaan 1.118 ton per tahun. Perkebunan Tebu

3.4.3 Perubahan Lahan Pertanian

Pertumbuhan penduduk yang pesat berdampak pada kemampuan sumberdaya alam untuk menopangnya, khususnya ketersediaan lahan untuk permukiman, pertanian, perkantoran, industri dan masih banyak lagi dengan konsekuensi merusak lingkungan. Alih fungsi lahan dari sawah menjadi lahan pemukiman, mengharuskan intensifikasi lahan pertanian dengan berbagai konsekuensinya, antara lain kenaikan intensitas tanam dalam satu lahan. Hal ini juga mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem pertanian, yang menimbulkan dampak terhadap adanya serangan hama dan penyakit tanaman, timbulnya hama dan penyakit baru pada tanaman yang merupakan varian dari hama penyakit yang telah ada, misalnya ham potong leher pada tanaman padi. Intensifikasi yang berlebihan juga mengakibatkan degradasi tingkat kesuburan tanah yang pada akhirnya malah menurunkan produktivitas lahan pertanian. Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro tahun 2015, luas perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi pemukiman tercatat 7,4 Ha dan untuk industri 16,8 Ha. Dibandingkan tahun 2014 total alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman dan industri mengalami kenaikan yang sangat SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab III 96 signifikan yaitu dari 9,5 Ha di tahun 2014 menjadi 24,2 Ha di tahun 2015. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya pengembang perumahan di Kabupaten Bojonegoro, sedangkan lahan kosong yang ada tidak mencukupi sehingga menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dengan tidak memperhatikan keberlangsungan dan fungsi lingkungan, menyebabkan terjadinya bencana dan kerusakan lingkungan. Selain bisnis properti berkembangnya sektor migas di Kabupaten Bojonegoro juga menjadi pemicu alih fungsi lahan pertanian menjadi industri sektor migas dan fasilitas pendukungnya. Adapun luas perubahan penggunaan lahan pertanian secara lebih terinci sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.2 Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015 No. Jenis Penggunaan Baru Luas Ha 1 Permukiman Perumahan 7,36 2 Industri SPBU 0,36 Gudang 0,33 Hotel, Office, Toserba 1,10 Pengembangan Exxon Migas 15,0 Total 24,15 Dari tabel tersebut diatas diketahui bahwa perubahan penggunaan lahan pertanian yang terbesar adalah untuk sektor industri yaitu hampir 70 16,8 Ha dengan alih fungsi lahan terbesar adalah untuk pengembangan Exxon Migas, kemudian pembangunan hotel, SPBU dan gudang.

3.5 PETERNAKAN