LIMBAH B3 TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN

SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab III 109 Gambar 3.17 Perkiraan Beban Limbah Padat dan Limbah Cair Berdasarkan Tingkat Hunian Sarana HotelPenginapan

3.11 LIMBAH B3

Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Diantara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Limbah B3. Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah B3 dapat menyebabkan kanker, alergi dan merusak susunan saraf, juga dapat mengganggu sistem endokrin yang menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi dan sistem kekebalan yang terjadi pada makhluk hidup. Bahan berbahaya dan beracun umumnya digunakan pada sektor industri, pertambangan, dan pertanian. Penggunaan B3 pada berbagai sektor tersebut akan menghasilkan limbah B3 yang memerlukan pengelolaan lebih 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0 Tingkat Hunian Limbah Padat m3Hari BOD TonThn COD TonThn SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab III 110 lanjut. Selain kegiatan industri, potensi Limbah Berbahaya dan Beracun B3 juga dihasilkan dari kegiatan rumah sakit. Adapun perusahaan yang mendapat izin penyimpanan sementara limbah B3 pada tahun 2015 antara lain ; Exxon Mobile Cepu Ltd., RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo, RSUD Padangan dan RSI Muhammadiyah Sumberrejo. Sebagian besar rumah sakit yang ada di Kabupaten Bojonegoro memiliki tipekelas D. Hanya RSUD Sosodoro saja yang memiliki tipe B. Semakin tinggi tipekelas dari rumah sakit, maka semakin besar pula volume limbah padat dan limbah cair yang dihasilkan. Selengkapnya perkiraan volume limbah padat dan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit sebagaimana grafik berikut ini : Gambar 3.18 Perkiraan Volume Limbah Padat dan Limbah Cair Rumah Sakit 20 40 60 80 100 120 Volume Limbah Padat KgHari Volume Limbah Cair m3hari Volume Limbah B3 Padat KgHari Volume Limbah B3 Cair m3hari BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN SLHD Kabupaten Bojonegoro Buku Laporan | Bab IV 112

BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup . Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan fungsi : o Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup; o Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan Hidup; o Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan hidup; o Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya. Tugas dan fungsi tersebut diatas tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, dikarenakan luasnya cakupan layanan yang harus ditangani. Keberadaan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai pelaksana kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup memang benar adanya, akan tetapi sebagai eksekutor terhadap keberlangsungankelestarian fungsi lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro merupakan tanggungjawab kita bersama selaku wargamasyarakat Bojonegoro. Berbagai macam persoalan mengenai lingkungan hidup merupakan suatu masalah bersama yang dihadapi oleh manusia. Manusia perlu menanggapinya dengan serius sambil mengusahakan suatu solusi yang terbaik. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dilakukan sebagai usaha melestarikan lingkungan hidup