Sebagian partisipan memiliki harapan besar terhadap manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi perawat. Partisipan berharap pengetahuan
dan skill perawat supaya ditingkatkan. Sesuai pernyataan berikut: “harapan saya supaya mereka juga dengan melanjutkan
pendidikan lagi, dengan pelatihan lagi, untuk incomenya itu pasti akan berubah akan naik kembali.”
P2 “Skill perawat ya itu lah mungkin ya ee itu lah yang harus
diperbaiki ya. Ya di banyak seminar-seminar. Eee atau lebih ini lagi jenjang pendidikan.”
P16
4.2.3.2 tenaga perawat
Partisipan berharap supaya perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan sesuai standar sehingga mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Sesuai pernyataan berikut: “Kemudian untuk perawat tadi, kalau bisa betul-betullah aplikasi
keperawatan tadi betul-betul terlaksana. Ada form khusus yang memang kita memunculkan diagnosa keperawatan dan aplikasi
intervensi intervensi keperawatan gitu, tidak hanya fokus injeksi, injeksi, itu.”
P15
Partisipan lainnya juga berharap agar perawat tidak membeda-bedakan pasien, baik pasien umum, jamkesmas, ataupun perusahaan, karena setiap pasien
mempunyai hak yang sama untuk dilayani secara adil dan perawat harus memberikan perawatan secara adil. Sesuai pernyataan berikut:
“Jangan membeda-bedakan setiap pasien. Dia umum, jamkesmas, atau perusahaan. Intinya semua pelayanan perawat yang diberikan
sama untuk semua pasien, apakah umum, jamkesmas, atapun dari perusahaan.”
P7 Selain mengoptimalkan pelayanan terhadap pasien, sebagian partisipan
juga berharap supaya perawat membangun hubungan interpersonal yang baik
Universitas Sumatera Utara
dengan saling bekerjasama sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai. Sesuai pernyataan berikut:
“Diharapkannya itu bisa saling bekerja sama, saling mendukung antara kepala ruangan dengan tim, dan dokter tadi juga saling
bekerjasama dengan perawat.” P
Harapan lainnya dari partisipan adalah meningkatkan hubungan kekeluargaan sehingga dapat menimbulkan rasa saling memiliki untuk
memudahkan dalam pemberian pelayanan kepada pasien dan keluarga. Sesuai pernyataan berikut:
“disini kita gak ada STM sistem eeee apa dibilang STM ada eee iuran untuk anggota kalo misalnya ada yang sakit rumah sakit
menyiapkan kontribusi atau dana sosial jadi kita selalu eeee suka rela gitu. rumah sakit pun seolah-olah lepas tangan kan gitu jadi
kalo ada yang meninggal mereka gak ada buat.”
P11
Secara keseluruhan, matrik harapan perawat terhadap rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Harapan perawat terhadap rumah sakit
TEMA
HARAPAN PERAWAT TERHADAP RUMAH SAKIT
KATAGORI Manajemen rumah sakit
Tenaga perawat
SUB- KATAGORI
Memperbaiki dan mengoptimalkan
manajemen rumah sakit
Meningkatkan finansial perawat
Meningkatkan sarana dan
prasarana rumah sakit
Meningkatkan kompetensi
perawat Mengoptimalkan
pelayanan terhadap pasien
Membangun hubungan
interpersonal yang baik
KODE
Mempertahankan program yang
sudah ada Menambah jumlah
tenaga perawat Meningkatkan
disiplin staf Membatasi jam
kunjungan Memperketat
proses penyeleksian
perawat baru Menghitung rasio
perawat dan pasien
Menghitung rasio perawat dengan
beban kerja Memperjelas job
description Menaikkan gaji
perawat Menambah uang
dinas malam Mengoptimalkan
jaminan kesehatan
Meningkatkan kesejahteraan
perawat Menambah alat
kesehatan Memperluas
bangunan rumah sakit
Meningkatkan pengetahuan
perawat Meningkatkan
keterampilan perawat
Memperbaiki komunikasi
perawat Melayani pasien
dengan adil Menerapkan
asuhan keperawatan
sesuai standar
Saling bekerjasama dalam tim
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang meliputi tiga tema yaitu motif perawat pindah kerja, dapat dilihat dari lima katagori yang terdiri dari:
1 pengembangan karir, 2 finansial, 3 beban kerja, 4 lingkungan kerja, 5 faktor pribadi; konsekuensi perawat pindah kerja dapat dilihat dari dua katagori yang
terdiri dari: 1 dampak negatif, 2 dampak positif; dan harapan perawat terhadap rumah sakit dapat dilihat dari dua katagori yang terdiri dari: 1 manajemen rumah
sakit, 2 tenaga perawat. Disamping itu juga membahas keterbatasan penelitian dan implikasi penelitian.
5.1 Motif Pindah Kerja
5.1.1 Pengembangan karir
Pengembangan karir merupakan salah satu motif perawat untuk pindah kerja. Sebagian besar partisipan keluar dari rumah sakit atau pindah kerja karena
ingin mencari kerja yang lebih baik dan sebagian lainnya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Hal ini sejalan dengan penelitian Hunt 2009 dan Haryati 2007 yang mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan turnover, salah satunya
adalah kurangnya peluang dan dukungan pengembangan karir. Hal ini di dukung oleh Sellgren, et al. 2009, dimana pengembangan kompetensi merupakan nilai
intrinsik dari motivasi yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi turnover
. Hal ini juga diperkuat oleh McCarthy, Turrell, Cronin 2002, perilaku pindah kerja perawat selama kurun waktu dua tahun 1999-2000 di Irlandia lebih
Universitas Sumatera Utara