beban kerja Motif perawat pindah kerja

4.2.1.3 beban kerja

Beban kerja tinggi merupakan salah satu motif perawat untuk keluar dari rumah sakit. Beban kerja dirasakan perawat dalam bentuk beban fisik dan beban mental. Beban kerja fisik terlihat dari beberapa pernyataan perawat berupa kekurangan staf, tuntutan pasien dan keluarga serta tuntutan kerja tinggi, keluhan pasien dan keluarga, dan melakukan pekerjaan non keperawatan. Kekurangan staf bisa menjadi beban kerja bagi perawat yang bisa menjadi motif perawat pindah kerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan dibawah ini: “kita staf terbatas, tiga empat orang dinas sore atau dinas malam. Pasien kita tiga puluh, keinginan dan tuntutan mereka itu banyak sekali belum lagi nanti kalau kita ada pasien baru tidak tertangani, tiba-tiba ada pasien gawat. Belum lagi nanti ada tindakan- tindakan yang urgen atau tindakan-tindakan yang rutin yang harus kita lakukan. Nah itu tadi ketenagaannya pun kurang, beban kerjanya pun tinggi, dan jam kerjanya pun juga tinggi.” P2 “Gak imbang lah seperti ini pasien 28 perawat hanya 2 atau 3 itu kan udah gak seimbang, jadi kita dituntut lebih sementara pasien banyak gitu. Jadi pelayanan pun gak, gak kena ke semua gitu. Jadi paling kasih obat kasih obat, oke gitu jam 8 bagi obat bagi obat bagi obat memang kan setara semua bagi obat pasti minum obat. Cuman kan pendekatan kita ke pasien tersebut kurang gitu, karena kita kan kejar time kejar waktu.” P6. Pernyataan di atas didukung oleh partisipan lainnya yang menyatakan tuntutan pasien dan keluarga yang tinggi menjadi motif perawat keluar atau pindah dari rumah sakit tersebut. “Itu keluarga pasien mulai dari segala macam urusan untuk melayani pasien memandikan, memiringkan kiri memiringkan kanan, kalaupun dia sudah bisa minum harus kita memberikan minum, makan, berganti pakaian.“ P2. Universitas Sumatera Utara Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan partisipan lainnya yang menyatakan tuntutan kerja tinggi juga menjadi motif perawat pindah kerja. “awal kita harus datang cepat kemudian pulangnya agak lama juga kak. Misalnya kalau dinas pagi itu sebenarnya kan sampe jam 3 cuma karena kita masih awal, kita sampe jam 4 aa untuk lihat- lihat tindakan selanjutnya gitu kak.” P5 Selain itu, perawat juga melakukan pekerjaan non keperawatan yang menyebabkan beban kerja semakin tinggi. Hal ini menjadi motif perawat pindah kerja. Sesuai pernyataan partisipan berikut: “disini hampir kebanyakan itu pekerjaan-pekerjaan medis itu eeee perawat yang handel seperti itu.” P4 Selain beban fisik, perawat juga merasakan beban mental selama bekerja yang terlihat dari ungkapan partisipan dimana adanya tekanan pasien, keluarga, dan dokter, serta tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan dibawah ini: “....rasa yang kurang nyaman tadi ya.. beban, beban kerja disitu memang tidak berat, pasien hanya berapakan dan sekali dinas itu tiga orang. Cuma karena tadi itu karena tekanan-tekanan, pasiennya itu tanya dokter aja, kita pun hubungi kadang dokternya, eee ngak sabar, nanti saya datang. Jadi serba salah, yang ini desak yang sana pun marah gitu..” P15 “menurut saya beban nya, beban kerjanya tinggilah itu kalo bisa kita bilang awal awal mungkin saya mikir ah mungkin saya di training nih lagi magang training dulu nantikan kalo dah tiga bulan kan saya di training dulu mungkin setelah itu agak inilah agak eee bisa saya mengikuti ritme kerja disana kan cuman setelah lepas training pun saya merasa eee diem kok kayak gini ya gitu bener bener saya rasanya capek sekali” P12

4.2.1.4 lingkungan kerja