4.2.2 Konsekuensi perawat pindah kerja
Konsekuensi perawat pindah kerja dapat dilihat dari dua katagori yaitu: 1 dampak negatif, 2 dampak positif.
4.2.2.1 dampak negatif
Dampak negatif dari turnover dirasakan oleh perawat yang sudah pindah ataupun keluar dari pekerjaannya. Salah satu dampak negatif setelah perawat
keluar atau pindah rumah sakit yaitu berhubungan dengan finansial, sesuai pernyataan beberapa partisipan berikut:
“Kalo di rumah ya minta sama orangtua karna gak ada lagi pekerjaan yang menghasilkan duit jadi minta sama orangtua aj
a.” P5
“karna dulu mendapatkan uang dari gaji sendiri jadi saya bisa menabung kan kak untuk beberapa, tapi selama saya tidak kerja
lagi, lebih ke orang tua ini saya berharap. Jadi agak sedikit kewalangan dengan keuangan
.” P14 Dampak negatif lainnya yang dirasakan adalah kehilangan teman dan perlu
beradaptasi dengan teman baru yang mana sebelumnya mereka sudah nyaman dan saling mengenali satu sama lain, tiba-tiba karena pindah kerja yang menyebabkan
perawat harus beradaptasi kembali dengan teman-teman baru. Pernyataan ini sesuai kutipan salah satu partisipan dibawah ini:
“namanya suasana baru, temen-temen baru. Jadi kek mana dulu biasanya kita sudah kayak kek mana ya sudah say hello apa, tiba-
tiba kita kerja di tempat yang baru, kita ee beradaptasi lagi ya kan. Udah gitu itu kita menyelami jiwa temen kita lagi.”
P16 “cuma lama kelaman inget temen lagi yang kerja disana juga
karenakan kita ditempat kerja punya teman dekat ya merasa kehilang kan dengan momen momen, kadang kangen juga dengan
kerja dengan pasien interaksi dengan pasien, kehilang teman teman kerja karena mungkin tidak bisa seprti dulu lagi paling kalo
ketemuan ya pas dia ada waktu aja.”
P12
Universitas Sumatera Utara
Gejala stres juga dirasakan perawat setelah keluar dari pekerjaannya di rumah sakit. Sesuai pernyataan partisipan berikut:
“gak kerja jadi stres karena udah terbiasa dengan situasi kerja ataupun katakan lah itu termasuk beban kerja tapi jadi istilahnya
udah terbiasa lah gitu ketimbang kita gak kerja rasanya jadi bodoh, stres.”
P8 Selain dampak diatas, dampak lainnya yang dirasakan setelah keluar
adalah kehilangan kemampuan sesuai pernyataan salah satu partisipan dibawah ini:
“sempat juga gak kerja keluar dari situ bulan satu sampai bulan lima gak ada kerja kuliah doang jadi rasanya bodoh karena gak
jalan otak ini yang biasanya misalnya nih kita nginfus itu udah terbiasa cari vena pembuluh darah itu kita udah biasa terus apa
semua udah terbiasa nah ini kok gak ada lagi kayaknya apa ya.”
P8 Selain berdampak negatif bagi perawat yang sudah keluar, turnover juga
bisa memberikan dampak negatif bagi perawat yang masih bekerja, di antaranya yaitu menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengajarkan perawat baru. Sesuai
pernyataan berikut: “Kalau yang masuk kita mesti ngajarin lagi ya kan kita harus
ngulang. Yang seharusnya kita harus cepat kerja kita harus ngajarin lagi ooo seperti ini seperti ini lama gitu jadi prosesnya
lama kita harus ngajarin lagi kamu harus seperti ini kamu seperti ini
.” P6 Selain itu, turnover juga bisa terjadi peningkatan beban kerja sesuai
dengan pernyataan partisipan berikut:
“Bebannya itu kan istilahnya, beban dia pasti dilimpahkan ke kita karena kan setiap perawat keluarkan eee tenaga kerjanya kan
semakin berkurang gitu. Jadi kan tenaga berkurang, jadi pekerjaan itukan harus dilimpahkan sama kita, sama siapa lagi kalau ngak
yang apanya.. PP nya kan, perawat pelaksananya kan kek gitu...”
P1
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan yang diberikan kurang optimal terhadap pasien juga dipicu oleh turnover perawat. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut ini:
“perawat yang baru harus belajar manajemen kita, sistem kita jadi susahnya disitu. Kadang-kadang jadinya pelayanan agak
terbengkalai karena itunya.” P11
Dampak negatif lainnya yaitu kehilangan teman kerja yang sudah berpengalaman, seperti yang diungkapkan oleh salah satu partisipan berikut:
“Mmmm apalagi kalau yang keluarnya senioran ya dia yang ngerti yang lain gak ngerti itu lah mungkin yang susah kita jalani.”
P6
Selain itu, dari segi ikatan emosionalnya juga kurang apabila seringnya terjadi turnover. hal ini sesuai dengan pernyataan salah satu partisipan di bawah
ini: “Cueknya maksudnya ya kalo ada perawat baru ya udah eee
datang dia tapi ya udah jadinya malas buat suatu keterikatan khusus gitu, kedekatan khusus karena sebentar lagi udah keluar
gitu gitu.”
P11
4.2.2.2 dampak positif