Alat pengumpulan data Prosedur pengumpulan data

3.4.2 Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner data demografi, pedoman wawancara, dan field note. Selain itu, peneliti merupakan alat pengumpulan data utama dalam penelitian ini. Peneliti melakukan studi fenomenologi dengan menggunakan dirinya sendiri untuk mengumpulkan deskripsi yang kaya tentang pengalaman perawat dan mengembangkan hubungan antara peneliti dan partisipan melalui wawancara intensif Polit Beck, 2012. Kuesioner data demografi terdiri dari inisial, jenis kelamin, usia, agama, lama bekerja, pendidikan, status pernikahan, dan tempat bekerja partisipan sebelumnya. Untuk pedoman wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti menyusun sendiri berdasarkan studi literatur yang ada. Pedoman wawancara berisi tentang pengalaman perawat yang mengalami turnover dirumah sakit swasta di Kota Medan yang terdiri dari empat item pertanyaan. Pedoman wawancara telah dilakukan content validity dengan tiga ahli. Hasil content validity index CVI untuk panduan wawancara adalah 0,93. Hal ini bermakna bahwa panduan wawancara memiliki isi yang valid CVI 0,8. Field note catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang peneliti lihat, dengar, dan rasakan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2012. Hasil catatan lapangan dalam penelitian ini berisi tanggal, waktu, suasana tempat, deskripsi atau gambaran partisipan, serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Prosedur pengumpulan data

Pengumpulan data dimulai dengan terlebih dahulu mendapatkan surat keterangan lulus uji etik ethical clearence dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin melakukan penelitian dari Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya surat tersebut diserahkan kepihak rumah sakit untuk mendapatkan izin penelitian. Berdasarkan izin tersebut, peneliti menjumpai pihak diklat rumah sakit untuk mendapatkan data perawat yang masih bekerja dan yang sudah keluar dari rumah sakit tersebut dengan terlebih dahulu menjelaskan tentang maksud dan tujuannya. Sebelum melakukan wawancara terhadap partisipan pertama, peneliti telah melakukan pilot study yang bertujuan sebagai latihan dalam melakukan teknik dan analisa transkrip wawancara. Pilot study dilakukan pada satu partisipan. Setelah itu, hasil wawancara dari pilot study dibuat dalam bentuk transkrip dan kemudian dilakukan analisa. Selanjutnya dikonsultasikan dengan pembimbing. Setelah mendapat persetujuan pembimbing, kemudian peneliti melanjutkan wawancara kepada partisipan berikutnya. Sebelum melakukan wawancara, peneliti melakukan pendekatan prolonged engagement dengan partisipan selama kurang lebih dua minggu sebanyak 3 kali pertemuan. Pendekatan prolonged engagement bertujuan untuk membina dan meningkatkan hubungan saling percaya antara peneliti dan partisipan sehingga memudahkan dalam proses wawancara. Pada tahap ini, peneliti menghubungi partisipan berdasarkan kontak person yang didapatkan dari pihak rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan, serta pengumpulan data yang akan dilakukan kepada partisipan. Setelah melakukan prolonged engagement, peneliti menjumpai partisipan dan memberikan lembar persetujuan informed consent untuk mendapatkan persetujuan dalam penelitian ini yang harus ditandatangani oleh partisipan. Setelah itu, peneliti membuat kontrak waktu dan tempat untuk melakukan wawancara. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada partisipan dengan durasi waktu 60-90 menit sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati bersama. Peneliti meminta izin kepada partisispan untuk merekam percakapan selama wawancara. Wawancara direkam dengan menggunakan alat bantu voice recorder . Pertanyaan wawancara ditanyakan berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun dan di lanjutkan dengan tehnik probing. Pada saat wawancara berlangsung, peneliti memberikan kesempatan kepada partisipan untuk mengingat dan menceritakan kembali pengalaman yang dialaminya terkait turnover dengan menggunakan tehnik diam silence. Peneliti berupaya tidak mengarahkan jawaban partisipan dengan membiarkan partisipan mengungkapkan pengalamannya secara bebas terkait pertanyaan yang diajukan selama proses wawancara sehingga diperoleh informasi yang alamiah sesuai dengan pengalaman partisipan. Peneliti mengklarifikasi kembali jawaban ataupun pernyataan partisipan apabila ada jawaban ataupun pernyataan yang kurang jelas selama proses wawancara berlangsung. Universitas Sumatera Utara Setelah wawancara selesai, peneliti meminta izin dan mengucapkan terimakasih kepada partisipan atas kesediaannya menjadi partisipan dan memberikan informasi yang diperlukan peneliti dalam penelitian ini.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional