6. Prosedur untuk uji bakteri indikator harus relatif lebih mudah dikerjakan.
7. Prosedur untuk melakukan uji bakteri indikator harus aman yang berarti tidak
boleh membahayakan bagi kesehatan orang yang melakukanya. 8.
Jumlah bakteri indikator harus dapat menunjukkan tingkat polusi, yang berarti kira-kira jumlahnya sebanding dengan jumlah mikroorganisme patogen yang
terdapat di dalam air. Syarat-syarat bakteri indikator tersebut mungkin tidak selalu dapat dipenuhi
karena mungkin berbeda dalam hal toleransi suhu, tingkat khlorinasi, dan terhadap konsentrasi garam. Sifat-sifat masing-masing bakteri indikator perlu diketahui untuk
dapat melakukan uji dengan tepat.
2.3 Air Tebu
2.3.1 Pengertian Air Tebu
Tebu
Saccharum officinarum
adalah tanaman yang membutuhkan musim hujan pada saat penanaman dan sedikit hujan pada saat dipanen ditebang. Kebetulan
kondisi ini sesuai kondisi iklim di Indonesia yang memiliki dua macam iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Tebu yang digunakan sebagai bahan baku
pabrik merupakan tanaman keturunan hasil persilangan antara tebu alam dan pimping. Maka untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan maka
ditanam jenis varietas tertentu yang sesuai dengan kondisi alam dan iklim suhu, angin, dan intensitas curah hujan agar didapat hasil gula yang cukup tinggi Soejardi,
2003.
Universitas Sumatera Utara
Tebu merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi kebutuhan
domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara Disbun, 2012. Tebu termasuk jenis tanaman rumput yang kokoh dan kuat. Tanaman tebu
akan tumbuh di daerah dataran rendah yang kering, iklim panas yang lembab dengan suhu antara 25ºC-28ºC, Curah hujan kurang dari 100 mmtahun, tanah tidak terlalu
masam, pH diatas 6,4 dan ketinggihan kurang dari 500m dpl Bapelluh, 2013. Seperti halnya tanaman lainnya, pohon tebu juga mempunyai beberapa jenis.
Jenis-jenis tebu yang seringditanam di tanah air biasanya diambil dari: jenis POY 3016. jenis P.S.30, jenis P.S.41, jenis P.S.38, jenis P.S.36, jenis P.S.8, jenis B.Z.132,
jenis B.Z.62, dan jenis lain-lain. Jenis tebu ini mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dengan demikian, tebu dapat dengan mudah dibedakan dan sekaligus langsung bisa
mengetahui tebu ini termasuk jenis yang mana Mulyana, 2001. Minuman air tebu adalah minuman yang sangat alami dan manis memiliki
komposisi kandungan kimia berasal dari batang tebu yang mengandung air gula yang berkadar sampai 20. Minuman air tebu banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik
orang tua, dan anak-anak, dijual di pinggiran jalan serta di pusat keramaian membuat minuman segar ini mudah dijangkau oleh semua orang.
Usaha pembuatan minuman air tebu merupakan yang sederhana, tetapi jika dikelola dengan baik akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Selain itu,
proses pembuatannya mudah dan tidak membutuhkan keterampilan tinggi, serta alat yang digunakan sangat sederhana. Adapun proses pembuatan minuman air tebu
Universitas Sumatera Utara
adalah sebagai berikut: Air tebu bisa langsung didapatkan dengan menggunakan mesin khusus. Batang
– batang tebu awalnya dibelah – belah menjadi dua bagian. Setelah itu baru dimasukkan ke dalam mesin pemeras. Mesin inilah yang memeras air
tebu hingga hanya tertinggal ampas batangnya. Cairan yang keluar dari perasan batang akan langsung keluar otomatis melalui kran yang tersambung dengan mesin.
Jika tanaman tebunya masih muda maka warna air tebu agak hijau muda sedangkan batang tebu tua akan menghasilkan air perasan tebu yang berwarna lebih
tua atau kecoklatan. Hasil air perasannya dapat disajikan dengan gelas – gelas plastik
ataupun dapat dibungkus dalam plastik putih, dapat pula ditambah es sebagai penyejuk Arifah, 2008.
Menurut Subianto 2011 Tebu mengandung senyawa octacosanol sejenis alkohol rantai panjang yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Octacosanol juga menghambat penumpukan plak pada dinding pembuluh, bahkan ia perlindungan terhadap oksidasi protein darah.
Menurut hasil riset
National center for scientific Research
Havana kuba. Octacosanol mekan sintesa kolesterol yang di produksi di dalam hati. Hal ini terlihat
dari adanya pengaturan enzim reductase HMG-CoA —Enzim yang membatasi laju
sintesa kolesterol. Pengamatan jangka panjang terhadap konsumsi octacosanol membuktikan senyawa itu dapat menurunkan dan mengontrol kadar kolesterol darah
tanpa efek samping. Pasien diabetes pun aman mengkonsumsi tebu. Sebab, pemberian policasanol
10 mg perhari menunjukkan penurunan total kolesterol 17,5 dan LDL-kolesterol
Universitas Sumatera Utara
21,8 namun tidak terjadi peningkatan pada kadar glukosa atau glikemik darah. Malah kadar HDL
–kolesterol meningkat 11,3. Air perasan tebu memiliki efek anti diabetic. Bila diminum ia mampu
mengatasi diabetes. Air tebu mengandung sakaran, senyawa anti diabetik. Sayangnya dalam pengolahan menjadi gula pasir, senyawa itu hilang saat proses pemanasan.
Yang bertahan justru sakarosa, senyawa pencetus diabetes. Tebu juga mengandung asam lemak yang memiliki efek anti radang dan
analgetik. Ini dibuktikan dengan pemberian suatu campuran asam lemak yang di isolasi dari tebu kepada tikus. Tikus yang kesakitan setelah diletakkan diatas piring
panas dan diberi asam asetat,menjadi tenang setelah minum larutan itu. Secara tradisional masyarakat memang sudah memanfaatkan tebu sebagai anti
racun, antiseptic, pengencer dahak dan obat lambung. Bahkan ia juga dipakai untuk mengobati kanker paru-paru, beberapa tumor dan menyembuhkan luka. Gula tebu
juga digunakan untuk pengobatan
gonore
dan gangguan vagina. Ampas tebu dipakai untuk menutup luka dan membalut patah tulang. Di India jus tebu menjadi obat untuk
tumor di bagian perut. Jadi manfaat tebu tak hanya sebatas untuk bahan baku gula pasir saja Subianto, 2011.
2.3.2 Sari Tebu