industri, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, pengotoran badan-badan air dapat
menurunkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung kualitas air tersebut. Air mempunyai peranan besar dalam
penularan beberapa penyakit menular. Besarnya peranan air dalam penularan penyakit adalah disebabkan keadaan air tersebut sangat membantu dan sangat baik
untuk kehidupan mikrobiologis. Air dapat bertindak sebagai tempat berkembangbiak mikrobiologis dan juga
sebagai tempat tinggal sementara perantara sebelum mikrobiologis berpindah kepada manusia Soemirat, 2003. Air yang digunakan harus memenuhi syarat
kualitas air minum, sesuai dengan Kepmenkes RI No.492MenkesPERIV2010 seperti syarat fisik tidak berasa, berbau, berwarna, serta tidak keruh, syarat kimia
tidak mengandung zat-zat kimia beracun yang menimbulkan gangguan kesehatan, syarat mikrobiologi bebas bakteri
Escherichia coli
dengan standar 0 dalam 100 ml air minum serta bebas dari kontaminasi radiasi radioaktif melebihi batas maksimal
yang diperbolehkan.
2.2.4 Indikator Pencemaran Air
Pemeriksaan bakteriologis merupakan pemeriksaaan yang paling baik dan sensitif untuk mendeteksi kontaminasi air oleh kotoran manusia. Mikroorganisme
yang sering diperiksa sebagai indikator pencemaran oleh feses, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Organisme Koliform
Contoh tipikal koliform tinja adalah
E.coli
. keberadaaan
E.coli
dalam sumber air merupakan indikasi terjadinya kontaminasi tinja manusia. Ada beberapa alasan
mengapa organisme koliform dipilih sebagai indikator terjadinya kontaminasi tinja dibandingkan kuman pathogen lain terdapat di saluran pencernaan, antara lain :
a. Jumlah mikroorganisme koliform cukup banyak dalam usus manusia. Sekitar
200-400 miliar organisme ini dikeluarkan melalui tinja setiap harinya. Karena jarang sekali ditemukan dalam air, keberadaan kuman ini dalam air memberi
bukti kuat adanya kontaminasi tinja manusia. b.
Organisme ini lebih mudah dideteksi dibandingkan tipe kuman pathogen lainnya.
c. Organisme ini lebih tahan hidup dibandingkan dengan kuman atau pathogen
lainnya. Bila koliform organisme ini ditemukan di dalam sampel air maka dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa kuman usus pathogen yang lain dapat juga ditemukan dalam sampel walaupun dalam jumlah yang kecil.
2. Streptokokus tinja
Organisme ini biasanya di dalam tinja bersama E.coli. Streptokokus tinja dapat digunakan sebagai indikator untuk uji pembuktian adanya kontaminasi tinja
manusia.
Universitas Sumatera Utara
3. Clostridium perferingens dan Clostridium welchii
Organisme ini
biasanya ditemukan
dalam fese
manusia dalam
jumlah yang kecil.
2.2.5 Bakteri Indikator Polusi
Bakteri indikator polusi adalah bakteri yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya polusi feses atau kotoran manusia atau hewan. Mikroorganisme yang
digunakan sebagai indikator polusi adalah bakteri yang tergolong
Escherichia coli, Streptokokus fekal, dan Clostridium perferingens.
Beberapa alasan pemilihan bakteri-bakteri tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Bakteri-bakteri tersebut dapat digunakan sebagai indikator kontaminasi kotoran karena terdapat dalam jumlah yang besar di dalam kotoran manusia dan hewan,
dimana bakteri tersebut adalah bakteri komensal di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.
2. Bakteri-bakteri tersebut pada umumnya tidak tumbuh di dalam saluran pencernaan
organisme lainnya kecuali manusia dan hewan berdarah panas. 3.
Bakteri indikator harus selalu terdapat di dalam contoh dimana ditemukan mikroorganisme patogen enterik.
4. Bakteri indikator harus hidup lebih lama dibandingkan dengan bakteri patogen
enterik yang berbahaya. 5.
Prosedur untuk uji bakteri indikator harus sangat spesifik yang berarti tidak memberikan hasil positif yang salah, dan sangat sensitif yang berarti dapat
mendeteksi adanya bakteri indikator dalam jumlah yang sangat kecil.
Universitas Sumatera Utara
6. Prosedur untuk uji bakteri indikator harus relatif lebih mudah dikerjakan.
7. Prosedur untuk melakukan uji bakteri indikator harus aman yang berarti tidak
boleh membahayakan bagi kesehatan orang yang melakukanya. 8.
Jumlah bakteri indikator harus dapat menunjukkan tingkat polusi, yang berarti kira-kira jumlahnya sebanding dengan jumlah mikroorganisme patogen yang
terdapat di dalam air. Syarat-syarat bakteri indikator tersebut mungkin tidak selalu dapat dipenuhi
karena mungkin berbeda dalam hal toleransi suhu, tingkat khlorinasi, dan terhadap konsentrasi garam. Sifat-sifat masing-masing bakteri indikator perlu diketahui untuk
dapat melakukan uji dengan tepat.
2.3 Air Tebu