Landasan Teori .1 Teori Simpul
Tabel 2.1 Lembar ABTPK Analisis Bahaya dan Titik Pengendalian Kritis pada Pengolahan Minuman Sari Tebu
Titik Kendali
Kritis Bahaya
Cara Pengendalian
Batas Kritis
Nilai Target
Pemantauan Tindakan
Koreksi
Proses penyaringan
E.Coli Kebersihan
peralatan harus dijaga
dengan baik
Tidak ada
E.Coli Tidak
ada nilai
target =0
Kebersihan peralatan
harus dijaga
dengan baik Peralatan
sebaiknya di tutup
rapat dengan wadah
agar tidak
masuk kuman pada peralatan
Proses penyajian
E.Coli, debu dan
kotoran lainnya
Sanitasi penyajian
minuman sari
tebu Tidak
ada E.Coli
Tidak ada
nilai target
=0 Hygiene
sanitasi dalam penyajian
minuman sari tebu
Hygiene sanitasi dalam
penyajian minuman sari
tebu
2.6 Landasan Teori 2.6.1 Teori Simpul
Patogenesis penyakit dalam perspektif lingkungan dan variabel kependudukan
dapat digambarkan dalam teori simpul.
Sumber : Achmadi, 2008
Gambar 2.2 Teori Simpul
Simpul 1 E.coli
Simpul 2 Air tebu
Simpul 3 Penjual minuman
sari tebu Simpul 3
- Diare
- Tidak diare
Universitas Sumatera Utara
Diagram Skematik Patogenesis Penyakit
Berdasarkan skematik diatas maka patogenesis penyakit dapat diuraikan kedalam empat simpul yakni :
1. Simpul 1 sebagai sumber penyakit Sumber penyakit adalah titik mengeluarkan atau mengemisikan agent penyakit.
Agent penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui kontak secara langsung atau melalui media perantara. Umumnya
melalui roda beracun yang dihasilkan ketika berada dalam tubuh, atau secara langsung dapat mencederai sebagian atau seluruh bagian tubuh manusia sehingga
menimbulkan gangguan fungsi maupun morfologi bentuk organ tubuh. Berbagai agent penyakit yang baru maupun lama dapat dikelompokkan kedalam 3
kelompok besar yaitu : a. Mikroba seperti virus amuba, jamur, bakteri, parasit dan lain-lain
b. Kelompok fisik misalnya kekuatan radiasi, energi, kebisingan, kekuatan cahaya c. Kelompok bahan kimia toksik misalnya pestisida, merkuri, cadmium, CO, H
2
S dan lain-lain.
Media transmisi tidak akan memiliki potensi penyakit kalau di dalamnya tidak mengandung bibit penyakit atau agent penyakit. Media yang harus diperhatikan
bagi kesehatan masyarakat adalah air. Salah satunya adalah minuman sari tebu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Cara membuat air tebu yang cukup
sederhana sehingga penjualan dapat dilakukan di lokasi usaha maupun tempat lain.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun cara pembuatanya sederhana, namun kemungkinan tercemarnya air tebu dengan
E.coli
lebih besar pada saat pengolahan air tebu. 2. Simpul 2 komponen lingkungan yang merupakan transmisi penyakit
Komponen lingkungan sebagai media transmisi penyakit yang dapat menyebabkan agent penyakit yakni :
a. Udara b. Air
c. Tanahpangan d. Binatangserangga
e. Manusialangsung Bakteri
E.coli
merupakan parameter ada tidaknya materi fekal di dalam habitat yang sangat menentukan kualitas air atau bahan makanan. Kehadiran E.coli di
dalam makanan yang berhubungan dengan kepentingan manusia sangat tidak diharapkan. Salah satunya adalah para penjual air tebu yang menjajakan
daganganya bersebelahan dengan jalan raya merupakan salah satu indikator adanya pencemaran bakteri
E.coli.
3. Simpul 3 penduduk Penduduk dengan berbagai variabel kependudukan seperti pendidikan, perilaku,
kepadatan, gender, dan lain-lain. Agent penyakit, dengan atau tanpa menumpang komponen lingkungan lain masuk kedalam tubuh melalui satu proses yang disebut
sebagai proses hubungan interaktif. Hubungan interaktif antara komponen lingkungan dengan penduduk berikut perilakunya dapat diukur dalam konsep yang
Universitas Sumatera Utara
disebut perilaku pemajanan. Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit
agent penyakit. Perilaku orang perorang dipengaruhi oleh pendidikan, tinggi badan, gender, pengalaman dan lain sebagainya.
Masing-masing agent penyakit yang masuk kedalam tubuh dengan cara-cara yang khas ada 3 jalan atau
route of entry
, yakni : 1. Sistem pernapasan
2. Sistem pencernaan 3. Masuk melalui permukaan kulit
Pada simpul ke tiga, perilaku
hygiene
dan sanitasi penjual air tebu sangat menentukan kandungan air tebu yang akan dijual kepada konsumen masyarakat.
Karena tidak semua penjual air tebu mengerti dan memahami betul bagaimana mengaplikasikan enam prinsip
hygiene
dan sanitasi ke dalam pembuatan minuman sari tebu. Tercemarnya minuman air tebu dapat terjadi pada semua tahap yang
dilalui oleh air, baik itu pada proses pengolahan, penyajian, maupun pada proses lainnya.
4. Simpul 4 keadaan sehat atau sakit Penduduk yang dalam keadaan sehat atau sakit setelah mengalami intraksi atau
exposure
dengan komponen lingkungan yang mengandung bibit penyakit atau agent penyakit. Kejadian penyakit merupakan outcome hubungan intraktif antara
penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya gangguan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara