2. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan yaitu air tebu. Masukkan ke dalam :
Tabung ke-1 sampai dengan tabung ke-3 masing-masing sebanyak 0,1 ml. Tabung ke-4 sampai dengan tabung ke-6 masing-masing sebanyak 1 ml.
Tabung ke-7 sampai dengan tabung ke-9 masing-masing sebanyak 10 ml Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar spesimen dan media
tercampur. 3. Inkubasikan pada suhu 35ºC- 37 ºC selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada
tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang menunjukkan peragian
lactose
pembentukan gas. Pembentukan gas pada tabung durham pada test pendahuluan dinyatakan test + atau positif, maka dilanjutkan
dengan test penegasan. Apabila test dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan ke dalam inkubator kembali pada suhu 37 ºC selama 24 jam. Bila
terbentuk gas pada tabung durham, hasil menunjukkan positif dan test dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test negatif berarti
Escherichia coli
negatif dan tidak perlu dilakukan test penegasan.
3.5.5 Test Penegasan
Confirmative Test
Media yang dipergunakan : Briliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2. Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan, cara pemeriksaan :
1. Dari tiap-tiap tabung
Presumtive
yang positif, dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung
Confirmative
yang berisi 10 ml BGLB 2.
Universitas Sumatera Utara
2. Tabung
Confirmative
diinkubasikan pada suhu 44 ºC selama 24 jam untuk memastikan adanya
Coliform
tinja. 3. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB 2
yang menunjukkan positif gas. Test penegasan ini merupakan test yang minimal harus dikerjakan untuk
pemeriksaan bakteriologi makanan dan minuman.
3.5.6 Pembacaan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasi pada
suhu 37 C maupun pada seri tabung yang diinkubasikan pada suhu 44
C. Angka yang diperoleh dicocokan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh index MPN
Coliform
untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 37 C dan indeks MPN
Escherichia coli
untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44 C
3.6 Definisi Operasional
1. Air tebu adalah minuman siap saji yang segar dan alami tanpa bahan pengawet
yang diambil dari sari pohon tebu. Air tebu berasal dari tebu yang sudah dikupas dan dibersihkan, kemudian tebu diperas dengan menggunakan mesin penggiling.
setelah itu, disaring dan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es batu. 2.
Pemilihan tebu adalah memilih jenis tebu khusus untuk minuman sari tebu. dengan ciri-ciri: tebu memiliki panjang sekitar 2,5 m, tebu tahan lama, air yang dihasilkan
hijau, dan aroma tebu sangat menyengat sehingga segar bagi yang meminumnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Penyimpanan air tebu adalah menyimpan air tebu yang sudah siap saji di wadah
yang tertutup rapat dan berisi es batu. 4.
Pengolahan air tebu adalah proses mengolah tebu yang sudah dipotong-potong dengan ukuran 1 meter. kemudian kulit tebu dikupas lalu dibersihkan. giling tebu
yang sudah bersih dengan alat penggiling untuk mengambil airrnya. Lalu saring air perasan dari tebu supaya tidak terbawa tebu yang kecil-kecil ampas. Campur
air tebu dengan air putih dan sirup vanili secukupnya, aduk rata, tuang dalam gelas yang sudah diisi dengan es batu dan minuman sari tebu siap disajikan.
5. Pengangkutan air tebu adalah memindahkan air tebu yang sudah diolah ke dalam
wadah tempat penyimpanan air tebu. 6.
Penyajian air tebu adalah menyajikan minuman sari tebu yang sudah diolah untuk di jual kepada masyarakat umum.
7.
Escherichia Coli
adalah yaitu spesies bakteri yang ditemukan dalam usus manusia dan hewan sehat dan diperlukan untuk membantu dalam pemecahan
selulosa dan penyerapan vitamin K yang membantu pembekuan darah. Namun, bakteri ini seringkali juga menjadi penyebab infeksi saluran kemih, diare pada
bayi, dan infeksi luka. 3.7 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah melihat Gambaran
hygiene
sanitasi air tebu yang dijual di beberapa kecamatan di kota Medan meliputi pemilihan tebu, penyimpanan
Universitas Sumatera Utara
tebu, pengolahan tebu, penyimpanan tebu yang sudah diolah, pengangkutan tebu dan penyajian air tebu.
Wawancara dan observasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa pertanyaan yang mengajukan dua kategori jawaban yaitu ―Ya‖ dan ‖Tidak‖ dan
pengukuran hanya menggunakan 2 dua skor, yaitu : 1.
Yang termasuk jawaban Ya a, skornya = 1 Merupakan jawaban yang sesuai dengan ketentuan dari kep.menkes RI
No.942MenkesSKVII2003 terlampir 2.
Yang termasuk jawaban Tidak b, skornya = 0 Jika salah satu pertanyaan dari wawancara dan observasi pada enam tahap
hygiene
sanitasi tidak sesuai Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan
Hygiene
Sanitasi Makanan Jajanan, maka tahap tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan. Kemudian jika dalam hasil pemeriksaan
diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat bakteri
Escherichia coli
dalam air tebu, maka air tebu tersebut tidak sesuai dengan Permenkes RI No.
492MenkesPERIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik masing-masing variabel dependen dan independen.
Universitas Sumatera Utara