Hubungan Lokasi Pengolahan Minuman Sari Tebu dengan

5.4 Hubungan Lokasi Pengolahan Minuman Sari Tebu dengan

E.Coli

Pentingnya lokasi pengolahan akan menjadi penentu akan kualitas minuman sari tebu yang dihasilkan, karena jika lokasi yang kotor dan berdekatan dengan tempat pembuangan sampah akan mengundang lalat serta udara yang tidak sehat bagi minuman tersebut. Sebaiknya para penjual minuman sari tebu memilih tempat yang bersih dan yang jauh dari keramaian kendaraan bermotor agar air tebu yang dijual tetap layak untuk diminum. Hasil analisa ada hubungan yang signifikan antara Lokasi Pengolahan minuman sari tebu dengan E.coli di beberapa kecamatan di kota medan tahun 2015 dengan p = 0,024 p0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian Pagiu 2010 menunjukkan bahwa semakin lama makanan gorengan terpajan di lingkungan terbuka, maka semakin tinggi pula jumlah bakteri yang dapat mengontaminasi makanan jajanan ini yang terlihat pada grafik 1 bahwa terjadi peningkatan jumlah total mikroba dari waktu pajan kurang dari 1 menit sampai waktu pajan 4 jam. Kontaminasi bakteri ini dapat disebabkan karena tidak higienisnya penjamah makanan, lingkungan yang kerja dan tempat berjualan yang kotor, serta lokasi penjajah makanan yang berada di pinggir jalan raya dan berdekatan dengan area pembuangan sampah sehingga dapat diduga menjadi sumber kontaminasi mikroba pada makanan jajajan tersebut. Selain itu, adanya pembeli yang membeli makanan jajanan dengan memegang secara langsung jajanan tersebut sehingga menjadi salah satu sumber terjadinya kontaminasi mikroba pada makanan jajanan gorengan tersebut. Selain itu, sanitasi udara dan suhu penyimpanan juga Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab adanya cemaran mikrobiologis pada makanan. Penyimpanan pada suhu ruang meningkatkan jumlah mikroba, terutama pada makanan-makanan yang disajikan di tempat terbuka, peningkatan total mikroba dapat mencapai dua kali lipat dari jumlahnya semula, dan dapat tercemar bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, ataupun Bacillus cereus Tessi et al, dalam Nurjannah, 2006. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia Lestari Yusuf 2004 tentang Studi Keamanan Mikrobiologis Makanan Jajanan di Kantin Asrama Putri Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor yang menunjukkan adanya peningkatan total mikroba pada makanan jajanan yang disajikan di Kantin tersebut dari antara waktu 0 jam berkisar antara 8,5 x 101 CFUgram hingga 2,0 x 105 CFUgram pada waktu 6 jam kemudian.

5.5 Hubungan Penyimpanan Minuman Sari Tebu dengan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 18

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 8

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

2 6 43

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 Chapter III VI

0 0 42

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

1 9 6

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 Appendix

0 0 51