Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium Cara Pemeriksaan Laboratorium Test Perkiraan

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan metode kuesioner yang telah diuji coba yang mengacu pada variabel yang akan diteliti.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap air tebu dan observasi terhadap pedagang yang menjual air tebu.

3.5 Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium

1. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel, tanggal pengambilan dan botol untuk tempat sampel. 2. Sediakan botol untuk sampel sebanyak 30 buah. 3. Botol tersebut kemudian dicuci dan dibersihkan dengan deterjen. 4. Kemudian disterilisasi ke dalam autoclave dengan suhu 121 C selama 10 menit. 5. Pesanlah minuman air tebu, segelas air tebu yang telah diberi es dan segelas air tebu tanpa es batu dan masukkan sampel sebanyak 23 dari volume botol. Sambil menunggu pesanan dilakukan observasi. 6. Kedua sampel diberi nomer kode untuk membedakan air tebu dengan es batu dan tanpa es batu. Universitas Sumatera Utara 7. Sampel air tebu yang telah diberi es batu diukur suhunya. 8. Sampel air tebu sesudah diberi es ditaruh ke dalam termos es, sedangkan air tebu sebelum diberi es batu ditaruh kedalam botol yang sudah diberi tanda. 9. Pengiriman dilakukan secepatnya minimal dalam waktu 3 jam harus sudah sampai di laboratorium. 3.5.2 Alat dan Bahan 3.5.2.1 Alat 1. Autoclave 2. Incubator 37ºC dan 44ºC 3. Timbangan 4. Labu Erlenmeyer 5. Rak tabung reaksi 6. Tabung reaksi 7. Cawan petri 8. Pipet steril 1cc dan 10cc 9. Kawat ose 10. Tabung Durham 11. Kapas alkohol 12. Kulkas 13. Object glass 14. Mikroskop 15. Spidol Universitas Sumatera Utara

3.5.2.2 Bahan

1. LB Lactose Broth 2. BGLB Brilliant Green Lactose Broth 2 3. EMB Eosin Methylene Blue 4. Alkohol 70 5. Spritus 6. Wipol

3.5.3 Cara Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Most Probable Number MPN atau Angka Paling Mungkin APM dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda : 3 x 10 ml, 3 x 1 ml, 3 x 0,1 ml. Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari : 1. Test Perkiraan Presumtive Test 2. Test Penegasan Confirmative Test

3.5.4 Test Perkiraan

Presumtive Test Media yang digunakan adalah Lactose Broth . Cara pemeriksaan : 1. Siapkan 9 tabung reaksi yang sudah diisi dengan tabung durham didalamnya dimana tabung ke-1 sampai tabung ke-6 masing-masing berisi media Lactose Broth Single Strain sebanyak 10 ml. Kemudian tabung ke-7 sampai tabung ke-9 masing-masing berisi media Lactose Broth Double Strain . Tabung disusun pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi tanda berupa nomor urut, tanggal pemeriksaan dan volume. Universitas Sumatera Utara 2. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan yaitu air tebu. Masukkan ke dalam : Tabung ke-1 sampai dengan tabung ke-3 masing-masing sebanyak 0,1 ml. Tabung ke-4 sampai dengan tabung ke-6 masing-masing sebanyak 1 ml. Tabung ke-7 sampai dengan tabung ke-9 masing-masing sebanyak 10 ml Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar spesimen dan media tercampur. 3. Inkubasikan pada suhu 35ºC- 37 ºC selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose pembentukan gas. Pembentukan gas pada tabung durham pada test pendahuluan dinyatakan test + atau positif, maka dilanjutkan dengan test penegasan. Apabila test dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan ke dalam inkubator kembali pada suhu 37 ºC selama 24 jam. Bila terbentuk gas pada tabung durham, hasil menunjukkan positif dan test dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test negatif berarti Escherichia coli negatif dan tidak perlu dilakukan test penegasan.

3.5.5 Test Penegasan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 18

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 8

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

2 6 43

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 Chapter III VI

0 0 42

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

1 9 6

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 Appendix

0 0 51