21,8 namun tidak terjadi peningkatan pada kadar glukosa atau glikemik darah. Malah kadar HDL
–kolesterol meningkat 11,3. Air perasan tebu memiliki efek anti diabetic. Bila diminum ia mampu
mengatasi diabetes. Air tebu mengandung sakaran, senyawa anti diabetik. Sayangnya dalam pengolahan menjadi gula pasir, senyawa itu hilang saat proses pemanasan.
Yang bertahan justru sakarosa, senyawa pencetus diabetes. Tebu juga mengandung asam lemak yang memiliki efek anti radang dan
analgetik. Ini dibuktikan dengan pemberian suatu campuran asam lemak yang di isolasi dari tebu kepada tikus. Tikus yang kesakitan setelah diletakkan diatas piring
panas dan diberi asam asetat,menjadi tenang setelah minum larutan itu. Secara tradisional masyarakat memang sudah memanfaatkan tebu sebagai anti
racun, antiseptic, pengencer dahak dan obat lambung. Bahkan ia juga dipakai untuk mengobati kanker paru-paru, beberapa tumor dan menyembuhkan luka. Gula tebu
juga digunakan untuk pengobatan
gonore
dan gangguan vagina. Ampas tebu dipakai untuk menutup luka dan membalut patah tulang. Di India jus tebu menjadi obat untuk
tumor di bagian perut. Jadi manfaat tebu tak hanya sebatas untuk bahan baku gula pasir saja Subianto, 2011.
2.3.2 Sari Tebu
Sari tebu merupakan minuman tradisonal yang proses pembuatannya dengan cara mencuci tebu yang sudah dikupas dengan air bersih dan menggiling atau
memeras batang tebu dengan mesin pemeras tebu hingga keluar sarinya. Caffrey, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Sari tebu yang mirip jus itu, memang terasa segar di tenggorokkan, terlebih jika sudah dicampur dengan es batu kecil-kecil. Rasa manisnya yang khas terkadang
menyengat, minuman itu menjadi minuman rakyat yang populer. Mulai dari penjual di pinggir jalan ramai, di pasar, di kantin kampus hingga ke mal. Negara-negara
beriklim tropis dan sub-tropis yang paling banyak membudidayakan kultivasi tebu menjadi minuman menyegarkan karena harganya juga murah. Tidak heran, jika
kemudian masyarakat negara-negara berkembang seperti di Asia dan Amerika Latin menjadi komunitas yang paling banyak mengkonsumsi minuman tradisional ini
Rendra, 2013. Mereka mengkonsumsi sari tebu bukan hanya karena segar, nikmat dan
murah. Namun lebih dari itu, sari tebu sudah dianggap sejak dulu menyehatkan karena mengandung banyak nutrisi. Beberapa negara malah menjadi semacam obat
herbal yang efektif dalam mengobati beberapa penyakit tertentu tanpa harus ke dokter. Rendra, 2013.
2.3.3 Kandungan Tebu
Bila tebu dipotong, akan terlihat serat-serat dan terdapat cairan yang manis. Serat dan kulit batang biasa disebut sabut dengan persentase sekitar 12,5 dari bobot
tebu. Cairannya disebut nira dengan persentase 87,5. Nira terdiri dari air dan bahan kering. Bahan kering tersebut ada yang larut dan ada pula yang tidak larut dalam nira.
Gula yang merupakan produk akhir dari pengolahan tebu terdapat dalam bahan kering yang larut dalam nira. Akan tetapi, bahan kering yang larut juga
Universitas Sumatera Utara
mengandung bahan bukan tebu. Jadi dapat dibayangkan betapa kecilnya persentase gula dalam tebu.
Nira yang terlihat berupa cairan mengandung banyak unsur-unsur penting, antara lain sebagai berikut:
1.
Amylum
atau karbohidrat. 2.
Sakarosa
atau gula tebu. Bentuk sakarosa murni berupa kristal, tidak berair, dengan rasa manis, dan berwarna putih jernih. Bila dipanaskan pada suhu 100ºC-
160ºC, sakarosa akan meleleh menjadi cair. Apabila suhu lebih panas lagi, air akan menguap sehingga terbentuk karamel. Kandungan sakarosa optimal pada waktu
tanaman mengalami kemasakan optimal, yakni menjelang berbunga. Apabila ditambah air, sakarosa akan berubah menjadi
glukosa
dan
fruktosa.
3.
Glukosa
dan
fruktosa
atau gula urai atau gula invert. Glukosa murni berupa kristal berbentuk tiang dan bebas air dengan titik lebur 146ºC. Bila tanaman semakin tua,
kandungan glukosanya semakin tinggi. Fruktosa murni berupa kristal berbentuk jarum, banyak terdapat sewaktu tanaman masih muda.
2.4
Escherichia Coli
2.4.1 Pengertian