Uji F Uji Serempak Uji Parsial Uji t Tabel 4.15 Pengaruh Pengolahan dan Penyajian Minuman Sari Tebu di Kota

dalam model akhir regresi linear sederhana adalah variabel yang mempunyai nilai p 0,05, yaitu pengolahan, lokasi, pengangkutan dan penyajian.

4.5.2 Uji F Uji Serempak

Nilai signifikansi pada uji F diperolah nilai p=0,000 0,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh variabel pengolahan, lokasi, pengangkutan dan penyajian terhadap

E.Coli

pada minuman sari tebu di beberapa kecamatan di kota medan Tahun 2015, yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.14 Hasil Analisis Determinasi R 2 F p value 0,607 0,000 0,000 Koefisien determinasi regresi R 2 = 0,607 menunjukkan bahwa variabel pengolahan, lokasi, pengangkutan dan penyajian mampu menjelaskan variasi pada

E.Coli

sebesar 60,70, selebihnya 39,30 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi yang digunakan.

4.5.3 Uji Parsial Uji t Tabel 4.15 Pengaruh Pengolahan dan Penyajian Minuman Sari Tebu di Kota

Medan Tahun 2015 Variabel B Sig Konstanta 2.779.317 0,000 Pengolahan -158.600 0,021 Penyajian -464.985 0,000 Berdasarkan hasil uji regresi linear ganda, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = 2.779.317- 158,600X 1 – 464,985X 2 Universitas Sumatera Utara Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut: 1. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel pengolahan diperoleh nilai p=0,0210,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh variabel pengolahan terhadap

E.Coli

pada pedagang minuman sari tebu tahun 2015, Nilai koefisien b 1 = -158,600 berarti bahwa apabila nilai variabel pengolahan, X 1 mengalami penurunan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap, maka adanya E.coli Y akan menurun sebesar 158, 600 poin. 2. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel sikap diperoleh nilai p=0,0000,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh penyajian, Nilai koefisien b 1 = -0,464,985 berarti bahwa apabila nilai sikap X 2 mengalami penurunan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap, maka adanya

E.Coli

Y akan menurun sebesar -0,464,985 poin. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Pemilihan Bahan Baku Tebu dengan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 18

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

0 1 8

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

2 6 43

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 Chapter III VI

0 0 42

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015

1 9 6

Hubungan Hygiene Sanitasi Lingkungan Penjualan dengan Kandungan Escherichia Coli Pada Air Tebu di Beberapa Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 Appendix

0 0 51