yang signifikan antara pemilihan bahan baku jamu dengan keberadaan
E.coli
pada jamu tradisional tersebut.
5.2 Hubungan Penyimpanan Tebu dengan
E.Coli
Kerusakan bahan makanan dapat terjadi karena : a.
Tercemar bakteri karena alam atau perlakuan manusia b.
Kerusakan mekanis seperti gesekan, tekanan benturan dan lain-lain Tujuan penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah
rusak dan kehilangan nilai gizinya. Semua bahan makanan dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah
dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan disimpan dalam ruangan yang bersuhu rendah Kusmayadi, 2008.
Dalam penyimpanan bahan makanan hal hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan
memenuhi syarat kesehatan. b.
Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga : -
Mudah untuk mengambilnya -
Tidak menjadi tempat bersarangbersembunyi serangga dan tikus -
Tidak mudah membusuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin.
Universitas Sumatera Utara
- Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk
riwayat keluar masuk barang. Penyimpanan tebu sebelum diolah harus ditempatkan pada tempat yang aman,
bersih dan terhindar dari serangga. Suhu yang terjaga, agar kondisi tebu tetap sesuai dengan ruangan yang menjadi tempat penyimpanan tebu tersebut. Hasil analisa tidak
ada hubungan yang signifikan antara Penyimpanan minuman sari tebu dengan
E.coli
di beberapa kecamatan di kota Medan tahun 2015 dengan p = 0,984. Hal ini sesuai dengan penelitian munthe 2006 bahwa Pedagang minuman
sari tebu menyimpan bahan minuman tebu di tempat yang tidak terhindar dari serangga atau lalat. Hanya sebagian pedagang yang memiliki tempat pembuangan
ampas tebu, tetapi tidak tertutup. Biasanya mereka membuang ampas tebu di dalam keranjang atau goni. Hal ini juga tidak sesuai dengan Kep.Menkes
No.1098MenkesSKVII2003 yang menyatakan bahwa tempat sampah haruslah terbuat dari bahan yang kedap air dan mempunyai tutup.
Penelitian Arisman 2000 juga menyimpulkan bahwa di Palembang, sarana penjaja makanan berupa lemari makanan yang dipajang di warung dan kantin
sebagian besar dalam keadaan tidak tertutup. Kalaupun ada, penutup itu hanya berupa kain bekas gorden tipis yang jarang sekali dirapatkan terutama ketika tamu sedang
ramai. Oleh karena itu, beberapa lalat dapat dengan mudah mencemari makanan yang dijajakan.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Hubungan Pengolahan Minuman Sari Tebu dengan