Pengujian Rabies pada Anjing
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
273
Pengujian Rabies dengan metode ELISA baru dapat dilaksanakan sebnayak 198 spesimen dikarenakan ketidaktersediaan kit pengujian.
Sisa sampel pengujian akan diuji jika kit telah datang dan akan tetap diinformasikan kepada kabupaten. Dari hasil pengujian pada 300 ekor
anjing yang diambil specimen darahnya, didapatkan hasil73specimen 24,3anjing yang diperiksa menunjukkan hasil protektif, sedangkan
sisanya 227specimen 75,7 menunjukkan hasil non protektif.Jika ditilik lebih lanjut, dari 134 hewan yang divaksin, yang menunjukkan
hasil protektif adalah 73 spesimen atau 54,7, meningkat dari tahun 2015 yaitu 34. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas vaksinasi harus
dipertahankan dan ditingkatkan. Sedangkan serum darah hewan yang tidak divaksin tidak ada yang menunjukkan hasil protektif.
KabupatenKota Jumlah Sampel
Hasil Pemeriksaan Protektif
Non Protektif Yogyakarta
36 14
38,9 22
61,1 Bantul
51 1
2,0 50
98,0 Kulon Progo
70 1
1,4 69
98,6 Gunungkidul
83 34
41,0 49
59,0 Sleman
60 23
38,3 37
61,7 DIY
300 73
24,3 227
75,7 Tabel 8.78. Hasil Rekapitulasi Pengujian Rabies Tahun 2016
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan vaksinasi antara lain saat pelaksanaan vaksin dibawa tanpa pendingin, sarana
penyimpanan vaksin di banyak daerah sangat minim sehingga akan dapat mempengaruhi potensi vaksin yang digunakan, wilayah kerja
yang sangat luas, ditambah medan yang berat, tenaga SDM karantina kesehatan hewan yang kurang memadai.Selain itu faktor hewan dan
faktor vaksin juga dapat mempengaruhi keberhasilan vaksinasi.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
274
Grafik 36. Hasil Pengujian Rabies Tahun2016
Grafik 37. Hasil Pengujian Rabies Tahun2016 Per Kabupaten
24,333
75,667 Protektif
Non Protektif
38,889 1,961
1,429 40,964
38,333 ,00
5,00 10,00
15,00 20,00
25,00 30,00
35,00 40,00
45,00
Protektif
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
275
Grafik 38. Hasil Pengujian Rabies Tahun2014-2016 Pencegahan dan pengendalian penyakit rabies dapat dilakukan
antara lain dengan : 1. Kontrol yang ketat terhadap lalu lintas hewan anjing, kucing,
kera dan hewan sebangsanya di daerah bebas rabies 2. Melaksanakan vaksinasi terhadap setiap anjing,kucing dan
kera, 70 populasi yang ada dalam jarak minimum 10 km disekitar lokasi kasus.
3. Pemberian tanda bukti atau peningterhadap setiap kera, anjing, kucing yang telah divaksinasi.
4. Mengurangi jumlah populasi anjing liar atan anjing tak bertuan.
5. Anjing peliharaan, tidak boleh dibiarkan lepas berkeliaran, harus didaftarkan ke Kantor Kepala DesaKelurahan atau
Petugas Dinas Peternakan setempat. 6. Pertolongan
pertama yang
dapat dilakukan
untuk meminimalkan resiko tertularnya rabies adalah mencuci luka
gigitan dengan sabun selama 5-10 menit dibawah air mengalirdiguyur. Kemudian luka diberi alkohol 70 atau
Yodium tincture.
Setelah itu
pergi secepatnya
ke
24,3
21,2 24,333
19,5 20
20,5 21
21,5 22
22,5 23
23,5 24
24,5 25
2014 2015
2016 Protektif
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
276
PuskesmasDokter terdekat untuk mendapatkan pengobatan sementara sambil menunggu hasil observasi hewan.
4 Kaji Terap Teknologi Peternakan
Kaji Terap Teknologi Pertanian didalamnya mengkaji tentang pembuatan pakan dari roti sisa pasar, kaji terap pembuatan
cassapro, kaji terap pembuatan pupuk kompos, kaji terap pembuatan demplot HPT, dan kaji terap pembuatan kajian penyelamatan dan
pengembangbiakan sapi dalam kawasan. Anggaran kegiatan sebesar Rp. 333.649.500,- realisasi keuangan sebesar Rp. 320.429.500,-
atau 96,04, ada sisa mati Rp. 13.220.000,- Realisasi fisik mencapai 100. Penyebab munculnya deviasi atau sisa mati adalah
terjadinya efisiensi. Kebutuhan ternak terhadap pakan dicerminkan oleh kebutuhannya
terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat bergantung pada jenis ternak, umur, fase pertumbuhan, dewasa, bunting,
menyusui, kondisi tubuh normal, sakit dan lingkungan tempat hidupnya temperatur, kelembaban nisbi udara serta bobot badannya. Maka, setiap
ekor ternak yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan yang berbeda pula. Rekomendasi yang diberikan oleh Badan Penelitian Internasional
National Research Council mengenai standardisasi kebutuhan ternak terhadap pakan dinyatakan dengan angka-angka kebutuhan nutrisi ternak
ruminansia. Rekomendasi tersebut dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan kebutuhan nutrisi ternak ruminansia, yang akan
dipenuhi oleh bahan-bahan pakan yang sesuaibahan-bahan pakan yang mudah diperoleh di lapangan.
Untuk mengefisienkan biaya pakan yang merupakan 60 dari biaya produksi maka peternak harus pandai memilih bahan-bahan pakan yang
tersedia kontinyu, murah dan nutrisinya tinggi. Atau bisa meramu bahan
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
277
pakan ketika bahan X sedang langkamahal bisa mencari pengganti dengan nutrisi yang sama atau lebih baik, dengan harga murahbersaing.
Dalam kegiatan ini disosialisasikan roti sisa pasar sebagai pengganti bekatul dalam pakan sapi perah.Dilihat dari kandungan nutrisi roti sisa pasar
Protein kasar 12,6 dan bekatul Protein kasar 12-14, maka kedua bahan tersebut bisa saling menggantikan apalagi dengan harga yang hampir
sama.Hal tersebut terbukti dalam kajian bahwa roti bisa sebagai pengganti bekatul dan tidak mengurangi produksi susu, bahkan produksi susu
meningkat 5 untuk sapi yang diberi pakan roti sisa pasar dibandingkan tidak diberi roti sisa pasar.. Dari hasil kajian disebutkan bahwa oenggantian
bekatul dengan roti sisa pasar tidak menurunkan konsumsi pakan Kelebihannya harga roti relative stabil, sedangkan harga katul fluktuatif.
Kekurangan dari roti adalah jumlahnya lebih sedikit dibanding bekatul dan ketersediaan roti kurang lancar dibanding bekatul. Roti sisa pasar sebagai
pengganti bekatul sebenarnya bisa sebagai pakan ternak yang lain selain sapi perah.
Bahan pakan lain yang dapat sebagai alternative pengganti bahan pakan adalah cassapro. Nutrisi cassapro cukup tinggi dengan protein kasar
lebih dari 20, lebih tinggi dari pollar yaitu 16. Pada kajian dijelaskan bahwa perubahan kandungan nutrisi tidak mempengaruhi produksi susu
secara nyata, Dengan kata lain cassapro bisa sebagai pengganti pollar walaupun tidak meningkatkan produksi susu secara nyata. Pemberian
cassapro tidak menurunkan tingkat konsumsi pakan palatabilitas hijauan dan konsentrat. Hal ini terlihat dari konsumsi hijauan dan konsentrat yang
tidak meninggalkan sisa. Kotoran hewan perlu diproses menjadi pupuk kompos supaya
kandungan hara lebih tinggi, pupuk bisa disimpan lebih lama, tekstur menjadi remah sehingga lebih mudah untuk diberikan ke tanaman, dan juga
bisa dijual sehingga akan meningkatkan pendapatan peternak. Sampah- sampah dedaunan, rerumputan, sisa pakan bisa ditambahkan dalam
pembuatan kompos, dan bila ada sekam atau limbah penggergajian kayu
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
278
bisa dicampurkan bersama kohe.Proses pembuatan pupuk kompos bisa lebih cepat dengan penambahan activator seperti EM4, fermentorbakteri
rumen atau stardex. Aktivator mengandung berbagai jenis bakteri yang berfungsi menguraikan kohe dan sampah menjadi pupuk yang mengandung
unsur hara tinggi. Pemberian activator pada pupuk kompos bisa dipilih diantara beberapa activator, demikian juga penambahan bahan-bahan
pupuk selain kohe tergantung bahan yang ada disekitar kita. Pupuk kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitaman dan kering. Pada hari ke 7,
pupuk sudah siap dipakai, untuk sawahtegalan diberikan 5 tonha. Demplot rumpun rumput terdiri dari rumput gajah varitas Taiwan,
rumput kolonjono, Mexicana, odotgajah mini, brachiaria brizanta, setaria, king grass, cipelang. Jenis-jenis rumput tersebut hanya sebagian kecil dari
berbagai jenis rumput. Sampel tersebut terdiri dari rumput produksi tinggi seperti: king grass, gajah, cipelang, odot dan lainnya termasuk produksi
sedangrendah. Rumput ditanam sesuai jarak tanamnya dan setiap jenis berbeda jarak tanamnya. Jarak tanam tergantung perkembangan
anakantunas, besar batang dan ketinggian rumput, dan besar dan banyaknya daun. Demplot rumput dipelihara agar selalu hijau segar, bersih
dari rumput liar dan tumbuh dengan maksimal. Demplot ini sangat bermanfaat bagi peternakmasyarakat, karena ditempat demplat bisa dilihat
jenis rumput beserta identitasnya, sehingga sangat praktis sebagai wahana pembelajaran. Lokasi demplot sangat strategis karena berada di bagian
depan perkantoran. Rumpun leguminosa terdiri dari lamtoro, kaliandra, tayuman, turi,
gamal dan indigofera. Penanaman leguminosa sesuai jarak tanamnya, dipelihara agar tetap hijau segar, dibersihkan dari rumput liar, dapat tumbuh
maksimal, rantingcabang yang mengganggu tanaman lain dipotong. Pertumbuhan tanaman yang kurang berkembang terjadi pada lamtoro dan
turi. Kedua tanaman itu agak susah perawatannya tetapi dengan penyulaman, pemupukan , pengairan, pembersihan dari rumput liar maka
kedua tanaman tersebut dapat tumbuh. Leguminosa mempunyai nutrisi lebih
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
279
baik dari rumput, sehingga leguminosa bisa sebagai penambah gizi bagi ternak dan juga untuk mengganti rumput saat musim keringsusah air.
Peternakmasyarakat yang datang ke BPBPTDK bisa melihat langsung leguminosa dan identitasnya.
Demplot produksi rumput merupakan contoh penanaman rumput yang baik dan benar. Rumput yang ditanam adalah rumput gajah dengan
jarak tanam 60x90 cm. Rumput gajah termasuk produksi tinggirumput unggul, bila dikelola dengan baik maka produksi per tahun per hectare bisa
lebih 120 ton atau 12 kgm.. Pemeliharaan rumput dimulai dari penyiapan lahan dengan membersihkan dari rumput liar, dibajakdicangkul, dibuat
guludan, dipupuk kandang. Setelah lahan dibiarkan seminggu , kemudian ditanami stek bibit rumput pada bagian bawah guludan. Stek yang mati
disulami. Bila rumput sudah tumbuh sekitasr 30 cm , lahan didangir sambil menghilangkan rumput liar. Rumput dipupuk dengan pupuk buatan berupa
air kencing ternak, khusus pada demplot ini tidak diberikan pupuk pabrik. Lahan rumput dialiri air minimal seminggu sekali. Panen dilakukan setelah
kelihatan dua ruas batang dan dipotong setinggi 10 cm diatas tanah.Setelah panen, lahan dipupuk kandang dan didangir. Rumpun yang sedikit
tunasmati harus segera disulam. Produksi rumput pada demplot ini sebanyak 10 kgm. Perbedaan produksi disebabkan jenis tanah yang tandus
dan rumput demplot tidak diberikan pupuk urea. Program-program penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam
kawasan harus dijabarkan lebih rinci dalam bentuk rencana aksi sebagai berikut :
1. Pembentukan, pemantapan kembali program beternak kelompok kelompok ternak dan menggerakkan organisasi, meliputi kegiatan :
a. Pemilihan ketua kelompokkoordinator kelompok. b. Menjadwalkan pertemuanagenda rutin kelompok.
c. Menugaskan tenaga medis, paramedik, inseminator, penyuluh peternakan, petugas pencatatan dan pelaporan , masing-masing
minimal 1 orang untuk 1 kawasan pengenbangbiakan sapi.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
280
d. Pelatihan bagi tenaga medis, paramedik, inseminator, penyuluh peternakan, petugas pencatatan dan pelaporan dan beberapa
peternak mengenai
manajemen penyelamatan
dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan dan teknis sesuai
tugasnya. e. Pengadaan sarana-prasarana administrasi, komunikasi dan
transportasi. 2. Sosialisasi dan pelatihan beternak, penanganan kesehatan,
pengolahan dan penyimpanan pakan bagi para peternak anggota, meliputi kegiatan :
a. Sosialisasimemotivasi
para peternak
anggota pada
pertemuan rutin. b. Pelatihan bagi peternak tentang teknologi produksi, pengolahan
dan penyimpanan pakan, kesehatan ternak reproduksi dan manajemen bisnis.
3. Inventarisasi sapi induk yang akan dimasukkan dalam program penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan, meliputi
kegiatan : a. Menyusun
kriteria induk
yang akan
digunakan dalam
pengembangbiakan sapi dalm kawasan. b. Registrasi sapi induk dirinci menurut umur dan performanya.
c. Membuat peta lokasi sapi-sapi induk tersebut. d. Menyusun dokumen profil sapi induk dan peternak pada setiap
unit kawasan. 4. Pengadaan sapi pejantan unggul dan semen beku straw dari dinas
sesuai kebutuhan optimal, meliputi kegiatan : a. Pengadaan sapi pejantan unggul dengan proporsi yang ideal.
b. Pengadaan semen beku straw dari dinas terkait dan disimpan di pos IB.
c. Pendistribusian pejantan pada kelompok-kelompok ternak induk dalam wilayah pengembangbiakan sapi dalam kawasan.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
281
d. Pendistribusian semen beku straw pada kelompok-kelompok ternak induk dalam wilayah pengembangbiakan sapi dalam
kawasan melalui paguyuban dan inseminator terampil. 5. Pembangunan Infrastruktur pengairan dan jalan, meliputi kegiatan :
a. Pembuatan irigasi dan sumur bor pada areal pengembangbiakan sapi dalamkawasan, minimal 1 unit per kelompok kawasan
peternakan. b. Pembuatan jalan pada zona perkandanganperlengkapan dan
ruang administrasi. 6. Pembangunan sarana-prasarana sesuai kebutuhan manajemen
konsep penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan berbasis kandang kelompok, meliputi kegiatan :
a. Pembangunan kandang berteduh dan perlengkapannya b. Pembangunan
gudang pakan
sekaligus sebagai
tempat pengolahan pakan
c. Pengadaan gudang sapronak dan ruang penyimpanan produk sementara susudaging.
d. Pengadaan mesin dan peralatan pengolahan pakan mesin pencacahchopper dan mixer.
e. Penanaman hijauan pakan ternak pada zona hijauan pakan ternak f. Pengadaan sarana-prasarana administrasi, komunikasi dan
transportasi : gedung administrasi dan diskusi, computer dan printer, mebel dan motor untuk petugas pencatatan dan
pelaporan. Jika dipandang perlu, pada tahap awal dapat dilakukan melalui proses peminjaman beberapa saranyang ada di
pemerintah daerah atau peternak. 7. Penyelenggara IB terkontrol untuk sekitar 50 sapi induk dan dara
meliputi kegiatan : a. Pembuatan Pos IB lengkap dengan perlengkapannya
b. Penyediaan bahan IB
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
282
c. Rekruitmen inseminator
terampil atau
inseminator dari
puskeswan. 8. Pelaksanaan subsidi pakan untuk induk bunting dan menyusui,
meliputi kegiatan: a. Subsidi pakan untuk sapi bunting dan menyusui selama 3 bulan.
b. Pengelolaan khusus sapi bunting dalam kandang khusus. 9. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan hasil ternak susu, daging dan
kulit menjadi produk yang bernilai gizi dan nilai jual yang tinggi. a. Sosialisasi program pengolahan produk-produk hasil peternakan.
b. Pelatihan pengolahan produk-produk hasil peternakan dan pendampingan proses pemasarannya.
10. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah peternakan. a. Sosialisasi program pengolahan- pengolahan limbah peternakan
menjadi pupuk organik. b. Pelatihaan pengolahan-pengolahan limbah peternakan menjadi
pupuk organik dan pendampingan proses pemasarannya.
5 Pengawasan Lalu Lintas Ternak
Untuk alokasi anggaran sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD UPTD
BPBPTDK Dinas Pertanian DIY Tahun 2016, kegiatan Pengawasan Lalu Lintas TernakProgram Peningkatan Produksi Hasil Peternakan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 239.942.000,00. Capaian realisasi keuangan sebesar Rp. 238.773.000,00 atau 99,51.
Sedangkan realisasi fisik dari kegiatan Pengawasan Lalu Lintas Ternaksebesar 100 yaitu terlaksananya pengawasan lalu lintas hewan di
5 lokasi Pos Lalu Lintas Ternak selama satu tahun. UPTD BPBPTDK mempunyai Pos Lalu Lintas Ternak yang terletak di
perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yaitu Pos
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
283
Lalu Lintas Ternak Tempel dan Ngemplak di Kabupaten Sleman, serta Pos Lalu Lintas Ternak Temon I, Temon II, dan Kalibawang di Kabupaten
Kulonprogo. Kegiatan monitoring Pos Lalu Lintas Ternak dilakukan untuk
mengawasi dan memeriksa ternak yang keluar masuk ke suatu daerah. Adapun maksud dan tujuan adanya Pos Lalu Lintas Ternak adalah untuk
mengantisipasi penyebaran penyakit ternak dari satu daerah ke daerah lain, mencegah adanya perdagangan ternak ilegal, memeriksa kesehatan
ternak yang keluar masuk suatu daerah, serta pendataan jenis dan jumlah ternak yang keluar masuk suatu daerah. Dengan adanya
pemeriksaan di Pos Lalu Lintas Ternak, maka penyakit ternak yang keluarmasuk wilayah DIY penyebarannya dapat segera diantisipasi.
Berdasarkan Tabel 2. data rekapitulasi jumlah ternak yang keluarmasuk DIY yaitu sapi keluar sejumlah 7.892 ekor, masuk sejumlah
911 ekor, transit sejumlah 4.924 ekor. Babi keluar sejumlah 9.608 ekor, masuk sejumlah 0 ekor, transit sejumlah 4.287 ekor. Kambing dan domba
keluar sejumlah 15.966 ekor, masuk sejumlah 2.060ekor, transit sejumlah 2.363 ekor. Ayam keluar sejumlah 64.058 ekor, masuk sejumlah 35.852
ekor, transit sejumlah 185.184 ekor. Itik dan puyuh keluar1.652 ekor, masuk7.550 ekor, dan transit 1.000 ekor.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
284
Grafik 39. Rekapitulasi Lalu Lintas Sapi Tahun 2016
Grafik 40. Rekapitulasi Lalu Lintas Babi Tahun 2016
912 2092
2547 2185
156 19
31 306
205 350
1909 3015
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
PLLT Temon I
PLLT Temon II
PLLT Kalibawang
PLLT Tempel
PLLT Ngemplak
Sapi Keluar Sapi Masuk
Sapi Transit
8927
741 4287
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000 10000
Babi Keluar Babi Masuk
Babi Transit
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
285
Grafik 41. Rekapitulasi Lalu Lintas KambingDomba Tahun 2016
Grafik 42. Rekapitulasi Lalu Lintas Ayam Tahun 2016 Beberapa kendala yang terjadi pada pendataan ternak di
perbatasan adalah kurangnya kesadaran pedagang akan pencatatan lalu lintas ternak terutama pada pedagang yang hanya melintas dalam jarak
dekat. Petugas Pos Lalu Lintas Ternak tidak atau belum mampu melakukan tindakan yang nyata dalam menegakkan peraturan terhadap
para pedagang yang melakukan pelanggaran, misalnya pedagang yang membawa hewan ternak tanpa membawa dokumen lengkap. Masih
banyak truk mobil pengangkut ternak yang sengaja tidak melapor di Pos Lalu Lintas Ternak atau bahkan diberhentikan tidak mau berhenti,
1614 14237
115 107
682 1271
417 1946
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
Kambing Domba Keluar Kambing Domba Masuk
Kambing Domba Transit
3930 1850
58278 7100
28752 174372
10812 20000
40000 60000
80000 100000
120000 140000
160000 180000
200000
PLLT Temon I PLLT Temon II
PLLT Kalibawang
PLLT Tempel PLLT
Ngemplak Ayam Keluar
Ayam Masuk Ayam Transit
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
286
petugas tidak mampu mengatasi karena payung hukum Lalu Lintas Ternaksudah tidak relevan.
Jumlah personil Petugas Pos Lalu Lintas Ternak juga belum memadaikarena tiap pos rata-rata hanya memiliki 3 tiga sampai 4
empat personil, sehingga masih terjadi rangkap tugas. Selain jumlah, Petugas Pos Lalu Lintas Ternak sebagai petugas teknis di lapangan
baiknya dilengkapi dengan kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran di Pos Lalu Lintas Ternak, sehingga hendaknya Petugas
Pos Lalu Lintas Ternak juga diberi pelatihan, kursus, dan pembinaan berkala.
NO LOKASI
Dari Tujuan
Hasil Keleng
kapan Ket.
K M
T K
M T
K M
T K
M T
K M
T
Pem e riksaa
n Adm ini
strasi
1 PLLT Temon I 912
19 1.909
8.927 -
4.287 1.614
- 417
3.930 -
174.372 -
- -
DIY, Jaten
g, Jatim,Jate
ng Baik
Sehat SKKH
DKI, Jabar 2 PLLT Temon II
2.092 31
3.015 -
- -
14.237 -
1.946 -
- -
- -
- DIY,
Jaten g,
Jatim, Jateng
Baik Sehat
SKKH DKI, Jabar
3 PLLT
Kalibaw ang 2.547
306 -
741 -
- -
107 -
- -
- -
- -
DIY, Jaten
g Jatim,
Jateng Baik
Sehat SKKH
Jabar, DKI
Σ Ternak melalui 5.551
356 4.924
9.668 -
4.287 15.851
107 2.363
3.930 -
174.372 -
- -
4 PLLT Tempel 2.185
205 -
- -
- 115
682 -
1.850 7.100
- 2
- -
DIY, Jaten
g Jateng,
Jatim Baik
Sehat SKKH
kerbau Jatim
Jabar, DKI 5
PLLT Ngemplak
156 350
- -
- -
- 1.271
- 58.278
28.752 10.812
1.650 7.550
1.000 DIY,
Jaten g
Jatim, Jateng
Baik Sehat
SKKH Itik,
puyuh DKI, Jabar
kerbau
Σ Ternak melalui PLLT Slem an
2.341 555
- -
- -
115 1.953
- 60.128
35.852 10.812
1.652 7.550
1.000 JUMLAH TOTA
7.892 911
4.924 9.668
- 4.287
15.966 2.060
2.363 64.058
35.852 185.184
1.652 7.550
1.000
Keterangan : K : Keluar dari DIY
M : Masuk Ke DIY
PLLT Kulon Progo
T : Transit di DIY
DATA TERNAK KELUAR MASUK MELALUI POS LALU LINTAS TERNAK DI WILAYAH D.I.YOGYAKARTA
BULAN JANUARI - DESEMBER 2016 Sapi
Babi Kam bing Dom ba
Ayam Lain-lain
Tabel 8.79. Rekapitulasi Data Jumlah Ternak yang melalui Pos Lalu Lintas Ternak Tahun 2016
6 Pengembangan Bibit HMT di UPTD BPBPTDK
Berupa penyediaan bibit kaliandra dan indigofera sebanyak 10.000 polybag, penyediaan bibit rumput sebanyak 100.000 stek serta
terpenuhinya kebutuhan bibit kaliandra dan indigofera dan Stek Rumput kebutuhan peternak DIY selama 1 Tahun.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
287
Anggaran kegiatan sebesar Rp. 229.986.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 219.858.150,- atau 95,60, ada sisa mati Rp. 10.127.850,- Realisasi
fisik mencapai 100. Penyebab munculnya deviasi atau sisa mati adalah terjadinya efisiensi.
Kegiatan pengolahan lahan hijauan pakan ternak merupakan jenis pekerjaan yang banyak menyita waktu. Kegiatan ini meliputi : peremajaan
rumput, pendangiran
dan menghilangkan
rumput pengganggu
penyiangan, pemupukan dengan urea SP 36 atau pupuk kandang, pengairan terutama musim kemarau dan pemanenan. Untuk menjaga
produktivitas rumput, maka rumput yang rendah produksinya perlu segera diganti diremajakan.
Pekerjaan ini meliputi: penyiapan lahan, pembuatan bibit rumput dan penanamannya. Peremajaan biasanya dilakukan musim hujan karena
akan lebih memperlancar pengerjaannya. Saat peremajaan harus tersedia bibit rumput yang akan ditanam. Peremajaan akan mengganggu
produksi rumput maka peremajaan harus bergilir. Rumput yang sudah tinggi kira-kira 30 cm harus dibersihkan dari
rumput liar , karena rumput liar akan mengganggu merebut makanan pupuk yang disediakan untuk rumput yang ditanam.Rumput yang sudah
bersih dari rumput liar segera dipupuk urea dan SP 36. Satu hektar kebun rumput diperlukan pupuk urea sebesar 200 kg.
Pemupukan dilakukan satu kali selama masa tanam. Pemberian pupuk kandang dilakukan setelah pemanenan, namun tidak bisa semua
lahan rumput terkena pupuk kandang disebabkan keterbatasan jumlah pupuk
kandang. Pupuk
kandang sangat
diperlukan untuk
menggemburkan tanah.Tanah yang sudah masam karena terlalu banyak dipupuk dengan urea harus diberikan pupuk kandang untuk menjadikan
tanah gembur kembali. Drainase yang kurang lancar pada kebun rumput akan menyebabkan
rumput tumbuh kerdil dan berdaun kuning. Pemberian pupuk kandang akan membuat aerasi tanah lancar sehingga tanah bisa menyerap air dan
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
288
lebih sehat yang menyebabkan rumput akan tumbuh lebih optimal. Pemberian pupuk kandang dapat menambah tinggi rumput, daun bisa
hijau sampai tua dan batang rumput menjadi empuk. Tanaman rumput yang kurang air maka pertumbuhannya lambat,
bisa kerdil, daun menguning dan alot yang tidak disukai ternak. Air sangat dibutuhkan rumput terutama dimusim kemarau, minimal 1 minggu sekali
rumput harus diberikan air pada musim kemarau. Air pada musim kemarau sangat terbatas karena harus berbagi dengan petani sekitar
lahan kantor. Pengairan dilahan Sumedang tidak cukup jika hanya diberi
kesempatan sekali dalam seminggu untuk mengairi lahan seluas 1,7 ha, maka kami memohon ke masyarakat melalui pengatur air untuk
menambah jatah satu hari lagi dalam seminggu. Sebagian lahan rumput Kaliurang dengan tanaman rumput pendek setaria, Bebe, Bede diganti
dengan rumput gajah untuk meningkatkan produksi rumput Air menjadi masalah terberat saat musim kemarau. Pengairan dilakukan dengan air
dari embung dan mengambil dari pipa air sumber, namun jumlahnya tetap jauh dari mencukupi.Rumput dipanen setelah berumur sekitar 50-60 hari.
Meskipun banyak kendala namun produksi rumput Kaliurang meningkat tinggi dari 120,345 kg 2015 menjadi 176,750 kg 2016, dan juga terjadi
peningkatan produksi dilahan Sumedang dari168,280 kg menjadi 242.640 kg .Total produksi rumput dilahan Sumedang + Kaliurang + Barongan
sebesar 619,390 kg. Kekurangan hijauan dengan membeli rumput atau tebon.
Salah satu kegiatan di UPTD BPBPTDK adalah menyediakan bibit rumput gajah sebanyak 100.000 stek untuk disebarluaskan ke peternak
se DIY. Kegiatan ini dilakukan pada musim hujan karena peternak mau diberi bibit rumput saat musim hujan. Pada musim hujan pengerjaan
penyiapan lahan untuk ditanami rumput lebih mudah dan bibit rumput yang ditanam perlu tanah berairbasah. Jumlah stek tersebut dibagi
untuk 4 kabupaten sesuai dengan permintaan dari kelompok ternak.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
289
Sebelum stek bibit rumput gajah dibagikan ke kelompok ternak, dilakukan identifikasi kelompok untuk mengetahui apakah kelompok tersebut benar-
benar membutuhkan bibit rumput. Adapun kelompok ternak yang mendapat bantuan bibit kaliandra dan indigofera adalah sebagai berikut:
No Nama Kelompok
Jumlah stek 1
Kelompok ternak Andini Lestari, Budegan II, Piyaman, Wonosari, G. Kidul
12.500 2
Kelompok ternak Tegal Rejo, Sawahan II, Bleberan, Playen, G. Kidul
12.500 3
Kelompok ternak Ngudi Makmur, Milir, Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo
12.500 4
Kelompok ternak Akur, Salam II, Plumbon, Temon, Kulon Progo
12.500 5
Kelompok ternak Timbul Lestari, Banyusumurup, Girirejo, Imogiri, Bantul
12.500 6
Kelompok ternak Sumber Barokah, Gayam, Jati Mulyo,Dlingo, Bantul
12.500 7
Kelompok ternak
Sido Rukun,
Dusun III
Randusongo, Donokerto, Turi, Sleman 12.500
8 Kelompok ternak Andini Mulyo, Brengosan,
Donoharjo, Ngaglik, Sleman 12.500
Jumlah 100.000
Tabel 8.80. Daftar kelompok penerima bantuan bibit rumput tahun UPTD-BPBPTDK juga membantu peternak se DIY berupa 10.000
batang bibit kaliandra dan indigofera. Pemberian bibit kaliandra dimaksudkan untuk mengenalkan legume yang bernutrisi tinggi. Bibit
kaliandra disemai dalam polybag hingga tinggi tanaman sekitar 15 cm. Kaliandra banyak cabang dan daunnya, mudah tumbuh diberbagai jenis
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
290
tanah, bisa sebagai penahan erosi tanah terutama jika ditanam didaerah pegunungan dan sangat disukai ternak baik kambing maupun sapi.
Sebelum bibit kaliandra dibagikan ke kelompok ternak, terlebih dahulu mereka diidentifikasi untuk mengetahui kebutuhan bibit leguminosa
terutama kaliandra dan indigofera. Sebagian kelompok yang menerima bibit kaliandra dan indigofera adalah kelompok ternak kambing, karena
memang kaliandra dan indigofera sangat disukai kambing.. Adapun kelompok ternak yang menerima bantuan bibit kaliandra dan indigofera
adalah sebagai berikut:
No Nama kelompok
JumlahKaliandra batang
1 Kelompok ternak Subur, Segajih, Hargotirto, Kokap, Kulon
Progo 1.250
2 Kelompok ternak Wira merapi, Sekendal, Hargotirto,
Kokap, Kulon Progo 1.250
3 Kelompok ternak Ngudi Mulyo, Duwet, Banjarharjo,
Kalibawang, Kulon Progo 1.250
4 Kelompok ternak Andini Mulyo, Karang, Tirto Hargo,
Kretek, Bantul 1.250
5 Kelompok ternak Taruna Bumi, Pondok Wonolelo,
Widodomartani, Ngemplak, Sleman. 1250
6 Kelompok ternak Trukan, Siraman II, Siraman, Wonosari,
Gunung Kidul 1,250
Jumlah 7.500
Tabel 8.81. Daftar kelompok penerima bantuan kaliandra dan indigofera tahun
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
291
Kaliurang kg Ngepas kg
Sumedang kg
Januari 8,100
6,400 8,280
Februari 4,000
6,560 6,600
Maret 2,400
7,360 April
8,100 17,280
9,600 Mei
7,900 3,200
12,160 Juni
2,525 7,680
14,000 Juli
5,250 3,880
9,600 Agustus
600 4,080
15,920 September
13,525 10,400
Oktober 7,200
November 4,240
17,600 Desember
7,875 8,960
15,520
Jumlah 60,275
62,280 134,240
Lahan Bulan
Produksi Rumput Tahun 2014
Tabel 8.82. Produksi Rumput Tahun 2016
Dari hasil kaji terap didapatkan hasil bahwa : a Roti sisa pasar sebagai pengganti bekatul tidak berpengaruh
terhadap produksi susu. b Cassapro sebagai pengganti pollar tidak berpengaruh terhadap
produksi susu. c Pupuk kompos dengan activator, EM4, satardex, Fermentor
dengan bahan utama feses ditambah sampah dedaunan. d Demplot rumpun rumput, leguminosa dan produksi rumput
e Program-program pokok penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan yaitu :
Pembentukan, pemantapan kembali program beternak kelompok kelompok ternak dan penyehatan organisasinya.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
292
Sosialisasi dan pelatihan beternak, penanganan kesehatan, pengolahan dan penyimpanan pakan bagi para peternak
anggota. Inventarisasi sapi induk yang akan dimasukkan dalam program
penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan sesuai dengan kriteria tertentu.
Pengadaan sapi pejantan unggul dan semen beku straw dari dinas sesuai kebutuhan optimal.
Pembangunan infrastruktur pengairan dan jalan sesuai kebutuhan.
Pembangunan sarana-prasarana
sesuai kebutuhan
manajemen konsep penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan berbasis kandang kelompok, seperti
pembangunan zona
hijauan pakan
ternak, zona
penggembalaanumbaran, zona
perkandangan dan
perlengkapan, perkantoranruang adminnistrasi dan diskusi, serta pergudangan gudang pakan, sapronak dan ruang
penyimpanan produk sementara. Penyelenggaraan IB terkontrol pada konsep penyelamatan dan
pengembangbiakan sapi dalam kawasan untuk dara dan induk- induk tertentu.
Pelaksanaan subsidi pakan untuk induk bunting dan menyusui. 1. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan hasil ternak susu,
daging dan kulit menjadi produk yang bernilai gizi dan nilai jual yang tinggi.
2. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah peternakan.
7 Akreditasi Pemeliharaan Status Akreditasi Kegiatan AkreditasiPemeliharaan Status Akreditasi mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 14.887.500,- Capaian realisasi keuangan
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
293
sebesar Rp. 14.638.500,00 atau 98,33. Sisa mati sebesar Rp. 249.000,- 1,67. Adapun perincian realisasi dan sisa sebagai berikut :
Uraian Pagu Rp
Realisasi Rp Sisa Rp
Belanja ATK 418.000
418.000 -
Belanja cetak 73.150
73.150 -
Belanja makan minum rapat 360.000
360.000 -
Perjalanan dinas luar daerah 5.956.000
5.956.000 -
Belanja pemeliharaan alat 8.080.350
7.831.350 249.000
Jumlah 14.887.500
14.638.500 249.000
Tabel 8.83. Realisasi Keuangan Kegiatan AkreditasiPemeliharaan Status Akreditasi Tahun 2016
Sedangkan realisasi fisik dari kegiatan AkreditasiPemeliharaan Status Akreditasi sebesar 100 yaitu terlaksananya pendaftaran akreditasi dan
assesment masih menunggu jadwal dari Komite Akreditasi Nasional .
Pedoman pelaksanaan dan system akreditasi laboratorium yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional BSN berisi tentang
‘Sistem akreditasi laboratorium kalibrasi dan laboratorium penguji – Persyaratan umum untuk pelaksanaan dan
pengakuan’. Dalam Sistem Standardisasi Nasional, lembaga yang berwenang untuk melakukan
akreditasi terhadap laboratorium penguji dan kalibrasi adalah Komite Akreditasi Nasional KAN.
Prosedur awal untuk Akreditasi Laboratorium ISO-17025, sebagai berikut :
1. Telah tersedia Dokumentasi Sistem Mutu ISO-17025:2005 secara lengkap seperti Panduan Mutu Level 1, Dokumen
Prosedur Level 2, Instruksi Kerja Level 3, Rekaman dan Formulir Level 4.
2. Memiliki sumber daya manusia yang kompeten. 3. Implementasi Dokumen minimal 3 bulan dengan bukti
rekaman. 4. Dokumen Audit Internal dan perbaikan.
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
294
5. Melakukan uji profisiensi sekurang-kurangnya satu parameter uji baik itu uji profisiensi dalam negeri atau luar negeri. Hasil uji
profisiensi in layer atau outlayer tetapi telah dilakukan langkah perbaikan.
6. Mengisi Formulir dari KAN terrmasuk di dalamnya menyertakan penandatangan sertifikat dan CV-nya. Silahkan mengisi secara
lengkap. 7. Membayar administrasi untuk assessment. Juga harus
menyediakan akomodasi dan tiket asesor serta lunsump selama asesmen.
8. Dilaksanakan assessment dengan dihadiri oleh semua personel terlibat dan menugaskan personel untuk menemani asesor.
Pelaksanaan asesmen ini diawali dengan pembukaan, yang kemudian diakhiri dengan penandatangan penutupan oleh
personel terkait dan manager puncak serta kesanggupan perbaikan.
9. Perbaikan Assesment sampai memuaskan maksimum 3 bulan.
10. Penerbitan sertifikat akreditasi yang nantinya akan diberikan setelah rapat Panitia Teknis Akreditasi di KAN. Sebagai
informasi, rapat hanya akan dilakukan bila perbaikan temuan telah dinyatakan memuaskan oleh Asesor Kepala. Apabila
dalam jangka 3 bulan tidak dapat melakukan perbaikan, pengajuan akreditasi bisa dinyatakan gugur. Setelah rapat
panitia teknis setuju, sertifikat baru diberikan. Kalibrasi alat dan mesin laboratorium pada tahun 2016 ini telah
selesai dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu LPPT, Universitas Gadjah Mada. Peralatan yang telah dikalibrasi antara lain
thermometer digital sebanyak 4 buah, thermohygrometer sebanyak 1 buah, pHmeter sebanyak 1 buah, inkubator sebanyak 1 buah, timbangan sebanyak
Laporan Tahunan Tahun 2016
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
295
1 buah, kulkas sebanyak 5 buah, sentrifuse sebanyak 2 buah, oven sebanyak 1 buah, dan mikropipet sebanyak 8 buah.
Pendaftaran akreditasi laboratorium di KAN telah selesai dilakukan yang kemudian diikuti dengan pengirimanupload dokumen lengkap ke
sistem KAN dan menunggu proses penjadwalan assesment. Daftar dokumen yang telah diupload di Sistem KAN :
1. Permohonan Akreditasi 2. Panduan Mutu
3. Prosedur Kerja 4. Sertifikat Kalibrasi Alat
5. Laporan Audit Internal 6. Laporan Kaji Ulang Manajemen
7. Rencana Pengembangan