Masa Reformasi http: www.bi.go.id id publikasi seri ekonomi keuangan syariah Documents Buku wakaf.
188
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
b Termasuk ke dalam pengerian uang adalah surat-surat berharga. c Wakaf Uang hukumnya jawaz boleh.
d Wakaf Uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal- hal yang dibolehkan secara syar’i.
e Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya, idak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan.
2 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Menurut Direktorat Pemberdayaan Wakaf 2006:16, penyusunan undang-undang ini didasari
usulan pembentukan Badan Wakaf Indonesia BWI berdasarkan surat Menteri Agama pada era Presiden Megawai Soekarnoputri, surat
Menteri Agama Nomor: MA3202002 tertanggal 5 September 2002 dalam rangka menampung implementasi wakaf produkif melalui wacana
wakaf uang sehingga perlu adanya lembaga khusus yang menjadi nazhir pengelola aset wakaf secara nasional. Permintaan Menteri Agama
tersebut melahirkan usulan dari Sekretariat Negara agar Menteri Agama menyiapkan izin prakarsa pengajuan rancangan UU Wakaf kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006:20. UU Wakaf ini diundangkan pada tanggal 27 Oktober 2004
Haq, 2014:92.
3 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 yang diundangkan pada tanggal 15 Desember 2006 Haq, 2014:92. Menurut Hamzani 2014:341
dan Haq 2014:92, PP tersebut merupakan pelaksanaan dari UU Wakaf yang telah diterbitkan pada tahun 2004 lalu. Menurut Hamzani 2014:344,
UU Wakaf dan PP pelaksananya merupakan cerminan perkembangan prakik wakaf di masyarakat yang ditandai adanya hal-hal baru sebagai
berikut:
a Harta benda yang dijadikan sebagai aset wakaf wajib didatarkan dan diumumkan untuk menciptakan terib hukum dan administrasi wakaf
Hamzani, 2014:344. b Meskipun UU dan PP wakaf idak membedakan antara wakaf ahli
wakaf untuk kerabat dan wakaf ghairi selain kerabat, namun wakaf diorientasikan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas
Hamzani, 2014:344.
c Wakaf idak lagi terbatas pada benda idak bergerak seperi tanah dan
189
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
bangunan, namun wakaf berupa benda bergerak juga diakui, baik yang berwujud ataupun idak, seperi uang, logam mulia, surat berharga
dan hak kekayaan intelektual. Wakaf uang dapat dilakukan melalui Lembaga Keuangan Syariah LKS Hamzani, 2014:344.
d Peruntukan wakaf idak hanya terbatas pada bidang ibadah dan sosial semata melainkan dapat diperuntukkan bagi kemajuan kesejahteraan
umum melalui peningkatan potensi dan manfaat ekonomi. Wakaf dapat dikelola dalam rangka memajukan bidang pendidikan, kesehatan, dan
ekonomi melalui prinsip manajemen ekonomi syariah Hamzani, 2014:344.
e Wakaf dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu, misalnya untuk jangka waktu lima tahun. Hal ini untuk mengakomodasi prakik wakaf
di masyarakat yang sering menimbulkan sengketa karena aset wakaf yang sering ditarik kembali oleh ahli waris dari wakif. Aset wakaf
yang bersifat sementara dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu kecuali pada wakaf tanah yang dan idak boleh mewakakan
harta benda melebihi 13 dari nilai seluruh harta benda kecuali dengan persetujuan calon ahli waris dari wakif Hamzani, 2014:344.
f Penyelesaian sengketa wakaf idak lagi terbatas hanya pada pengadilan, namun dapat melalui iga jalur yaitu mediasi, arbitrase dan pengadilan
Hamzani, 2014:344. g Nazhir
merupakan rukun wakaf. Menurut Haq 2014:8, jumhur ulama berpendapat bahwa rukun wakaf hanyalah empat, yaitu wakif
pewakaf, mauquf harta yang diwakakan, mauquf ‘alaih penerima manfaat wakaf, dan shighat ikrar wakaf sehingga nazhir idaklah
dianggap sebagai rukun wakaf. Menurut Hamzani 2014:344, nazhir memiliki peran sentral dalam pengelolaan aset wakaf karena nazhir
merupakan pihak yang “bertanggung jawab untuk memelihara, menjaga, dan mengembangkan wakaf agar dapat berfungsi sehingga
konsep wakaf sebagai shadaqah jariyah yang kebaikannya mengalir terus akan terwujud.”
h Peraturan wakaf terbaru, yakni UU Wakaf Tahun 2004 dan PP Wakaf Tahun 2006 mendorong pengelolaan aset wakaf secara produkif
disertai profesionalisme nazhir sehingga aset wakaf idak menjadi terbengkalai dan dapat memberikan hasil yang diharapkan Hamzani,
190
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
2014:344. Pengelolaan wakaf secara produkif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
i Pengumpulan, investasi, penanaman modal, produksi, kemitraan, perdagangan, agrobisnis, pertambangan, perindustrian, perkembangan
teknologi, pembangunan gedung, apartemen, rumah susun, pasar swalayan, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan ataupun sarana
kesehatan dan usaha-usaha yang idak bertentangan dengan syariah Hamzani, 2014:345.