205
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
Adapun penyaluran wakaf bergantung pada niat awal sang wakif. Wakif akan ditanyai bagaimana penyaluran wakaf yang dikehendakinya, apakah investasi
ke luar negeri, pembangunan dan pemeliharaan masjid, pembangunan madrasah serta bagi keperluan kaum miskin.
6.12. Iran
Pada masa lalu, Iran merupakan sebuah kerajaan yang dikuasai oleh seorang Shah. Shah Iran merupakan enitas yang menguasai seluruh aset wakaf di
Iran, sebagaimana kekuasaannya yang mutlak di negeri tersebut. Pada tahun 1928, Iran menerbitkan sebuah Civil Code yang menjadi landasan pelaksanaan
wakaf, baik yang merupakan wakaf khairi wakaf untuk kemaslahatan umum maupun wakaf ahli wakaf untuk keluarga. Civil Code 1928 pada dasarnya
dibuat sejalan dengan hukum Islam yang menegaskan bahwa wakaf dibolehkan dalam kondisi modal pokok wakaf idaklah habis dikonsumsi melainkan harus
menghasilkan nilai tambah secara ekonomi. Selain itu, aset wakaf idaklah boleh dijual kecuali dengan persyaratan yang sangat berat, seperi misalkan
adanya perganian dengan aset baru yang lebih baik. Civil Code 1928 juga mengakomodir wakaf barang bergerak, seperi wakaf saham.
Pengelolaan wakaf di Iran pada masa Shah berada pada Departemen Wakaf yang merupakan bagian dari Kementerian Pendidikan sejak 1930. Menurut
Sibbard et al 2012, pengelolaan wakaf yang berada di bawah Kementerian Pendidikan memberikan sentralisasi pengelolaan wakaf namun diiringi prakik
korupsi di kalangan petugas pengelola wakaf. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan keputusan Shah pada tahun 1951 yang membagikan tanah
kerajaan yang telah ada sejak zaman ayahnya kepada para petani. Keputusan tersebut mengundang kontroversi karena tanah-tanah kerajaan di Iran ialah
tanah wakaf sehingga indakan tersebut bertentangan dengan Civil Code 1928. Tindakan Shah ini merupakan salah satu pemicu revolusi pada tahun 1979.
Pasca revolusi Iran, parlemen Iran atau Majlis memutuskan bahwa semua tanah Shah yang sebelumnya diserahkan secara illegal dikembalikan kepada
negara dengan status sebagai wakaf. Selanjutnya, pada tahun 1984, diterbitkan undang-undang wakaf dengan beberapa ketentuan pening sebagai berikut:
a. Semua wakaf di Iran berada di bawah pengelolaan Pilgrimage, Endowment, and Charity Afairs Organizaion.
206
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
b. Seiap aset wakaf memiliki nazhir khusus yang ditunjuk. c. Seiap aset wakaf badan hukum. Seiap indakan hukumnya diwakili oleh
nazhir yang bersangkutan.
6.13. Irak
Pengaturan mengenai prakik wakaf di Irak merupakan cakupan dari Iraqi Civil Code
. Enitas wakaf dalam sistem hukum Irak dipandang sebagai badan hukum yang berdiri secara mandiri sebagaimana yayasan, perseroan terbatas,
dan lainnya. Dalam prakik hukum di Irak, konsep badan hukum yayasan memiliki persamaan bentuk dengan wakaf. Bahkan, dapat dikatakan bahwa
sebelum terdapat kodiikasi hukum di Irak, fungsi yayasan yang merupakan lembaga yang dikhususkan untuk kepeningan sosial dijalankan oleh insitusi
wakaf Sigall, 2006: 17.
Iraqi Civil Code yang terbit tahun 1951 mengakui adanya yayasan dan wakaf sebagai dua enitas hukum yang berbeda meskipun memiliki kesamaan
sebagai enitas yang bergerak di bidang sosial. Beberapa ketentuan wakaf di dalam Iraqi Civil Code yaitu:
1 Wakaf merupakan sebuah enitas hukum. 2 Wakaf hanya berlaku pada aset-aset idak bergerak, seperi tanah dan
bangunan. Adapun pengelolaan aset bergerak untuk tujuan ilantropis hanya dapat dilakukan oleh badan hukum yayasan.
3 Wakaf hanya dapat ditujukan untuk kemanfaatan individual tertentu. Adapun untuk kepeningan sosial umum harus menggunakan badan
hukum yayasan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kerangka hukum wakaf di
dalam Iraqi Civil Code memberikan lingkup yang terbatas bagi wakaf. Hal ini disebabkan peran wakaf dibatasi hanya pada aset tetap untuk kebermanfaatan
individu tertentu saja. Peran sosial wakaf telah diganikan oleh peran yayasan sosial yang memiliki ruang yang luas dalam Iraqi Civil Code yang merupakan
hukum kodiikasi yang menggabungkan hukum Islam dan hukum sipil Eropa.
Akan tetapi, kondisi tersebut berubah seiring dengan diterbitkannya Undang- Undang Wakaf Irak pada tahun 1966. Menurut Direktorat Pemberdayaan
Wakaf 2015:115, UU No. 64 Tahun 1966 mengenai wakaf di Irak memberikan