90
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
b. Menurut Mazhab Hanai
1 Imam Syarkhasi mendeinisikan wakaf dengan menahan harta dari jangkauan dan kepemilikan orang lain. Maksudnya, menahan
harta wakaf di bawah kepemilikan wakif, dan idak memanfaatkan harta wakaf untuk jaminan dan lain sebagainya yang bisa menahan
pengambilan manfaat dari harta tersebut al-Syarkhasi, 2000: 27.
2 Sementara Abu Yusuf mendeiniskan wakaf dengan menahan suatu benda menjadi milik Allah SWT, dan memberikan manfaat dari harta
tersebut untuk siapa saja yang membutuhkannya. 3 Al-Murghiny mendeinisikan wakaf dengan menahan harta di bawah
pemiliknya, serta mensedekahkan manfaatnya untuk orang lain. Secara umum, ulama Hanaiyah mengarikan wakaf dengan menahan
materi benda al-‘ain menjadi milik wakif dan hanya mewakakan manfaatnya kepada siapapun untuk tujuan kebajikan al-Din, 1970:
203. Sehingga, kepemilikan harta wakaf masih menjadi milik wakif, dan perwakafan hanya terjadi pada manfaat dari harta tersebut, bukan pada
aset hartanya. Dengan demikian, bila wakif menginginkan wakafnya diambil kembali maka hal ini diperbolehkan. Bahkan, menjadi haknya bila
setelah wakaf menjadi miliknya, kemudian diperjualbelikan al-Zuhaily, 1985: 153.
Box 3.1. Contoh Wakaf Manfaat
Model wakaf manfaat ini dapat diilustrasikan seperi Bank Syariah yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR dengan menyewa sebuah gedung
pertokoan selama 10 tahun. Bank syariah berhak untuk melakukan akivitas apa saja - tentunya sesuai syar’i - atas gedung pertokoan yang disewanya. Bank
syariah mempunyai program pendayagunaan fakir miskin yang salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada fakir miskin untuk berdagang dengan
menempai pertokoan tersebut tanpa membayar uang sewa. Model seperi ini dikenal dengan wakaf manfaat. Gedung tetap dimiliki oleh pemilik sahnya, namun
manfaat dari pertokoan tersebut idak lagi dapat digunakan oleh pemiliknya, sebab yang memiliki manfaatnya adalah Bank Syariah. Penyewa yang memiliki
manfaat gedung kemudian mewakakan manfaat tempat usaha gedung pertokoan kepada fakir miskin yang baru memulai usahanya. Pada masa waktu
sewa habis, maka berakhir pula masa wakaf manfaat tersebut.