Sistem Pendukung Dan Regulasi Wakaf

156 WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif lembaga penegak hukum pada waktu sengketa wakaf, pedoman standar pelaporan dan akuntansi wakaf, pusat riset dan pengembangan, informasi wakaf yang terbuka, Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS dan Bank Syariah BS sebagai agen wakaf, lembaga raing nazhir, dan asosiasi dan forum organisasi wakaf serta pendidikan wakaf, juga merupakan faktor pendukung dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf. Sistem pendukung dan regulasi wakaf ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya opimalisasi pengelolaan dan pengembangan wakaf. Bab ini memaparkan insitusi apa saja yang diperlukan untuk sistem pengelolaan wakaf secara opimal. Beberapa insitusi pendukung tersebut adalah: 1 Regulator dan pengawas; 2 Dewan Pengawas Syariah DPS Insitusi Wakaf; 3 Mediasi, Arbitrase dan Pengadilan; 4 Ikatan Akuntan Indonesia IAI untuk memberikan petunjuk cara mencatat perihal aset dan manfaat wakaf; 5 Riset dan Pengembangan; 6 Pusat Informasi Wakaf ; 7 Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS dan Banks SyariahLKS; 8 Forum Wakaf FOKAF; 9 Otoritas Pajak; 10 Lembaga Raing; 11 Universitas.

5.2. Sistem dan Kelembagaan Wakaf

Urgensi mendasar dalam membentuk sistem lembaga wakaf yang terintegrasi dengan sitem ekonomi dan pembangunan nasional, serta upaya untuk membantu permasalahan kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat adalah dengan menentukan strategi pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan wakaf melalui sebuah lembaga yang bertanggung jawab sepenuhnya dalam mencapai tujuan utama yang ditetapkan. Bukan sesuatu yang baru, sebab di zama Rasulullah saw dan para sahabat, harta wakaf 157 WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif dikelola melalui penunjukan resmi kepada seorang nazhir yang berperan sebagai pemangku amanah dalam pengelolan dan pengembangan harta wakaf di masanya. Sehingga, sentralisasi lembaga ini diperlukan sebagai wujud penguatan regulasi kelembagaan wakaf dengan berbagai target tujuan berikut: 1 Meningkatkan manfaat harta wakaf dengan cara membantu dan menjaga kapasitas dan profesionalitas lembaga wakaf swasta dan pemerintah. 2 Berperan sebagai pengawas dalam pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan evaluasi nazhir wakaf dalam peningkatan pertumbuhan dan efekivitas pengelolaan wakaf. 3 Melakukan sinergi yang efekif antarpemangku kepeningan untuk mengembangkan wakaf secara sistemik, yaitu antara wākif, nazhir, pemerintah, ulama, dan target penerima manfaat wakaf. 4 Berkontribusi bersama seluruh lembaga wakaf dalam pengelolaan wakaf sebagai upaya pencapaian tujuan sosial ekonomi pembangunan nasional jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dengan berbagai tujuan di atas, perlu dibentuk sebuah kerangka insitusional pengelola dan pengembang wakaf skala nasional secara komprehensif. Berikut ini merupakan suatu usulan bentuk infrastruktur insitusi wakaf nasional. Gambar 5.1 Sistem Kelembagaan Wakaf Sumber: Dimodiikasi dari IMZ report 2010 Dukungan dari di atas sangat diperlukan dalam menentukan arah pengelolaan dan pengembangan wakaf dalam jangka panjang. Sinergi ini diperlukan untuk membentuk lembaga wakaf yang komprehensif guna mengatasi berbagai permasalahan dalam insitusi wakaf dengan cepat. Secara singkat peranan masing-masing insitusi di atas dijelaskan sebagai berikut ini. wakaf secara sistemik, yaitu antara wākif, nazhir, pemerintah, ulama, dantarget penerim Nazhir Pengelola Nazhir Pengelola Nazhir Pengelola Forum Wakaf FOKAF Ikatan Akuntan IAI Dewan Pengawas Syariah Wakaf DPSW Regulator dan Pengawas BWI Otoritas Pajak LKMS Pusat Informasi Wakaf Bank Syariah LKS Riset Development Lembaga Rating Mediasi, Arbitrasi dan Pengadilan