186
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
Berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat 3 di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Bahwa dalam rangka meneribkan dan melindungi tanah-tanah wakaf, pemerintah harus memberikan pengaturannya yang tertuang dalam
bentuk suatu peraturan pemerintah ... baru ada 17 tahun kemudian, sehingga prakik pada periode ini masih juga dipergunakan peraturan
yang ada sebelumnya Direktorat Pengembangan Wakaf, 2006:17.
d. Masa Orde Baru
Masa Orde Baru ditandai dengan munculnya aturan-aturan teknis pelaksanaan wakaf di Indonesia. Peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Peraturan Pemerintah PP Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. Peraturan yang ditetapkan pada 17 Mei 1977 tersebut
merupakan aturan pelaksanaan dari Pasal 49 ayat 3 dari UU No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006:18.
Menurut Ali 2012:101, peraturan yang menjadi turunan dari PP tersebut yang diterbitkan hingga tahun 1983 adalah:
Tabel 6.1. Tabel Aturan Turunan PP tentang Perwakafan Tanah Milik
No Aturan Turunan PP tentang Perwakafan Tanah Milik
Jumlah 1
Peraturan Menteri Dalam Negeri 1
2 Peraturan Menteri Agama
1 3
Keputurusan Menteri Agama 1
4 Instruksi Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri,
1 5
Instruksi Menteri Agama 1
6 Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
1 7
Surat Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji. 3
8 instruksi gubernur, masing-masing Instruksi Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Nusa Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Daerah Isimewa Aceh, dan Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 5
9 Kompilasi Hukum Islam KHI yang tertuang dalam Instruksi
Presiden Inpres No. 1 tahun 1991
1
187
WAKAF : Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekif
2 Deinisi wakaf menurut Kompilasi Hulukum Islam KHI adalah: “Perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum
yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepeningan ibadat atau kepeningan umum
lainnya sesuai dengan ajaran Islam” Haq, 2014:4. Berdasarkan deinisi tersebut, maka KHI mengakomodasi adanya aset selain tanah untuk
dijadikan wakaf.
e. Masa Reformasi
Peraturan perundang-perundangan yang mengatur wakaf secara eksplisit di Indonesia hingga tumbangnya rezim Orde Baru hanyalah PP No. 28 tahun 1977
tentang Wakaf Tanah Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2005:7. Menurut Haq 2014:92, di era reformasi peraturan-peraturan yang muncul merupakan
respon terhadap wacana implementasi wakaf tunai atau wakaf uang yang digagas oleh Prof. Abdul Mannan.
Peraturan-peraturan perwakafan yang muncul di era reformasi adalah sebagai berikut:
1 Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI tentang wakaf uang. Fatwa ini diterbitkan pada tanggal 28 Shafar 1423 H11 Mei 2002 M sebagai respon
atas surat dari Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Departemen Agama bernomor: Dt.1.III5BA.03.227722002 tertanggal 26 April 2002
yang berisi tentang permohonan fatwa tentang wakaf uang Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2005:7. Fatwa tersebut didasarkan pada
perimbangan deinisi wakaf yang dipahami masyarakat sebagaimana tercantum dalam PP No. 28 Tahun 1977 dan KHI masih kaku serta
belum dapat mengakomodasi prakik wakaf uang. Oleh karena itu, MUI memandang perlu menerbitkan fatwa agar wakaf, sebagai instrumen
ekonomi Islam yang memiliki leksibilitas, dapat memberikan kemaslahatan bagi umat melalui implementasi wakaf uang Direktorat Pemberdayaan
Wakaf, 2006:10. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam fatwa tersebut sebagaimana disampaikan Direktorat Pemberdayaan Wakaf
2006:15 adalah sebagai berikut: a Wakaf Uang Cash WakafWaqf Al-Nuqud adalah wakaf yang dilakukan
seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.