Tujuan Langkah-langkah Melaksanakan dan Menindaklanjuti Asesmen Kebutuhan

= ? u = AB C=D EF = G B y B G B H H = C = = IEJ KE H = ? = L F D B G E H M B N F G= O P BB H = O L B QRC u = . 98

E. Kegiatan Administrasi

Kegiatan administrasi adalah seperangkat pengaturan dan pendokumenan pengorganisasian, perencanaan, implementasi atau pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pelaporan program bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari keseluruhan penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk mmengarahkan layanan bimbingan dan konseling secara efektif dan efisien. Kegiatan administrasi layanan bimbingan dan konseling merupakan suatu keharusan sebagai bentuk pertanggunjawaban akuntabilitas pelayanan profesional kepada semua pihak, terutama kepada kepala sekolah, pegawas dan pihak terkait lainnya. Tanpa kegiatan administrasi, sebaik apapun wujud layanan bimbingan dan konsiling di sekolah sulit diakui dan dipertanggungjawakan dengan baik. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengadministrasikan semua kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan sesuai format laporan kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebagai laporan kinerja profesi dan dipergunakan sebagai perhitungan ekuivalensi jam kerja profesional.

1. Melaksanakan dan Menindaklanjuti Asesmen Kebutuhan

Melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen kebutuhan adalah suatu proses menentukan datainformasi tentang karakteristik dan perkembangan peserta didik yang akan dilayani di suatu sekolah, metode dan instrument asesmen yang relevan untuk memahami keunikan kebutuhan tiap peserta didik yang akan dilayani dalam aspek belajar, sosial, pribadi dan karir, sehingga teridentikasi arah prioritas layanan secara individual, secara kelompok rombel dan peserta didik atau konseli secara keseluruhan di suatu sekolah. Berdasarkan data yang komprehensif tentang kebutuhan siswa itu maka selanjutnya dikembangkan program bimbingan dan konseling belajar, sosial, pribadi dan karir yang realistis.

a. Tujuan

1 Tersedianya data yang diperlukan untuk memahami perkembangan dan karakteristik individual dan kelompok peserta didik di suatu sekolah 2 Tersimpan dan terpeliharanya data secara sistematis, aman dan mudah dimanfaatkan untuk pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah serta untuk keperluan memberikan pelayanan sehari-hari. S T UV u T U WXY ZT[ \]U T S YU y Y YU _ _ T Z T T U `\a b\U _ T U V T U c ]U [ Y \U _ d Y e ] T f g YUY U _ T f c Y hiZ u T U . 99

b. Langkah-langkah

1 Identifikasi masalah 2 Memilih metode dan instrument pengukuran sesuai kebutuhan, diantaranya;a asesmen dengan pendekatan masalah, seperti Alat Ungkap Masalah Umum AUM-U, Alat Ungkap Masalah Belajar AUM-PTSDL,Daftar Cek Masalah DCM, b asesmen dengan pendekatan SKKPD yaitu Inventori Tugas Perkembangan ITP, c assesmen dengan pendekatan tujuan 4 bidang layanan pribadi, sosial, belajar dan karir, observasi, wawancara, angket peminatan, sosiometri. 3 Melaksanakan asesmen sesuai manual dan azas pengukuran, baik oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor sendiri maupun melalui jasa pihak lain yang kompeten 4 Menganalisis data yang terkumpul dari hasil tes dan non tes, 5 Menyusun profil potensi peserta didik secara individual, 6 Menyusun profil potensi peserta didik dalam seting kelas, 7 Merumuskan prioritas tujuan layanan bimbingan dan konseling di SMK berdasarkan atas kebutuhan nyata peserta didik dan sekolah sebagaimana yang representasikan analisis hasil asesmen 8 Merumuskan tujuan bimbingan dan konseling berdasar kebutuhan peserta didik dan sekolah. 9 Mengevaluasi informasi pengukuran, interpretasi, dan integrasi informasi dari sumber-sumber yang digunakan. 10 Laporan hasil pengukuran dan pembuatan rekomendasi; a gambaran individu yang dinilai dan situasinya, b pelaporan hipotesis secara umum mengenai individu, c dukungan hipotesis dengan informasi pengukuran, d pengajuan rekomendasi dalam hubungannya dengan alasan yang rasional.

2. Menyusun dan Melaporkan Program Bimbingan dan Konseling a. Pengertian