anduan perasional
enyelenggaraan imbingan dan
onseling ekolah
enengah tas . 69
d Membangun jejaring, melakukan konselingintervensi bimbingan dan konseling yang dibutuhkan oleh peserta didikkonseli dalam menghadapi
masalah, e Membuat laporan layanan advokasi.
11. Konferensi Kasus a. Pengertian
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas dan menemukan penyelesaian masalah yang dihadapi peserta didikkonseli dengan pihak-pihak yang
dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup rahasia, setiap pembicaraan yang terjadi hanya untuk diketahui
oleh para peserta konferensi. Konferensi kasus dilakukan dalam suasana kekeluargaan dan bukan untuk menghakimi peserta didikkonseli.
Dalam pelaksanaan konferensi, guru bimbingan dan konseling atau konselor perlu menyusun kelengkapan berupa rencana pelaksanaan konferensi kasus contoh
format rencana pelaksanaan konferensi kasus terdapat pada Lampiran 19.
b. Tujuan
Konferensi kasus bertujuan memperoleh pengertian, penerimaan, persetujuan, dan komitmen peran dari para peserta konferensi sebagai upaya mengatasi masalah yang
dihadapi peserta didikkonseli.
c. Langkah-langkah
1 Persiapan Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengajukan permohonan kepada
kepala sekolah untuk mengundang peserta konferensi kasus. 2 Pelaksanaan
a Penyampaian deskripsi potensi, gejala, dan masalah peserta didikkonseli. b Penjelasan upaya-upaya pengentasan yang telah dilakukan guru bimbingan dan
konseling atau konselor . c Diskusi, tanggapan, masukan, dan persetujuan serta penerimaan tugas dan peran
masing-masing peserta konferensi dalam mengupayakan pengentasan masalah yang dihadapi peserta didikkonseli.
d Perumusan simpulan hasil konferensi kasus berupa rekomendasikeputusan alternatif jalan keluar terbaik yang telah dipertimbangkan bersama.
anduan perasional
enyelenggaraan imbingan dan
onseling ekolah
enengah tas . 70
3 Pelaporan Membuat laporan sebagai bukti penyelenggaraan konferensi kasus.
4 Monitoring Melakukan monitoring terhadap komitmen bersama dalam pengentasan masalah
peserta didik konseli.
C. Layanan Melalui Media
Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan melalui media, baik media informasi, media cetak, maupun media digital. Media membantu guru bimbingan dan konseling atau
konselor menyajikan informasi lebih menarik, menerima informasikeluhankebutuha bantuan lebih cepat serta menjangkau peserta didikkonseli lebih banyak.
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat mengembangkan berbagai media layanan bimbingan dan
konseling secara kreatif dan inovatif sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik serta perkembangan teknologi dan informasi.
1. Papan Bimbingan a. Pengertian
Papan bimbingan dan konseling merupakan sarana untuk memberikan informasi dan melakukan komunikasi interaktif melalui tulisan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didikkonseli.
b. Tujuan
Papan bimbingan dan konseling bertujuan memberikan informasi yang menfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir yang dibutuhkan peserta didikkonseli.
c. Langkah
1 Menyediakan papan bimbingan dan konseling yang representatif dan ditempatkan pada tempat yang strategis,
2 Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara proporsional,
3 Mendesain penataan tampilan yang menarik dan mendorong peserta didikkonseli untuk membacanya,
4 Menyajikan informasi yang selalu diperbaharui sejalan dengan terbitnya informasi baru dan atau adanya pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali,
5 Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didikkonseli yang akan memuat tulisan dan akan disajikan pada papan bimbingan dan konseling,