Teknik Pemahaman Peserta DidikKonseli

+, -. 01 23 4 5 4 6 6 0 7289 26 + : 3 1 4 26 ; 3 4 = 6 = 0? 8 . 15 Aspek Perkembangan Rincian Tugas Perkembangan Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan 8. Perilaku Kewirausahaan Kemandirian Perilaku Ekonomis Mengenal nilai-nilai perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet , sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari. Membiasakan diri hidup hemat, ulet , sungguh- sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan sehari- hari. 9. Wawasan dan Kesiapan Karir Mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktivitas dalam kaitan dengan kemampuan diri. Menyadari keragaman nilai dan persyaratan dan aktivitas yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu. Mengidentifikasi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang mengandung relevansi dengan kemampuan diri. 10. Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya Mempelajari norma-norma pergaulan dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya. Menyadari keragaman latar belakang teman sebaya yang mendasari pergaulan. Bekerjasama dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya. Memperhatikan Tabel 3 tersebut dan dikaitkan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan RPL Bimbingan Klasikal maka aspek perkembangan merupakan rumusan kompetensi, tahap internalisasi berkaitan dengan perumusan tujuan umum, dan rincian tugas perkembangan berkaitan dengan perumusan topik materi layanan bimbingan klasikal.

D. Teknik Pemahaman Peserta DidikKonseli

Secara garis besar teknik memahami karakteristik peserta didikkonseli yang digunakan dalam bimbingan dan konseling meliputi teknik tes dan non tes. 1. Teknik tes Teknik tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan menggunakan instrumen tes terstandar. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang memiliki lisensi melalui pelatihan sertifikasi tes misalnya yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri MalangUM bekerjasama dengan ABKIN dapat menggunakan instrumen tes yang telah dipelajari. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang belum memiliki kewenangan mengadministrasikan tes terstandar, sekolah dapat bekerjasama dengan lembaga tes psikologis terpercaya. Penyelenggaraan tes baik yang diadministrasikan sendiri maupun oleh pihak lain, guru bimbingan dan konseling atau konselor harus mampu membaca hasil tes, menginterpretasikan, dan menyusun rekomendasi berdasarkan hasil tes tersebut. Mempelajari manual tes dapat membantu memahami hasil tes, interpretasinya, serta punggunaan hasil tes lebih lanjut. A BCD A B EFG HAI JKB A L GBMG L G BN N AHAA B OJPQ JBN A B C A B R KB I G L JBN S G T K LA U V GBG BN A U G HW A P A . 16 Hasil tes yang lazim digunakan untuk keperluan bimbingan dan konseling antara lain hasil tes kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kreativitas, dan tes prestasi belajar. Guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya dapat memanfaatkan hasil tes untuk keperluan layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didikkonseli. 2. Teknik non tes Teknik non tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan menggunakan instrumen yang terstandar dan tidak standar. Teknik asesmen non tes yang sering digunakan untuk keperluan bimbingan dan konseling antara lain: a observasi, b wawancara c angket, d sosiometri, e dokumentasi, f biografi ataupun autobiografi. Instrumen pengumpul data yang sering digunakan untuk mengenali masalah serta kebutuhan layanan bantuan antara lain: a daftar cek masalah DCM, b alat ungkap masalah AUM, c inventori tugas perkembangan ITP, d Alat Ungkap Peminatan Peserta Didikkonseli SMP. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat menggunakan instrumen yang dikembangkan sendiri dengan langkah-langkah sebagaimana penginstruksian instrumen tes. Adapun langkah-langkah pengembangan meliputi: menetapkan tujuan penyusunan instrumen, menentukan aspek dan atau dimensi yang diukur, merumuskan definisi operasional, memilih cara pengukuran yang digunakan, menyusun instrumen dan lembar jawaban, merumuskan manual penggunaan instrumen, penyekoran atau pengolahan, serta interpretasinya.

E. Pemanfaatan data Hasil asesmen untuk Memahami Peserta DidikKonseli