Pengembangan Keprofesian Guru bimbingan dan konseling atau konselor

¼ anduan ½ perasional ¼ enyelenggaraan ¾ imbingan dan ¿ onseling À ekolah Á enengah  tas . 93

F. Kegiatan Tambahan dan Pengembangan Keprofesian Guru Bimbingan dan Konseling

atau Konselor 1. Kegiatan Tambahan Kegiatan tambahan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor di luar tugas sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor karena penghargaan dan atau prestasi kerja personal pribadi guru bimbingan dan konseling atau konselor dari kepala sekolah dan atau lembaga. Kegiatan tambahan antara lain meliputi tugas sebagai Koordinator Bimbingan dan Konseling, pembina ekstra kurikuler, Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, tim pengembang kurikulum, dll Adapun contoh format kegiatan tambahan terdapat pada Lampiran 21.

2. Pengembangan Keprofesian Guru bimbingan dan konseling atau konselor

Pengembangan keprofesian guru bimbingan dan konseling atau konselor merupakan pengembangan kemampuan profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor secara berkelanjutan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensimeliputi keikutsertaan pada kegiatan pendidikan dan latihan, seminar atau lokakarya, aktif pada organisasi profesi bimbingan dan konseling, pembahas atau peserta pada seminar, koloqium, diskusi pannel, penelitian dalam bimbingan dan konseling,karya ilmiah, karya inovatif dan kegiatan lainnya yang relevan. Adapun contoh format laporan pengembangan keprofesian konselor, karya ilmiah dan inovatif serta kegiatan profesi terdapat pada Lampiran 22, Lampiran 23, dan Lampiran 24. à anduan Ä perasional à enyelenggaraan Å imbingan dan Æ onseling Ç ekolah È enengah É tas . 94

BAB V EVALUASI, PELAPORAN, DAN TINDAK LANJUT

A. Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling BK di Sekolah Menengah Atas SMA. Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan evaluasi, upaya atau proses yang dilakukan mencakup mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, efektivitas, dan dampak dari program dankegiatan layanan bimbingan dan konseling terhadap perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik. Dari hasil evaluasi akan diketahui dan diidentifikasi keberhasilan keterlaksanaan program dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara menelaah program bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan hasilnya dapat menjadi dasar bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk mengembangkan dan memperbaiki program selanjutnya. Selain itu hasil evaluasi dapat digunakan untuk kepentingan penyediaan umpan balik bagi pelaksana program bimbingan dan konseling dalam rangka perbaikan atau peningkatan implementasi program selanjutnya.

3. Jenis-jenis Evaluasi

Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling, terdapat 2 dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. a. Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegiatan