Rangkuman modul sma kk b rev 1

Kegiatan Pembelajaran 2 26 baru lagi, maka struktur mentalnya akan kembali goyah dan selanjutnya setelah terjadi akomodasi akan stabil lagi. Begitulah proses asimilasi dan akomodasi terjadi terus-menerus dan menjadikan manusia berkembang bersama dengan waktu dan bertambahnya pengalaman. Jadi, dalam proses asimilasi stimulus dipaksa untuk memasuki salah satu yang cocok dalam struktur mental individu yang bersangkutan. Sebaliknya, dalam akomodasi individu dipaksa mengubah struktur mentalnya agar cocok dengan stimulus yang baru itu. Dengan kata lain, asimilasi dan akomodasi secara terkoordinasi dan terintegrasi menjadi penyebab terjadinya adaptasi intelektual dan perkembangan struktur intelektual. Dalam proses adaptasi terhadap lingkungan, individu berusaha untuk mencapai struktur mental yang stabil. Stabil dalam artian adanya keseimbangan antara proses asimilasi dan proses akomodasi. Seandainya hanya terjadi asimilasi secara kontinu, maka yang bersangkutan hanya memiliki beberapa skemata global dan ia tidak mampu melihat perbedaan antara berbagai hal. Sebaliknya, jika hanya akomodasi saja yang terjadi secara kontinu, maka individu akan hanya memiliki skemata yang kecil-kecil saja, dan mereka tidak memiliki skemata yang umum. Individu tersebut tidak akan bisa melihat persamaan-persamaan di antara berbagai hal. Itulah sebabnya, ada keserasian di antara asimilasi dan akomodasi yang oleh Jean Piaget disebut dengan ekuilibrasi. b. Teori Gestalt Teori kognitif kedua yang akan dibahas dinamakan teori Gestalt yang dikembangkan oleh Max Wertheirmer, Kurt Koffka, dan Wolfgang Kohler. Eksperimen yang dilakukan Wertheirmer meneliti persepsi yang terintegrasi dalam gerak. Eksperimen Kohler meneliti tentang insight pada simpanse. Eksperimen ini menyimpulkan adanya suatu tilikan insight terhadap unsur-unsur yang terkait dalam pemecahan suatu masalah. Artinya unsur suatu objek atau peristiwa akan memberikan makna apabila individu mampu melihat hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lain dalam satu keseluruhan. Istilah Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang artinya adalah bentuk atau konfigurasi. Pokok pandangan Gestalt ini bahwa objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai keseluruhan yang terorganisasikan. Dalam mengorganisasikan melibatkan suatu bentuk figure yaitu apa yang menjadi pusat pengamatan dan Modul PKB Guru Matematika SMA 27 berlawanan dengan latar ground yaitu sesuatu yang melatarbelakangi suatu bentuk sehingga bentuk itu tampak sebagai sesuatu yang bermakna. Pokok pandangan gestalt berawal dari beberapa asumsi dasar, yaitu: membedakan adanya perilaku molar dan perilaku molecular . Perilaku molecular adalah perilaku dalam bentuk keluarnya kelenjar atau kontraksi otot, sedangkan perilaku molar adalah perilaku dalam keterkaitannya dengan lingkungan luar, seperti berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola, dan lain-lain. Perilaku molar ini lebih mempunyai makna dibandingkan perilaku molecular. Hal yang penting dalam mempelajari perilaku adalah membedakan antara lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral. Lingkungan geografis adalah lingkungan yang sebenarnya ada, sedangkan lingkungan behavioral adalah lingkungan yang merujuk kepada sesuatu yang nampak. Misalnya jika melihat gunung dari kejauhan seolah tampak sangat indah ini adalah bentuk lingkungan behavioral, padahal sebenarnya jika kita mendekati gunung sebenarnya gunung itu penuh dengan hutan lebat dan binatang buas ini dinamakan lingkungan geografis. Organisme tidak akan memberiakan reaksi terhadap rangsangan lokal atau unsur- unsur atau suatu bagian peristiwa, akan tetapi mereaksi terhadap suatu keseluruhan objek atau peristiwa. Pemberian makna terhadap suatu rangsangan sensori, yaitu suatu proses yang dinamis dalam memberikan tafsiran terhadap rangsangan yang diterima. Menurut Koffka terdapat lima prinsip organisasi yang terpenting, yaitu: 1 Hubungan bentuk dan latar figure-ground relationship, prinsip ini menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu bentuk dan latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi penafsiran yang kabur. Sebagai contoh perhatikan gambar berikut ini.