commit to user
kemampuan menggali hasil belajar yang telah tersimpan, kemampuan berprestasi, rasa percaya diri siswa, intelegensi, kebiasaan belajar.
2 Faktor ekstern antara lain : Guru pembimbing belajar siswa, sarana dan prasarana belajar, kondisi
pembelajaran, kebijakan penilaian, kurikulum yang diterapkan, lingkungan sosial siswa.
Menurut Ngalim Purwanto 1990: 102, prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor individu, dan faktor sosial.
1 Faktor individu adalah faktor yang ada dalam diri individu. Misalnya: kematangan, kecerdasan, motivasi, kesiapan belajar dan faktor pribadi.
2 Faktor sosial adalah faktor yang ada di luar diri individu. Misalnya: keluarga, metode mengajar dan motivasi sosial.
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan kecakapan nyata sebagai hasil dari pengalaman belajar yang dapat
diukur secara langsung dan dapat dihitung hasilnya selama periode tertentu.
7. Pokok Bahasan larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit mulai diajarkan di Sekolah Menengah Atas SMA kelas X semester II. Berdasarkan pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran KTSP disebutkan bahwa kompetensi dasar pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit adalah “mengidentifikasi
sifat larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data hasil percobaan”.
a. Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
commit to user
Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dilakukan dengan pengujian menggunakan rangakaian listrik sederhana seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 2. Menguji konduktivitas larutan elektrolit dan non elektrolit Berdasarkan pengujian, jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit
maka lampu akan menyala. Ini menandakan bahwa larutan tersebut menghantarkan arus listrik. Tetapi jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non
elektrolit, maka lampu tidak menyala. Ketidakmampuan larutan tersebut untuk menyalakan lampu menandakan bahwa larutan tersebut tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit adalah ada tidaknya gelembung gas pada saat
pengujian menggunakan rangkaian listrik sederhana. Larutan elektrolit bergelembung
sedangkan larutan
non elektrolit
tidak menghasilkan
gelembung.Muchtaridi dan Sandri justiana, 2006:216.
b. Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Tabel 1. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
1. Dapat menghantarkan listrik. 2. Terjadi proses ionisasi terurai
1. Tidak dapat menghantarkan listrik 2. Tidak terjadi proses ionisasi
commit to user
menjadi ion-ion 3. Lampu dapat menyala terang atau
redup dan ada gelembung gas Contoh :
Garam dapur NaCl, Cuka dapur CH
3
COOH, Air accu H
2
SO
4
Garam magnesium MgCl
2
3. Lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas
Contoh : Larutan gula C
12
H
22
O
11
Larutan urea CONH
2 2
Alkohol etanol C
2
H
5
OH
Pada saat elektroda yang terhubung dengan rangkaian listrik dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, ion- ion yang bergerak bebas akan menuju ke elektroda
bermuatan. Ion- ion positif akan menuju elektroda negatif katoda dan ion- ion negatif akan menuju elektroda positif anoda. Proses daya hantar listrik suatu
larutan elektrolit dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 3. Proses daya hantar listrik larutan elektrolit
Sebagai contoh, jika larutan dalam bejana di atas adalah larutan HCl, maka dalam larutan akan terjadi reaksi sebagai berikut :
Reaksi di katoda : 2H
+
aq + 2e → H
2
g Reaksi di anoda : 2Cl
-
aq→Cl
2
g + 2e Total reaksi : 2H
+
aq + 2Cl
-
g → H
2
g + Cl
2
g
commit to user
Larutan HCl di dalam air terurai menjadi kation H
+
dan anion Cl
-
. Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H
+
menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl
-
melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin. Proses di atas akan terus berjalan sehingga terbentuk aliran elektron arus
listrik dari anoda ke katoda. Aliran listrik ini akan terhenti jika semua ion dalam larutan telah berubah menjadi partikel netral. Artinya, tidak ada lagi ion negatif
yang dapat memberikan elektron dan ion positif yang dapat menerima elektron.
c. Pengelompokkan Larutan Berdasarkan Jenisnya Tabel 2. Pengelompokan Larutan Berdasarkan Jenisnya