Implementasi Model SSCS Model Pembelajaran SSCS

commit to user c Membimbing dalam menemukan metode evaluasi penyelidikan dan pengujiannya Pizzini, 1991: 13.

e. Implementasi Model SSCS

a SEARCH a Pengkatalisasian pertanyaan Pertanyaan siswa merupakan masalah.perlu menyediakan iklim untuk pemodelan pertanyaan siswa secara terus secara teratur guru memberikan pertanyaan ilmiah dan penerimaan menghargai keingintahuan siswa. Situasi yang bervariasi mampu membuat siswa menggenerasikan pertanyaan, melalui : 1 Kejadian yang tak sesuai. 2 Koran dan majalah. 3 Penggalan alat ilmiah yang baru. 4 Bab dari buku teks atau umum. 5 Kejasian-kejadian khusus seperti rapat, kerja lapangan, atau pidato. 6 Topografi. 7 Investigasi laboratorium. b Strategi pengajaran untuk menggeneralisasikan pertanyaan. 1 Sebelum memulai unit baru, guru membantu siswa tentang apa yang mereka ketahui mengenai topic yang baru dan apakah mereka ingin mencari tahu. 2 Sesion perumusan masalah berguna dalam menyusun ide yang dapat diteliti. a Semakin banyak semakin baik b Ide yang dirasa aneh tetap baik. c Piggybacking pengembangan masing-masing ide yang lain tetap bagus. d Menghormati pendapat sampai selesai sesi perumusan. Beberapa ide menejemen yang dicoba guru untuk perumusan masalah termasuk: a Perumusan masalah dalam kelompok kecil, kemudian kelompok besar. b Menyuruh masing-masing siswa mencatat ide-ide yang terdengar menarik ini akan membantu di kemudian hari. c Meminta siswa secara individual menulis beberapa ide sebelum sesi kelompok dimulai. d Mencatat semua ide. commit to user e Mengelilingi kelas dan ambil bagian. f Contoh model pertanyaan yang dapat diteliti oleh guru. g Pengumuman topik berikutnya pada sesi perumusan masalah yang lebih sulit. h Memberi semangat kelompok individual, atau seluruh kelas untuk membuat jaringan seputar topik yang khas Pizzini,1991 : 22 c Meringkas Daftar 1 Menyuruh siswa mernyusun daftar. a Menghilangkan duplikat. b Menyelesaikan item yang tidak selesai. c Mengkombinasikan ide-ide. d Menambahkan ide-ide baru. e Mengkategorikan ide-ide tersebut. 2 Siswa dapat meringkas topik-topik dengan memfokuskan pada 1 bagian. 3 Memulai mengevaluasi daftar. a Membuat pertanyaan yang tidak resertabel. b Membuang pertanyaan yang tidak mungkin dibahas pada waktu itu. c Menyeleksi pertanyaan yang mengudang minat yang tinggi Pizzini, 1991:23. d Penyeleksian Permasalahan-permasalahan Terakhir. Penggunaan kriteria membantu para siswa dalam penyelesaian masalah akhir terbaik mereka. Para siswa harus menyeleksi dan menggunakan kriteria yang relevan dengan topik yang sedang diinvestigasi. Kriteria yang mungkin untuk pemilihan permasalahan: 1 Minat 2 Fasilitas dan peralatan 3 Waktu 4 Keamanan 5 Kepraktisan 6 Tujan atau relevansi commit to user 7 Pengetahuan dari narasumber 8 Latar belakng peneliti ketrampilan peneliti 9 Keetersediaan literatur e Penyempurnaan Pertanyaan. 1 Pernyataan permasalahan harus jelas, sederhana dan ringkas. 2 Pernyataan tersebut harus menjelaskan secara pasti apa yang peneliti inginkan untuk diketahui. 3 Semua kondisi dan parameter yang penting dikhususkan. 4 Semua istilah yang tidak jelas harus didefinisikan Pizzini,1991:2. b SOLVE a. Tipe Investigasi Pertanyaan-pertanyaan dapat diinvestigasikan dengan menggunakan variasi metode penelitian. Tiga metode penelitian akan dijabarkan sebagai berikut: 1 Penelitian deskriptif berarti pengukuran sampel secara sistematik. Contoh : survey, studi observasi, interview. 2 Penelitian korelasional melibatkan perbandingan 2 set pengukuran sampel untuk menentukan jika terdapat hubungan antar variabel contohnya hubungan antara tinggi dan berat, ukuran dan angka kecepatan jantung atau merokok dan lamanya hidup. 3 Penelitian eksperimental meneliti sebab akibat. Variabelnya harus benar- benar dikontrol. b. Pengembangan rencana 1 Merumuskan semua kemungkinan cara untuk memecahkan masalah. 2 Menulis langkah demi lamgkah. 3 Menyerahkan rencana guru untuk persetujuan. 4 Menyerahkan rencana untuk kelompok lain untuk dikritik. 5 Mengembangkan rencana kelas, kemudian diselesaikan secara kelompok kecil. commit to user c. Penemuan perlengkapan kebutuhan Masing-masing kelompok harus: 1 Membuat permintaan peralatan sebelum memulai tahap solve. 2 Membuat daftar kebutuhan bahan secara tertulis untuk tahap solve. 3 Mengindikasikan item untuk disuplay oleh guru dan masing-masing anggota kelompok. 4 Menunjuk salah satu anggota kelompok yang berwenang untuk memperbaiki dan mengemblikan bahan untuk penyediaa tempat diruang kelas. d. Pengumpulan data dan organisasi Siswa harus: 1 Memprediksi hasil sebelum menyimpulkan data. 2 Mendesain data sebelum mengumpulkannya 3 Menyerahkan desain untuk mendapat perdsetujuan guru atau kritik dari kelompok lain 4 Menanyakan kepada diri sendiri, “apakah hasil tersebut memberikan perubahan?” 5 Siswa mungkin membutuhkan bantuan dalam menjaga jarak investigasi Pizzini, 1991:27. c CREATE a. Menganalisis data dan mendispaly 1 Mengukur tendensi sentral 2 Mengukur variable 3 Korelasi hubungan 4 Memilih audience untuk presentasi 5 Memilih tempat untuk presentasi 6 Menyiapkan presentasi Pizzini, 1991:30. d SHARE a Praktek 1 Ketika siswa pada tahap create, dia dapat memulai praktek di depan audience siswa. commit to user 2 Siswa harus berkonsentrasi pada presentator ketika mempresentasikan 3 Siswa harus menyatakan mengeluarkan pendapat pada session ini dan mengkritik. b Presentasi 1 Guru melihat kelakuanperbuatan dan mengevaluasi pada kelompok yang presentasi 2 Guru memberi semangat kepada presenter untuk membawa serta audience dengan: a Menyimulasikan penyelidikan b Menanyakan pada audience untuk memprediksi kesimpulan c Membuat pre testpos test 3 Setelah presentasi, guru memberi waktu untuk berdiskusi dengan cara: a. Memberi komentar positif tentang presentasinya dan investigasi b Menghubungkan pertanyaan dengan yang di investigasi 4 Evaluasi topik yang dipresentasikan dan mengambil keputusan Pizzini,1991:36.

4. Model Pembelajaran EDI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Media ICT pada PBL Terhadap Hail Belajar Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

0 12 0

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

0 5 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN LEARNING CYCLE PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 21

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MACROEMDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 27

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 3 22

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT.

0 2 24

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 4 19

PENGARUH PENGGUNAAN GAYA BELAJAR VISUAL-AUDITORIAL-KINESTETIK (V-A-K) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 1 25

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SIFAT SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 0 20

Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektr

0 0 3