Hookworm, curah hujan yang belum lebat permulaan musim hujan, arus air yang ditimbulkannya masih lambat. Arus air yang masih lambat ini merupakan
perangsangan bagi larva Hookworm bergerak ke permukaan tanah dan mempermudah terjadinya infeksi. Selain faktor tersebut, cara penularan
Hookworm melaui tanah dan di transmisikan ke manusia melalui kulit dan mukosa, melalui makanan yang terkontaminasi dengan tanah dan kotoran manusia
Sandjaja, 2007.
5.2 Hubungan Sanitasi Dasar dengan Infeksi Kecacingan
Pengukuran sanitasi dasar dengan infeksi kecacingan diukur berdasarkan sarana air bersih, pembuangan tinja jamban, saluran pembuangan air limbah dan
pengelolaan sampah.
5.2.1 Hubungan Sarana Air Bersih dengan Infeksi Kecacingan
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara sarana air bersih dengan
infeksi
kecacingan menggunakan uji Fisher diperoleh nilai
p=0,08 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sarana air bersih dengan infeksi
kecacingan pada siswaSD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan
Medan Marelan Tahun 2016.
Umumnya responden memiliki sumber air bersih milik sendiri. Namun sumber air tersebut berasal darisumur gali atau sumur bor yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari. Selain itu ada juga masyarakat yang meperoleh air bersih dengan sistem air perpipaan.
Universitas Sumatera Utara
Secara geografis, Kelurahan Paya Pasir bersebelahan dengan Kelurahan Terjun dimana terdapat Tempat Pembuangan Akhir Sampah se-Kota Medan
TPA Terjun. Banyaknya siswa yang tinggal di sekitar TPA memungkinkan sumber air bersih mereka tercemar dengan sampah maupun air lindi.
Infeksi kecacingan tidak hanya disebabkan oleh faktor keadaan geografis di kelurahan Paya Pasir, namun ada juga penyebab lain yaitu letak antara sumur
dengan septic tank. Sebagian rumah siswa ada yang penempatan antara sumur dengan septic tank tidak sesuai dimana jarak antara septic tank dengan sumur 10
m. Letak antara sumur dengan septic tank tidak sesuai dengan keadaan yang seharusnya, disebabkan karena rumah warga yang sangat padat dan berhimpitan
sehingga kemungkinan air sumur tercemar lebih besar. Penggunaan air yang tercemar akan menimbulkan berbagai masalah
kesehatan seperti kecacingan. Air yang mengandung telur cacing yang apabila digunakan untuk mencuci tangan akan dapat berpindah ke tangan dan akan masuk
ke dalam tubuh ketika makan menggunakan tangan Proverawati dan Rahmawati, 2012.
Air yang terkontaminasi telur cacing jika dipergunakan untuk membersihkan diri misalnya untuk mandi, mencuci tangan dan menggelontorkan
kotoran setelah buang air besar akan dapat tertelan ataupun masuk melalui pori- pori kulit yang terbuka akibat luka Slamet, 2000.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Altiara 2010 padaBalita di RW 03 Kelurahan Panggung Kota Tegalmenunjukkan adanya hubungan antara kondisi
sarana air bersih dengan infeksi kecacingan yaitu p= 0,0001.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Hubungan Pembuangan Tinja Jambandengan Infeksi Kecacingan