Dengan demikian diperoleh sampel sebanyak 47orang dari populasi sebanyak 109 orang. Untuk menentukan jumlah sample dari masing-masing kelas,
digunakan cara proportional sampleArikunto, 2006. Sedangkan untuk menentukan siswa yang akan dijadikan sampel digunakan teknik simple random
sampling yaitu pengambilan sampel secara acak yang dilakukan dengan cara mengundi Lottery TehniqueNotoatmodjo, 2010.
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Pada Setiap Kelas Berdasarkan Proporsi
No. Kelas
Jumlah Siswa Jumlah Sampel
1. Kelas III
27 25,5
12 orang 2.
Kelas IV 31
27,7 13 orang
3. Kelas V
23 21,3
10 orang 4.
Kelas VI 28
25,5 12 orang
Jumlah 109
100,0 47 orang
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini ada 2 dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data diperoleh dengan cara wawancara melalui observasi dan kuesioner, serta hasil pemeriksaan fesesyang dilakukan di Laboratorium Parasitologi
Fakultas Kedokteran USU.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Data Sekunder
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Marelan yang berhubungan dengan penelitian. Data dari Sekolah Dasar Negeri
067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan.
3.4.3 Metode Pemeriksaan Tinja faeces
Sebelum pemerikasaan tinja dilakukan, terlebih dahulu Pot tinja dibagikan kepada Responden sehari sebelum pemeriksaan laboratorium, kemudian besok
paginya tinja dibawa ke laboratorium. Spesimen harus segera diperiksa pada hari yang sama, sebab jika tidak telur cacing khususnya telur cacing tambang akan
rusak atau menetas menjadi larva. Jika tidak memungkinkan tinja harus diberi formalin 5-10 sampai terendam. Pemerikasaan tinja Depkes RI, 1992 dapat
dilakukan sebagai berikut: 1
Prinsip Dengan penambahan Zat Eosinlusol maka mikroorganisme dan unnsur-
unsur lain dalam tinja akan kelihatan lebih jelas 2
Tujuan Melihat adanya kelainan-kelainan dalam tinja baik secara makroskopis
maupun mikroskopis. a.
Cara Pemeriksaan Tinja A. Makroskopis
1. Spesimen diperiksa di tempat yang terang B. Mikroskopis
1 Alat yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
a. Masker dan sarung tangan karet b. Liditusuk gigi
c. Pot plastik ukuran 10-15 cc atau kantong plastik obat d. Kaca objek dan kaca penutup
e. Spidol f. Kertas saringtissue
g. Mikroskop 2 Reagen
a. Larutan Eosin 2 3 Cara pembuatan
a. Pakailah sarung tangan untuk mencegah kemungkinan infeksi berbagai penyakit dari tinja
b. Tuliskan nomor kodenama responden pada pot plastik kantong plastik obat
c. Ambil tinja dengan liditusuk gigi dibagian tengah permukaan tinja seujung lidi, kemudian letakkan di atas kaca objek
d. Teteskan larun Eosin 2 di atas kaca objek e. Aduk sampai rata pada masing-masing larutan
f. Tutup dengan kaca penutup
g. Lihat dibawah mikroskop mula-mula dengan pembesaran 10x kemudian dengan pembesaran 40x
h. Hasil pemeriksaan tinja berupa positif atau negatif tiap jenis telur cacing.
Universitas Sumatera Utara
4 Interpretasi -
Positif Infeksi Kecacingan : bila didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium ada telur cacing di dalam tinja
- Negatif Infeksi Kecacingan : bila tidak didapatkan dari hasil pemeriksaan
laboratorium ada telur cacing di dalam tinja.
3.5 Defenisi Operasional