Hasil Pemeriksaan Infeksi kecacingan pada Karakteristik Responden Hubungan Sanitasi Dasar dengan Infeksi Kecacingan.

Tabel 4.21 Distribusi Infeksi Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir KecamatanMedan Marelan Tahun 2016 No Jenis Cacing Jumlah Siswa Persentase 1. Cacing gelang 2 28,6 2. Cacing tambang 1 14,3 3. Cacing cambuk 4 57,1 Total 7 100,0 Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa hasil pemeriksaan cacing dari seluruh jumlah siswa yang terinfeksi kecacingan, jenis cacing yang paling banyak menginfeksi pada siswa SD Negeri 067773 di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan tahun 2016 adalah cacing cambuk Trichuris Trichiurayaitu ada 4 orang 57,1.

4.3 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji fisher untuk mengetahui hubungan antara komponen sanitasi dasar yaitu sarana air bersih, pembuangan tinja jamban, saluran pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah serta higiene perorangan yang terdiri dari kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan kontak dengan tanah, kebersihan kuku dan penggunaan alas kaki denganinfeksikecacingan.

4.3.1 Hasil Pemeriksaan Infeksi kecacingan pada Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil pemeriksaan Infeksi kecacingan di Laboratorium, dapat diketahui jumlah siswa yang terinfeksi kecacingan atau tidak terinfeksi kecacingan berdasarkan karakteristik responden yaitu umur dan jenis kelamin. Adapun hasil pemerikasaan laboratorium dapat di lihat pada tabel 4.22 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Distribusi Infeksi Kecacingan Berdasarkan Karakteristik Umur dan Jenis Kelamin pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir KecamatanMedan Marelan Tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah siswa, jika dilihat dari segi umur siswa, yang positif terinfeksi kecacingan lebih banyak pada umur 11-14 tahun yaitu sebanyak 4 orang. Dan apabila dilihat dari segi jenis kelamin, lebih banyak siswa laki-laki yang terinfeksi kecacingan yaitu ada 6 orang

4.3.2 Hubungan Sanitasi Dasar dengan Infeksi Kecacingan.

Hubungan antara komponen sanitasi dasar yaitu sarana air bersih, pembuangan tinja jamban, saluran pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah dengan infeksi kecacingan dapat dilihat pada tabel berikut: No. Karakteristik responden Hasil laboratorium Total 1 Umur tahun Positif Negatif Jumlah orang 8-10 3 6,4 27 57,4 30 63,8 11-14 4 8,5 13 27,7 17 36,2 Jumlah 7 14,9 40 85,1 47 100,0 2 Jenis kelamin Positif Negatif Jumlah orang Laki-laki 6 12,8 20 42,6 26 55,3 Perempuan 1 2,1 20 42,6 21 44,7 Jumlah 7 14,9 40 85,1 50 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 Hasil Uji Fisher antara Sanitasi Dasar dengan Infeksi Kecacingan pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir KecamatanMedan Marelan Tahun 2016 No. Sanitasi Dasar Infeksi Kecacingan Nilai Positif Negatif P 1. Sarana Air Bersih Risiko Pencemaran Tinggi 3 6,4 1 2,1 0,008 Risiko Pencemaran Rendah 4 8,5 39 83,0 Total 7 14,9 40 85,1 2. Sarana Pembuangan Tinja Jamban Risiko Pencemaran Tinggi 3 6,4 0,002 Risiko Pencemaran Rendah 4 8,5 40 85,1 Total 7 14,9 40 85,1 3. Saluran Pembuangan Air Limbah Risiko Pencemaran Tinggi 2 4,3 6 12,8 0,585 Risiko Pencemaran Rendah 5 10,6 34 72,3 Total 7 14,9 40 85,1 4. Sarana Pengelolaan Sampah Risiko Pencemaran Tinggi 4 8,5 1 2,1 0,001 Risiko Pencemaran Rendah 3 6,4 39 83,0 Total 7 14,9 40 85,1 Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah siswa berdasarkan observasi kondisi sarana air bersih yang menunjukkan positif terinfeksi kecacingan dan negatif terinfeksi kecacingan lebih banyak pada siswa yang memiliki sarana air bersih dengan tingkat risiko pencemaran rendah, dimana yang positif sebanyak 4 siswa 8,5 dan negatif terinfeksi kecacingan sebanyak 39 siswa 83,0.Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Fisherdiperoleh nilai p=0,008 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sarana air bersih dengan infeksikecacingan. Berdasarkan hasil observasi pada sarana pembuangan tinja jamban pada siswa yang menunjukkan positif terinfeksi kecacingan dan negatif terinfeksi Universitas Sumatera Utara kecacingan lebih banyak pada siswa yang memiliki sarana pembuangan tinja jamban dengan tingkat risiko pencemaran rendah, dimana yang positif infeksi kecacingan sebanyak 4 siswa 8,5 dan negatif terinfeksi kecacingan sebanyak 40 siswa 85,1. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Fisherdiperoleh nilai p=0,002 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sarana pembuangan tinja jambandengan infeksi kecacingan. Berdasarkan hasil observasi saluran pembuangan air limbahyang menunjukkan positif terinfeksi kecacingan dan negatif terinfeksi kecacingan lebih banyak pada siswa yang memiliki saluran pembuangan air limbah dengan tingkat risiko pencemaran rendah, dimana yang positif infeksi kecacingan sebanyak 5 siswa 10,6 dan negatif terinfeksi kecacingan sebanyak 34 siswa 72,3.Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Fisherdiperoleh nilai p=0,585 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kondisi saluran air limbah dengan infeksi kecacingan. Berdasarkan hasil observasi sarana pengelolaan sampah yang menunjukkan positif terinfeksi kecacingan lebih tinggi pada siswa yang mempunyai sarana pengelolaan sampah dengan tingkat risiko pencemaran tinggi yaitu 4 orang 8,5. Sedangkan yang menunjukkan negatif terinfeksi kecacingan lebih banyak pada siswa yang memilikisarana pengelolaan sampah dengan tingkat risiko pencemaran rendah yaitu sebanyak 39 orang 83,0. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Fisherdiperoleh nilai p=0,001 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sarana pengelolaan sampah dengan infeksi kecacingan. Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Hubungan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan

Dokumen yang terkait

Hubungan Higiene Perorangan dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Di SD Negeri 1 Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2003

7 48 76

Hubungan Higiene Perorangan Pemulung Makanan Sisa Dengan Infeksi Kecacingan Di Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2006.

1 35 93

Hubungan Higiene Perorangan Siswa Dengan Infeksi Kecacingan Anak SD Negeri Di Kecamatan Sibolga Kota Kota Sibolga

5 31 138

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 33

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 5 5

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 39

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Kecacingan pada Murid SD Negeri Abe Pantai Jayapura

0 1 11