Saluran Pembuangan Air limbah

lumbricoides. Telur Ascaris juga banyak ditemukan di sekitar sumur, tempat cuci, dekat jamban, pinggir kali dan bahkan di dalam rumah. Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung adalah karena kontak langsung dengan sampah misalnya sampah beracun. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Efek tidak langsung dapat berupa penyakit bawaan, vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Mengingat efek daripada sampah terhadap kesehatan maka pengelolaan sampah harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Tersedia tempat sampah yang dilengkapi dengan penutup 2. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, tahan karat, permukaan bagian dalam rata dan dilengkapi dengan penutup 3. Tempat sampah dikosongkan setiap 1 x 24 jam atau 23 bagian telah terisi penuh.

2.2.4. Saluran Pembuangan Air limbah

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Menurut Ehless dan Steel air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan Chandra, 2007. Air limbah rumah tangga terdiri dari tiga fraksi penting: 1. Tinja, faeces, berpotensi mengandung mikroba patogen Universitas Sumatera Utara 2. Air seni urine, umumnya mengandung Nitrogen dan Posfor, serta kemungkinan kecil mikroorganisme. 3. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage. Campuran faeces dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai black water. Mikroba patogen banyak terdapat pada excreta. Excreta ini merupakan cara transport utama bagi penyakit bawaan air Menurut Chandra 2007 secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut: 1. Karakteristik Fisik Sebagian terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan padat dan tersuspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja dan sebagainya. 2. Karakteristik kimiawi Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik yang berasal dari limbah itu sendiri, saaat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama membusuk akan bersifat asam karena sudah mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau yang tidak menyenangkan. 3. Karakteristik bakteriologis Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan E. coli. Universitas Sumatera Utara Menurut Chandra 2007 ada 5 cara pembuangan air limbah rumah tangga, yaitu: 1. Pembuangan umum, yaitu melalui tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman. 2. Digunakan untuk menyiram tanaman dikebun 3. Dibuang ke lapangan peresapan 4. Dialirkan ke saluran terbuka 5. Dialirkan ke saluran tertutup atau selokan. Halaman sering dijadikan arena bermain anak-anak, bahkan tidak jarang digunakan untuk tempat buang air besar yang memungkinkan telur cacing untuk tidak cepat matang sehingga potensi untuk menularkan tetap besar. Air limbah yang mengandung mikroorganisme patogen dan berasal dari pembersihan kamar mandi mungkin dapat menginfeksi anak-anak yang sedang bermain di halaman. Jika kondisi tanah kurang dapat di tembus air, sementara penggunan air atau kepadatan rumah tinggi, metode pembuangan air limbah yang memenuhi syarat mutlak diperlukan Chandra, 2007. Syarat dan upaya untuk mencegah atau mengurangi akibat buruk dari air limbah, yaitu : a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum b. Tidak menyebabkan pencemaran air c. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah d. Tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit dan vekor e. Kondisi tidak terbuka karena jika terbuka saat tidak diolah terkena udara luar akan mengangu pernafasan, terutama anak-anak Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.3 Higiene Perorangan

Dokumen yang terkait

Hubungan Higiene Perorangan dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Di SD Negeri 1 Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2003

7 48 76

Hubungan Higiene Perorangan Pemulung Makanan Sisa Dengan Infeksi Kecacingan Di Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2006.

1 35 93

Hubungan Higiene Perorangan Siswa Dengan Infeksi Kecacingan Anak SD Negeri Di Kecamatan Sibolga Kota Kota Sibolga

5 31 138

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 33

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 5 5

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

0 0 39

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Kecacingan pada Murid SD Negeri Abe Pantai Jayapura

0 1 11