benar larut. Ditambahkan larutan Wijs ke dalam gelas Erlenmeyer sebanyak 25 mL kemudian ditutup dan dikocok hingga campuran benar-benar bercampur . Disimpan
bahan tersebut dalam ruang gelap selama ± 30 menit. Diambil bahan tersebut dari tempat penyimpanan lalu ditambahkan 25 mL larutan KI 10 dan 150 mL air suling.
Dititrasi dengan larutan Na
2
S
2
O
3
0,1 N sampai warna kuning hampir hilang kuning pucat. Ditambahkan 1-2 mL indikator amilum ke dalamnya dan dititrasi kembali
sampai warna biru hilang.
Dilakukan hal yang sama terhadap larutan blanko dan dihitung dengan rumus:
Bilangan iodin =
B-S x N x 12,69 Massa sampel gram
Dimana: B= Volume titrasi blanko mL
S= Volume titrasi sampel mL N= Normalitas Na
2
S
2
O
3
3.3.7 Pengujian Sifat Antibakteri Basa Schiff
3.3.7.1 Pembuatan Media Mueller Hinton Agar MHA
Dimasukkan 7,6 g media MHA ke dalam gelas Erlenmeyer, dilarutkan dengan 200 mL akuades yang diikuti dengan pemanasan dan pengadukan, lalu disterilkan di dalam
autoklaf pada suhu 121 C selama 15 menit.
3.3.7.2 Pembuatan Media Nutrien Agar NA Miring dan Stok Kultur Bakteri
Dimasukkan 7 g Media NA ke dalam gelas Erlenmeyer, dilarutkan dengan 250 mL akuades yang diikuti dengan pemanasan dan pengadukan, lalu disterilkan di dalam
autoklaf pada suhu 121 C selama 15 menit. Kemudian sebanyak 3 mL dituangkan ke
dalam dua tabung reaksi dibiarkan memadat pada posisi miring membentuk sudut 30- 45
. Diambil biakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dari strain
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
utama dengan jarum ose lalu digoreskan pada media NA yang telah memadat. Diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 35
C.
3.3.7.3 Pembuatan Media Nutrient Broth NB
Dimasukkan 6,5 g media NB ke dalam Erlenmeyer dilarutkan dengan 500 mL akuades yang diikuti dengan pemanasan dan pengadukan, lalu disterilkan di autoklaf
121 C selama 15 menit.
3.3.7.4 Pembuatan Inokulum Bakteri
Dimasukkan 5 mL media NB steril dalam tabung reaksi dan diinkubasikan selama 2-3 jam, kemudian ditambahkan Staphylococcus aureus yang sudah di subkultur ke dalam
media NB dengan menggunakan jarum ose yang sudah steril, diukur kekeruhan larutan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25 .
Dilakukan dengan cara yang sama terhadap bakteri Escherichia coli.
3.3.7.5 Uji Sifat Antibakteri Basa Schiff
Dimasukkan 0,1 mL inokulum bakteri Staphylococcus aureus ke dalam cawan petri, kemudian ditambahkan 15 mL media MHA dengan suhu 45
-50 C dihomogenkan
sampai media dan bakteri tercampur rata dibiarkan sampai media memadat. Diletakkan kertas cakram yang telah direndam dengan Basa Schiff yang telah berisi
bakteri dan diinkubasi pada suhu 35 C selama 24 jam dalam inkubator . Setelah itu
diukur zona bening yang ada disekitar kertas cakram dengan menggunakan jangka sorong. Dilakukan perlakuan yang sama untuk inokulum dari bakteri Escherichia coli.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.3.8 Penentuan Efisiensi Inhibitor