sederhana seperti glukosa membentuk asam laktat, asam asetat dan asam formiat. Sedangkan pada suasana aerob terjadi siklus asam karboksilat dan transport elektron
untuk pembentukan energi. Escherichia coli dapat memproduksi 2 macam enterotoksin, yaitu enteroktoksin tidak tahan panas heat labile enterotoxin yang
bersifat sebagai antigen dan mekanisme kerjanya merangsang keluarnya enzim adenilat siklase yang terdapat didalam sel epitel mikosa usus halus, dan enterotoksin
tahan panas heat stable enterotoxin yang mempunyai sifat tidak sebagai antigen dan mekanisme kerjanya merangsang keluarnya enzim guanilat siklase yang
menghasilkan siklik guanosin monofosfat yang menyebabkan gangguan absrobsi klorida dan natrium www.astographic.comEscherichia coli.
2.10.3 Biofilm dan Microbially Influenced Corrosion MIC
Bakteri yang hidup bebas planktonik dalam perairan di alam akan cenderung untuk melekat sesil ke berbagai macam permukaan baik abiotik maupun biotik.
Mikroorganisme yang melekat erat ke suatu permukaan disebut dengan biofilm, dimana kehadirannya menyebabkan masalah yang potensial terhadap beberapa
industri. Biofilm berkembang pada permukaan yang terbilas dalam lingkungan berair, baik permukaan biotik tanaman air dan binatang, maupun abiotik batu, logam, dan
tembok. Polimer ekstrasellular yang dihasilkan dalam perkembangan biofilm, menyebabkan terlihatnya lapisan berlendir pada permukaan. Efek yang ditimbulkan
oleh biofilm menyangkut area yang luas yaitu 1 kehilangan energi dalam unit pemindah panas, 2 korosi logam, 3 pertumbuhan pada alat-alat rumah sakit
Characklis dan Marshall, 1990. Microbially Influenced Corrosion MIC mengacu pada pengaruh dari
mikroorganisme pada kinetika proses korosi logam, disebabkan oleh pelekatan mikroorganisme pada permukaan, biasanya disebut biofilm. Prasyarat untuk MIC
adalah adanya mikroorganisme. Jika korosi dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme, selanjutnya memerlukan: 1 sumber energi, 2 sumber karbon, 3
penyumbang elektron, 4 penerima elektron dan 5 air Beech, Iwona, 2000.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Prasyarat Pertumbuhan Mikroorganisme
Prasyarat Penyedia
Jenis Pertumbuhan
Sumber Energi Cahaya
Senyawa Kimia Fototropik
Kemotropik Sumber Karbon
CO
2
Senyawa Organik Autotropik
Heterotropik Penyumbang Elektron
yang dioksidasi Senyawa Anorganik
Senyawa Organik Litotropik
Organotropik Penerima Elektron
yang direduksi Oksigen
NO
2 -
, NO
3 -
, SO
4 2-
, CO
2
Aerobik Anaerobik
Beech, Iwona, 2000. Tabel 2.6 Contoh-contoh Penerima Elektron
Penerima Elektron Produk
Jenis Respirasi; Organisme
Respirasi Aerobic
O
2
H
2
O Respirasi oksigen;
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli
Respirasi Anaerob NO
3 -
NO
2 -
, N
2
O, N
2
Respirasi nitrat; Paracoccus denitrificans,
Pseudomonas stutzeri S
2-
SO
4 2-
Respirasi sulfat; Desulfovibrio desulfuricans
Fumarat Suksinat
Respirasi fumarat; Escherichia coli,
Wolinella succinogenes Fe
3+
Fe
2+
Respirasi besi; Alteromonas putrefaciens
Beech, Iwona, 2000.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.11 Logam Seng