4. Penambahan inhibitor
Inhibitor adalah senyawa tertentu yang ditambahkan pada larutan elektrolit untuk mengurangi korosi logam. Inhibitor terdiri dari anion atom-ganda yang dapat masuk
ke permukaan logam, dengan demikian dapat menghasilkan selaput lapisan tunggal yang kaya oksigen Djaprie, 1995.
2.12.3 Inhibitor Korosi
Salah satu metoda untuk menghambat kerusakan yang terjadi adalah dengan cara menggunakan inhibitor. Inhibitor korosi adalah senyawa kimia yang dapat mencegah
atau memperlambat proses korosi. Sejauh ini, penggunaan inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya yang relatif
murah dan prosesnya yang sederhana. Biasanya proses korosi logam berlangsung secara elektrokimia yang terjadi secara simultan pada daerah anoda dan katoda yang
membentuk rangkaian arus listrik tertutup. Inhibitor biasanya ditambahkan dalam jumlah sedikit, baik secara kontinu maupun periodik menurut suatu selang waktu
tertentu Indocor, 2011. Cara inhibitor mereduksi laju korosi adalah sebagai berikut:
a Memodifikasi polarisasi katodik dan anodik Slope Tafel
b Mengurangi pergerakan ion ke permukaan logam
c Menambah hambatan listrik dipermukaan logam
d Menangkap atau menjebak zat korosif dalam larutan melalui pembentukan
senyawa yang tidak agresif. Mekanisme kerja inhibitor dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Inhibitor teradsorpsi pada permukaan logam, dan membentuk suatu lapisan tipis
dengan ketebalan beberapa molekul inhibitor. Lapisan ini tidak dapat dilihat oleh mata biasa, namun dapat menghambat penyerangan lingkungan terhadap
logamnya. 2.
Melalui pengaruh lingkungan misal pH menyebabkan inhibitor dapat mengendap dan selanjutnya teradsopsi pada permukaan logam serta melidunginya terhadap
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
korosi. Endapan yang terjadi cukup banyak, sehingga lapisan yang terjadi dapat teramati oleh mata.
3. Inhibitor lebih dulu mengkorosi logamnya, dan menghasilkan suatu zat kimia yang
kemudian melalui peristiwa adsorpsi dari produk korosi tersebut membentuk suatu lapisan pasif pada permukaan logam.
Inhibitor menghilangkan konstituen yang agresif dari lingkungannya Tredhwey dan Chamberlain, 1991.
2.12.4 Teknik Penentuan Efisiensi Inhibitor
Ada beberapa cara untuk menguji atau mengevaluasi efisiensi suatu inhibitor adalah dengan teknik kehilangan berat, teknik gasometrik, teknik elektrokimia, spektroskopi
impedansi elektrokimia, dan pengukuran polarisasi. 1.
Teknik Kehilangan Berat Untuk pengukuran kehilangan berat, persentasi efisiensi inhibitor dapat dihitung
dengan variasi konsentrasi inhibitor menggunakan rumus berikut ini:
EI = W
- W
1
W x 100
Keterangan: EI = efisiensi inhibitor
W = berat kehilangan tanpa inhibitor
W
1
= berat kehilangan menggunakan inhibitor
2. Teknik Gasometri
Untuk penentuan efisiensi inhibitor dengan teknik ini didasarkan pada volume gas hidrogen yang dibebaskan, dimana dihitung dengan cara berikut ini.
EI = V
B
- V
I
V
B
x 100
Keterangan: V
B
= volume gas hidrogen yang bertambah didalam tidak adanya inhibitor V
I
= volume gas hidrogen yang bertambah didalam adanya inhibitor
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Teknik elektrokimia
Pengukuran efisiensi inhibitor dengan teknik ini menggunakan suatu anoda dan katoda pada permukaan suatu logam, dimana pengaruh inhibitor akan mereduksi arus.
4. Spektroskopi impedansi elektrokimia
Pada teknik ini dilakukan dengan bantuan komputer dengan mengukur perpindahan muatan resistansi pada logam.
EI = R
t
inh - R
t
blank R
t
inh x 100
Keterangan: R
t
inh = perpindahan muatan resistansi dengan adanya inhibitor R
t
blank = perpindahan muatan resistansi tanpa adanya inhibitor Chitra et al, 2010.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang