Asam lemak Asam lemak merupakan asam karboksilat alifatis berantai panjang Sastrohamidjojo,

Tabel 2.2 Diagram Alur Proses Oleokimia dari Bahan Dasar Minyak atau Lemak menjadi Oleokimia dan Turunan Oleokimia Bahan Dasar Bahan Dasar Oleokimia Turunan Oleokimia Minyak Lemak Asam Lemak Diikuti reaksi-reaksi seperti : Aminasi Klorinasi Dimerisasi Epoksidasi Etoksidasi Hidrogenasi Kuarternisasi Sulfasi Transesterifikasi Esterifikasi Saponifikasi Amina Asam Lemak Alkohol Asam Lemak Amina Asam Lemak Metil Ester Asam Lemak Propilen, Parafin dan Etilen Sumber : Richtler and Knaut, 1984 : Alami : Sintesis Gliserol

2.3 Asam lemak Asam lemak merupakan asam karboksilat alifatis berantai panjang Sastrohamidjojo,

2005. Jenis asam lemak menjadi penentu perbedaan sifat dari trigliserida namun komponen gliserol bersifat identik untuk setiap trigliserida. Beberapa aspek yang membedakan jenis asam lemak yaitu: panjang rantai karbon, jumlah ikatan rangkap, posisi ikatan rangkap, konfigurasi dari atom hidrogen yang berikatan dengan karbon berikatan rangkap posisi cis atau trans, dan posisi dari ikatan asam lemak dengan gliserol. Asam lemak ditemukan dalam lemak makanan pada panjang rantai karbon 4- 24 atom karbon O’brien, R. D., 2009. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Asam lemak sebagai penyusun lemak ini dapat dibedakan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak disebut jenuh bila semua atom karbon dalam rantainya diikat tidak kurang daripada dua atom hidrogen, sehingga dengan demikian tidak ada ikatan rangkap. Asam-asam lemak jenuh yang telah dapat diidentifikasi sebagai bagian dari lemak mempunyai atom C 4 hingga C 26 . Jenis-jenis asam lemak jenuh dijelaskan pada tabel 2.2. Adapun salah satu struktur umum rantai karbon dari asam lemak jenuh asam laurat adalah sebagai berikut: H C H H C H H C H H C H H C H H C H H C H H C H H C H H C H H C C H H H O Gambar 2.1 Struktur Asam Lemak Jenuh Asam Laurat Asam-asam lemak yang didalam rantai karbonnya mengandung ikatan rangkap dinamakan sebagai asam lemak tak jenuh. Derajat ketidakjenuhan dari minyak tergantung pada jumlah rata-rata dari ikatan rangkap didalam asam lemak. Jenis-jenis asam lemak tak jenuh dijelaskan pada tabel 2.4. CH 3 CH 2 7 CH CH CH 2 7 C O OH Gambar 2.2 Struktur Asam Lemak Tak Jenuh Asam Oleat Sastrohamidjojo, 2005. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Asam Lemak Jenuh yang Terdapat dalam Lemak dan Minyak Ketaren, 2008. Asam Lemak Jenuh Rumus Molekul Sumber Asal Titik cair o C n- Butirat CH 3 CH 2 2 COOH lemak susu sapi, mentega -7,6 n-Kaproat CH 3 CH 2 4 COOH mentega, minyak kelapa, minyak kelapa sawit -1,5 n-Kaprilat CH 3 CH 2 6 COOH domba 1,6 Kaprat CH 3 CH 2 8 COOH susu sapi dan kambing, minyak kelapa, minyak kelapa sawit 31,5 Laurat CH 3 CH 2 10 COOH susu, minyak inti sawit, spermaseti, minyak laural, minyak kelapa 44 Miristat CH 3 CH 2 12 COOH minyak pala, susu ternak, dan lemak nabati; minyak babi dan minyak ikan hiu 58 Palmitat CH 3 CH 3 14 COOH sebagian besar terdapat dalam lemak hewani dan minyak nabati 64 Stearat CH 3 CH 3 16 COOH domba 69,4 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Asam Lemak Tidak Jenuh yang Terdapat dalam Lemak dan Minyak Ketaren, 2008. Hampir semua asam lemak yang terdapat dalam alam mempunyai jumlah atom karbon yang genap karena asam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil koenzim A Fessenden dan Fessenden, 1992.

2.4 Ester Asam Lemak

Dokumen yang terkait

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

24 143 103

Sintesis Basa Schiff Melalui Reaksi Kondensasi Etilendiamina Dengan Aldehida Hasil Ozonolisis Minyak Jarak (Ricinus communis Linn) Dan Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Terhadap Logam Seng

7 134 87

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

31 156 80

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 12

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 2

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 13

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oleokimia - Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 9 7

Sintesis Basa Schiff Melalui Reaksi Kondensasi Etilendiamina Dengan Aldehida Hasil Ozonolisis Minyak Jarak (Ricinus communis Linn) Dan Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Terhadap Logam Seng

0 0 15