kemungkinan akan berubah warna jika terkena cahaya matahari, lambat terjadi penguraian warna dalam difusi siang hari tanpa adanya oksigen. Adanya oksigen
menyebabkan fenilhidrazin mengalami autoksidasi, reaksi dipercepat oleh cahaya dan panas, substansi akan menjadi coklat kemerahan pada udara terbuka sebagai hasil dari
autoksidasi ini WHO, 2000. Berikut ini adalah reaksi pembuatan fenilhidrazin Coleman, 1941:
Gambar 2.8 Reaksi Pembuatan Fenilhidrazin
2.9 Basa Schiff
Basa Schiff pertama sekali ditemukan oleh seorang bernama Hugo Schiff sejak tahun 1864. Basa Schiff memiliki karakteristik berupa gugus imin -RC=N-dalam
strukturnya Cimerman et al, 1997. Seperti pada persamaan dibawah ini:
R-NH
2
+ R-CHO R-N=CH-R + H
2
O
Dimana R dapat dimisalkan sebagai senyawa alifatik maupun senyawa aromatik. Basa Schiff yang berasal dari senyawa aldehid aromatik memiliki
keefektifan sistem konjugasi yang lebih stabil Munir et al, 1985.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Contoh reasi pembentukan Basa Schiff yaitu pembuatan N-1,1-dimetil etil-2-metil propilimina Vogel, 1989.
H
3
C CH
CH
3
C H
O H
2
N C
CH
3
CH
3
CH
3
H
3
C CH
CH
3
C H
N C
CH
3
CH
3
CH
3
+
2-metil-propanal 1,1-dimetil-etilamin
N-1,1-dimetil etil-2-metil propilimina +
H
2
O Air
Gambar 2.9 Contoh Reaksi Pembentukan N-1,1-dimetil etil-2-metil Propilimina
Sesuatu yang menarik dari Basa Schiff bahwa penggunaannya sebagai suatu inhibitor korosi yang efektif, dimana didasarkan pada kemampuan secara spontan
membentuk suatu lapisan pada permukaan agar terlindungi. Banyak inhibitor komersial termasuk aldehida atau amina, tetapi rupanya ikatan C=N pada Basa Schiff
lebih effisien di dalam banyak kasus. Prinsip interaksi antara inhibitor dengan
permukaan logam adalah adsorpsi kimia Ashraf et al, 2011.
2.10 Bakteri
Kelompok mikroorganisme yang paling penting dan beraneka ragam, yang berhubungan dengan makanan dan manusia adalah bakteri. Adanya bakteri dalam
bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan. Bakteri adalah
mikroorganisme bersel tunggal yang tidak terlihat oleh mata Buckle, 2007. Berdasarkan perbedaan respons terhadap prosedur pewarnaan gram dan
struktur dinding bakteri, bakteri diklasifikasikan menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
2.10.1 Bakteri Gram Positif
Ciri- cirinya: •
Dinding sel mengandung peptidoglikan yang tebal serta diikuti pula dengan adanya ikatan benang-benang teichoic acid dan teichoronic acid.
• Pada umumnya berbentuk bulat coccus.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
• Pada pewarnaan gram, bakteri jenis ini berikatan dengan zat warna utama yaitu
gentian violet dan tidak luntur bila dicelupkan kedalam larutan alkohol. •
Di bawah mikroskop tampak berwarna ungu Nasution, 2014. Contoh dari bakteri gram positif:
Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat
berdiameter 0.7- 1.2 μm, tersusun dalam kelompok kelompok yang tidak teratur seperti
buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu
kamar 20-25ºC. Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning keemasan, berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90 isolat
klinik menghasilkan Staphylococcus aureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri Jawetz et al, 2001.
2.10.1 Bakteri Gram Negatif
Ciri- cirinya: •
Mengandung sedikit sekali peptidoglikan dan tidak terdapat ikatan benang- benang teichoic acid dan teichoronic acid.
• Pada umumnya berbentuk batang basil keculai Basillus antharias dan Basillus
sereus. •
Pada pewarnaan gram, bakteri jenis ini tidak mampu berikatan dengan zat warna utama yaitu gentian violet dan luntur bila dicelupkan kedalam larutan alkohol.
• Di bawah mikroskop tampak berwarna merah Nasution, 2014.
Contoh bakteri gram negatif: Escherichia coli
Escherichia coli merupakan organisme anaerob fakultatif yang berbentuk batang lurus, mempunyai ukuran 1,1 –
1,5 μm x 2 – 6 μm, bersifat gram negatif, tidak berkapsul dan dapat bergerak aktif motil, dapat memfermentasikan berbagai
karbohidrat menjadi asam dan gas. Pada suasana anaerob melakukan fermentasi gula
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sederhana seperti glukosa membentuk asam laktat, asam asetat dan asam formiat. Sedangkan pada suasana aerob terjadi siklus asam karboksilat dan transport elektron
untuk pembentukan energi. Escherichia coli dapat memproduksi 2 macam enterotoksin, yaitu enteroktoksin tidak tahan panas heat labile enterotoxin yang
bersifat sebagai antigen dan mekanisme kerjanya merangsang keluarnya enzim adenilat siklase yang terdapat didalam sel epitel mikosa usus halus, dan enterotoksin
tahan panas heat stable enterotoxin yang mempunyai sifat tidak sebagai antigen dan mekanisme kerjanya merangsang keluarnya enzim guanilat siklase yang
menghasilkan siklik guanosin monofosfat yang menyebabkan gangguan absrobsi klorida dan natrium www.astographic.comEscherichia coli.
2.10.3 Biofilm dan Microbially Influenced Corrosion MIC
Bakteri yang hidup bebas planktonik dalam perairan di alam akan cenderung untuk melekat sesil ke berbagai macam permukaan baik abiotik maupun biotik.
Mikroorganisme yang melekat erat ke suatu permukaan disebut dengan biofilm, dimana kehadirannya menyebabkan masalah yang potensial terhadap beberapa
industri. Biofilm berkembang pada permukaan yang terbilas dalam lingkungan berair, baik permukaan biotik tanaman air dan binatang, maupun abiotik batu, logam, dan
tembok. Polimer ekstrasellular yang dihasilkan dalam perkembangan biofilm, menyebabkan terlihatnya lapisan berlendir pada permukaan. Efek yang ditimbulkan
oleh biofilm menyangkut area yang luas yaitu 1 kehilangan energi dalam unit pemindah panas, 2 korosi logam, 3 pertumbuhan pada alat-alat rumah sakit
Characklis dan Marshall, 1990. Microbially Influenced Corrosion MIC mengacu pada pengaruh dari
mikroorganisme pada kinetika proses korosi logam, disebabkan oleh pelekatan mikroorganisme pada permukaan, biasanya disebut biofilm. Prasyarat untuk MIC
adalah adanya mikroorganisme. Jika korosi dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme, selanjutnya memerlukan: 1 sumber energi, 2 sumber karbon, 3
penyumbang elektron, 4 penerima elektron dan 5 air Beech, Iwona, 2000.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Prasyarat Pertumbuhan Mikroorganisme
Prasyarat Penyedia
Jenis Pertumbuhan
Sumber Energi Cahaya
Senyawa Kimia Fototropik
Kemotropik Sumber Karbon
CO
2
Senyawa Organik Autotropik
Heterotropik Penyumbang Elektron
yang dioksidasi Senyawa Anorganik
Senyawa Organik Litotropik
Organotropik Penerima Elektron
yang direduksi Oksigen
NO
2 -
, NO
3 -
, SO
4 2-
, CO
2
Aerobik Anaerobik
Beech, Iwona, 2000. Tabel 2.6 Contoh-contoh Penerima Elektron
Penerima Elektron Produk
Jenis Respirasi; Organisme
Respirasi Aerobic
O
2
H
2
O Respirasi oksigen;
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli
Respirasi Anaerob NO
3 -
NO
2 -
, N
2
O, N
2
Respirasi nitrat; Paracoccus denitrificans,
Pseudomonas stutzeri S
2-
SO
4 2-
Respirasi sulfat; Desulfovibrio desulfuricans
Fumarat Suksinat
Respirasi fumarat; Escherichia coli,
Wolinella succinogenes Fe
3+
Fe
2+
Respirasi besi; Alteromonas putrefaciens
Beech, Iwona, 2000.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.11 Logam Seng
Seng zink adalah logam cukup mudah ditempa dan diliat pada 110-150
o
C. Seng melebur pada 410
o
C dan mendidih pada 906
o
C. Logamnya murni, melarut lambat sekali dalam asam dan alkali Vogel, 1985. Sifat-sifat kimiawi dari logam seng
adalah bersifat lunak dan sangat reaktif misalnya bereaksi dengan asam encer menghasilkan ion dipositif, seperti pada reaksi berikut ini:
Zn
s
+ 2 H
3
O
+ aq
Zn
2+ aq
+ H
2 g
+ 2 H
2
O
l
Dan jika dipanaskan secara perlahan dalam gas klorin menghasilkan ZnCl
2
. Sumber utama logam seng adalah bijih seng sulfida, ZnS, namun cara memperoleh
logam ini tidaklah mudah dimana menggunakan pemanggangan pada suhu 800
o
C kemudian mereduksi oksidanya dengan kokas berlebih pada suhu 1400
o
C. Reaksi pembuatan zink murni yaitu Atkins, 1989:
ZnS
s
+ 3O
2g
2ZnO
s
+ 2SO
2g
ZnO
s
+ C
s
Zn
l
+ CO
g
Salah satu penggunaan logam seng adalah untuk perlindungan logam besi terhadap korosi. Besi dicelupkan kedalam seng cair atau dengan proses pelapisan
elektrolisis. Meskipun begitu, seng akan tetap bereaksi dengan air. Dimana reaksi yang terjadi yaitu seng melindungi logam dari ion karbonat dan oksida.
Zn + H
2
O ZnO + H
2
Proteksi terhadap logam besi juga berhubungan dengan efek anoda dimana seng dilarutkan kedalam logam seng. Produk dari pelapisan besi dalam seng
dinamakan sebagai galvanisasi. Penggunaan lainnya pada seng termasuk pelapisan pada logam kuningan dan sebagai anoda pada bagian asam sel kering Mahan, 1987.
Pelapisan dengan menggunakan seng lebih baik dibandingkan pelapisan dengan menggunakan timah karena Sn
2+
Sn tidan seperti Zn
2+
Zn yang bersifat lebih positif dibandingkan logam besi. Pelapisan timah lebih cepat mengalami pengeroposan, lebih
kuat mereduksi persediaan elektron besi terhadap timah dan besi akan mengalami oksidasi lebih cepat. Berdasarkan hal ini, pelapisan dengan timah masih bisa
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengalami korosi, maka dari itu penggunaan alumunium bersifat lebih umum untuk menggantikan logam timah.
Secara komersial serbuk seng memiliki kemurnian 90 dan penambahan asam untuk menghilangkan oksida dipermukaan yang mengurangi keaktifannya. Seng
ini diaktifkan dengan pengadukan dengan asam klorida selama 2 menit, disaring dan dicuci dengan air dan diikuti aseton Vogel, 1989.
2.12 Korosi