commit to user 100
dalam bahasa Arab yang berupa doa niat salat. Ungkapan dalam bahasa Arab tersebut disajikan dengan bahasa Arab kemudian diikuti terjemahannya.
Dan sembahyang sunah istikharah [i] itu lafalnya niat “
ushalli
raka’ati
sunata
`
l-istiharah Lillahi
ta ala
” artinya” kusembahyangkan sunah istikharah karena Allah taala. Dan dua
rakaat kusembahyang khalwat dan lafal niatnya “
ushalli
raka’ati sunnata khalwati lillahi ta ala Allahu Akbar artinya”
kusembahyang sunah khalwat dua rakaat karena Allah taala dan pada sembahyang…RM: 3
Berdasarkan contoh-contoh pada kutipan di atas, dapat diketahui bahwa cara penyajian teks RM menggunakan bentuk interlinier. Secara sistematis, teks
RM dimulai dengan kalimat atau ungkapan berbahasa Arab diikuti dalam bahasa Melayu
3. Pusat Penyajian
Pusat penyajian adalah pandangan pengarang atau sudut pandang pengarang yang diambil pengarang untuk mengungkapakan karya atau istilah
lainnya
point of view
. Jakob Soemardjo berpendapat bahwa “pusat pengisahan
adalah pandangan pengarang, yaitu sudut pandang yang diambil pengarang untuk mengungkapkan karya” 1991:83 atau istilah lainnya
point of view
. Meneliti pusat pengisahan berarti meneliti siapa yang bercerita dan dari mana cerita itu
dikisahkan. Pusat pengisahan
point of view
terbagi menjadi empat macam yaitu 1
omniscent point of view
sudut pandang orang yang berkuasa, dalam hal ini pengarang bertindak sebagai orang yang tahu segalanya, 2
objective point of view
, dalam hal ini pengarang sama sekali tidak memberi komentar apapun, 3
point of view
orang pertama, gaya ini bercerita dengan sudut pandang “aku”, dan
commit to user 101
4
point of view
peninjau, di mana pengarang memilih salah satu tokoh untuk bercerita Jakob Soemardjo, 1991:83-84.
Dalam teks RM, pengarang menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan tarekat syattariyah khususnya berbagai syarat masuk dan syarat ketika
hingga akhir dalam menjalankan ibadah di dalam tarekat syattariyah. Berbagai syarat tersebut antara lain syarat masuk tarekat syattariyah, syarat seorang salik,
zikir yang dianjurkan dalam mendekatkan diri pada Allah, hingga syarat sempurnanya berkhalwat dan bersuluk dalam tarekat syattariyah. Sebenarnya teks
RM merupakan monolog dari penulis kepada pembaca khususnya orang salik yang ingin belajar atau masuk dalam tarekat syattariyah.
Ketahui olehmu hai salik jalan berbuat tarekat
syattariyah
yang itu dengan
washitah
olehmu syaikh kepada murid tarekat yang diberbuat akan dia. RM: 1
Pada kutipan yang pertama, kata olehmu mengacu kepada pembaca yang ingin sekedar tahu atau orang yang ingin belajar agama Islam khususnya bidang
tasawuf. Ketahui olehmu hai murid yang berkhalwat kembalilah
diberinya itu khalwat ketahui olehmu hai salik syarat sempurna berkhalwat itu itu sepuluh perkara. Pertama tiada
memakan kenyang-kenyang dan meminum air. RM: 12
Demikian juga pada kutipan di atas, kata ganti mu kamu menunjukkan keberadaan penulis dan pembaca. Kutipan di atas menunjukan bahwa mu kamu
merupakan murid yang ingin berkhalwat. Khalwat adalah pengasingan diri di tempat yang sunyi dengan tujuan untuk bertafakur kepada Allah SWT.
Uraian dan kutipan-kutipan di atas dapat digarisbesarkan bahwa pusat penyajian teks RM adalah menggunakan kata ganti orang kedua atau
omniscent
commit to user 102
point of view
. Penggunaan metode orang kedua ini ditunjukkan dengan pemakaian kata ganti orang kedua, yaitu kata ganti kamu mu.
4. Gaya Bahasa