commit to user 1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peninggalan sejarah masa lampau di Indonesia tidak dapat dipisahkan
dengan keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Sebagai bangsa besar yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, ataupun agama telah mewariskan
berbagai bukti sejarah yang berisi informasi penting pada kala itu, diantaranya ialah candi, bangunan kuno, prasasti, atau karya sastra. Salah satu karya sastra
masa lampau di Indonesia adalah naskah yang ditulis dalam berbagai macam bahasa. Dalam hal ini, Siti Baroroh Baried,
et.al
. menyimpulkan bahwa nilai-nilai luhur dan pengalaman-pengalaman jiwa yang diwariskan oleh generasi
sebelumnya yang tertuang ke dalam karya sastra dapat berfungsi sebagai sebuah pedoman dan filter yang tangguh bagi kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia
Siti Baroroh Baried,
et.al
. 1985:82 – 86.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa naskah adalah karya sastra lama yang memiliki syarat dan imajinasi sebagai pembentuk karya sastra.
Istilah naskah adalah kata serapan dari bahasa Arab, dalam filologi kata ini merupakan padanan dari kata Inggris
manuscript
tulisan tangan atau kata Belanda
handscrift
tulisan tangan. Dapat dikatakan bahwa naskah adalah tempat teks-teks ditulis, berbentuk konkret, nyata, dapat dipegang dan diraba Bani
Sudardi, 2003:10. Robson berpendapat bahwa naskah merupakan warisan rohani
1
commit to user 2
bangsa Indonesia, di dalamnya mengandung perbendaharaan dan cita-cita nenek moyang Robson, 1978:5.
Naskah Melayu adalah salah satu wujud karya sastra masa lampau yang ditulis oleh pujangga-pujangga kerajaan di Nusantara dengan aksara Arab Melayu
dan bahasa Melayu yang berisi beragam informasi misalnya masalah sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa, dan sastra pada zamannya.
“Karena naskah berasal dari masa lampau dengan konvensi yang jauh berbeda dengan saat
ini, untuk memahami informasi yang ada di dalamnya, naskah perlu digarap sedemikian rupa” Bani Sudardi, 2003:1. Filologi berperan penting sebagai studi
ilmu yang berhubungan dengan naskah. Djamaris berpendapat filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitianya
naskah-naskah lama Edwar Djamaris, 2002:3. Bani Sudardi memiliki pandangan tersendiri tentang filologi, filologi menurutnya adalah suatu disiplin ilmu
pengetahuan yang bertujuan memahami kebudayaan suatu bangsa melalui teks- teks tertulis di dalam naskah klasik Bani Sudardi, 2003:7. Jadi, Filologi adalah
disiplin ilmu sastra yang berusaha mengkaji naskah-naskah dengan memilki tujuan dasar ingin menyelidiki kebudayaan suatu bangsa berdasarkan dengan
naskah sebagai objek kajianya. Studi tentang teks yang terdapat dalam naskah didasari oleh adanya
informasi tentang hasil budaya manusia pada masa lampau yang tersimpan di dalamnya. Oleh karena itu, pengetahuan dan penelitian filologi secara lengkap
sangat dibutuhkan, mengingat meneliti peninggalan masa lampau yang berupa tulisan bukan sekedar membacanya akan tetapi juga untuk mengetahui berbagai
informasi penting yang terkandung di dalam isi naskah.
commit to user 3
Sastra lama dalam filologi juga memiliki jenis sastra seperti halnya dalam sastra modern. Salah satu jenis naskah Melayu dalam filologi adalah sastra kitab.
Sastra kitab merupakan jenis karangan keagamaan yang khas ilmiah dalam metode penyampaian isinya, yang disusun untuk murid pondok pesantren dan
anggota tarekat sufi Braginsky, 1998:275. Yock Fang mengartikan bahwa sastra kitab mencangkup satu bidang yang luas sekali, termasuk didalamnya ilmu kalam,
ilmu fikih dan ilmu tasawuf. Jenis sastra ini biasanya disadur dan diterjemahkan dari bahasa arab oleh orang Melayu yang tinggal di Mekah dan Madinah, Hal-hal
yang diuraikan meliputi semua segi dari Islam semisal
ALq
ur’
an, tafsir, tajwid, hadst, arkan al-islam, fikh
dan
usul-al fikh.
Adapun sastra kitab yang merupakan risalah pendek yang membahas satu perkara saja, misalnya ilmu s
ufi, tasawuf, dzikir, rawatib, primbon
dan sebagainya. Kumpulan doa dan Azimat juga dianggap sebagai sastra kitab Liaw Yock Fang, 1991: 286. Dari pengertian ini,
peneliti memilih sebuah teks yang berjudul
R
isālah Majmu’ yang selanjutnya disingkat menjadi RM. Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan
dengan menggunakan studi katalog, dapat dinyatakan bahwa Risālah Majmu’
termasuk naskah tunggal. Katalog-katalog yang diteliti antara lain:
Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat
Amir Sutaarga,
et.al
. 1972,
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3A
Behrend, dan Titik Pudjihastuti, 1977,
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid
4 Behrend. T. E. 1998,
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 5A
Edi S. Ekadjati, dan Undang A. Darsa, 1999
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4
Behrend, 1998,
Katalogus Naskah Bima II
Sri Wulan Rujiati Mulyadi, dan H.S. Maryam R. Salahuddin, 1990,
Katalog Naskah Buton Koleksi Abdul Mulku Zahari
commit to user 4
Achadiati Ikram, Tjiptaningrum F. Hassan, dan Dewaki Kramadibrata, 2001,
Maleische en Minangkabausche Handshriften in de Leidensche Universiteis Bibliotheek
Ronkel, 1921,
Catalogus van de Maleische en sudaneesche Handschriften der Leidsche Universits-Bibliotheek.
Juynboll, 1899,
Malay Manuscripts a Bibliographical Guide
Howard, 1966, dan
Direktori Edisi Naskah Nusantara
Edi S. Ekadjati, 2000. Dari katalog-katalog tersebut,
R
isālah Majmu’ tidak tercantum di dalam salah satu katalog tersebut.
Teks RM adalah salah satu teks dalam naskah aneka karangan dengan kondisi masih baik dan jelas dibaca. Aneka karangan tersebut berisi
1. Teks Ilmu Tukang: menjelaskan ilmu pertukangan pada masa Nabi
Ibrahim hal.1-20.
2.
Teks Risālah Majmu’ : menjelaskan adab mendekatkan diri kepada Tuhan
dalam ilmu tasawuf menurut tarekat Syattariah hal. 34-49.
3.
Teks Syamsul Ma’rifah ilā
Hadhrati `Sy-syar
ī’a
h
: menjelaskan tata cara bertarekat dalam tarekat Qadiriyah Syattariyah
hal. 50-79. 4.
Teks
Tuhfatu`I- Ahbab
: menjelaskan tarekat Syattariyah hal. 79-95. 5.
Bab
Sakaratu `I-Maut
hal. 95-98. 6.
Teks
Kasyful `l-Muntazar
. hal. 99-107. 7.
Adab bersahabat dengan Allah
: menjelaskan tata cara untuk mendekatkan diri kepada Allah hal.107-112.
8. Hal
Syair, Syarah Doa Husni `l-Basr
, dan catatan-catatan lain yang tidak terbaca.
commit to user 5
Naskah ini tersimpan di Perpustakaan Banda Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh
2324, dengan keterangan nomor inventaris 07_00006. Teks RM yang tertulis di dalam naskah masih dapat dibaca dengan jelas, sehingga naskah ini masih layak
untuk dikaji. Berdasarkan deskripsi naskah yang dilampirkan, isi singkat dari teks bagaimana syarat seseorang masuk dalam tarekat Syattariah, dengan melakukan
berbagai tahapan amalan seperti salat, zikir dan puasa dengan di bimbing oleh seorang kiai guru.
Teks RM ini tergolong dalam karya sastra kitab karena di dalamnya berisi tentang ajaran Islam, yaitu ilmu tasawuf dengan aliran tarekat Syattariah sebagai
kandungan teks tersebut. Ada sejumlah alasan yang menarik bagi peneliti dalam mengkaji naskah RM dibandingkan dengan teks-teks lain yang terdapat dalam
satu naskah aneka karangan. Teks ini mengemukakan masalah berbagai syarat dalam menjalani kehidupan sufi di tarekat Syattariah, antara lain syarat untuk
masuk ke dalam tarekat, syarat salik berkhalwat, syarat menjalankan khalwat, syarat baiat dan talkin dan syarat sempurna berkhalwat. Hal yang menarik dalam
teks yang berisi syarat masuk dalam tarekat Syattariah ini adalah apabila
seseorang melanggar pantangan yang dilarangkan maka dia akan kembali ke derajat awam. Teks ini selain menarik untuk dikaji dan diteliti juga disebabkan
teks ini berisi pendidikan, khususnya pendidikan keagamaan yang menyangkut moral manusia. Artinya bahwa teks ini apabila dimengerti dan diambil
manfaatnya dapat membangun kepribadian manusia.
commit to user 6
Latar belakang ketertarikan penulis untuk menjadikan naskah RM sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut.
1. Perlu adanya upaya penyelamatan naskah sebagai peninggalan masa
lampau yang kondisi fisiknya tidak mungkin bertahan lama. 2.
Bentuk tulisan yang tidak mudah dipahami oleh generasi sekarang karena menggunakan huruf Arab Melayu atau bahasa Melayu.
3. Sampai saat penelitian ini dilakukan, penulis belum menjumpai penelitian
atau hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap teks ini. 4.
Teks ini merupakan satu kesatuan utuh, diawali dengan bacaan basmalah dan diakhiri kata tamat atau
tamma
yang merupakan salah satu ciri struktur sastra kitab.
5. Tulisan pada naskah masih cukup jelas.
6. Mengungkapkan isi kandungan teks yang membahas ajaran tasawuf di
dalam tarekat Syattariyah.
Melalui latar belakang tersebut, maka diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai ajaran tasawuf di dalam tarekat
Syattariyah seperti yang telah disebutkan dalam teks. Dengan demikian, penelitian ini diberi sebuah judul
Risālah Majmu’ :
SuntinganTeks, Analisis Struktur dan Isi.
B. Pembatasan Masalah