commit to user 26
26 belas halaman dan lebih mengedepankan permasalahan tentang tata cara masuk
dalam tarekat Syattariyah. Dengan demikian, teks RM dapat diperlakukan sebagai naskah tunggal. Oleh karena itu, dalam penyuntingan teks RM, metode yang
digunakan adalah metode standar. Metode standar yaitu berusaha menerbitkan teks dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajegan. Di samping itu,
ejaannya disesuaikan dengan ejaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Tulisan-tulisan yang rusak, salah atau kosong
sepanjang masih dapat direkrontuksi akan diperbaiki. Transliterasi naskah merupakan langkah terakhir dalam penelitian filologi.
Bani Sudardi berpendapat ba hwa “transliterasi adalah proses pengalihan dari huruf ke
huruf, dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Hal tersebut bertujuan memepermudah pembaca yang tidak memahami abjad asli teks tersebut” Bani Sudardi, 2003:66.
Ada dua tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang filolog dalam melakukan transliterasi.
Pertama,
menjaga kemurnian bahasa lama dalam naskah khususnya penulisan kata dan yang
kedua
, menyajikan teks sesuai dengan pedoman ejaan yang berlaku sekarang, khususnya teks yang tidak menunjukkan ciri bahasa lama yang
dikemukakan dalam tugas pokok pertama Edwar Djamaris, 2002:19 –20.
C. Analisis Struktur
1. Sastra Kitab
Sastra kitab merupakan karya-karya keagamaan yang berbentuk kitab yang dimasukkan ke dalam kesusastraan Melayu. Sastra kitab berbeda dengan karya-karya
sastra pada umumnya yang mengandung unsure imajinasi atau rekaan. Kandungan isi
commit to user 27
27 sastra kitab bersifat ilmiah, logis dan tidak mengandung imajinasi atau rekaan yang
bersifat fiktif melainkan ajaran agama yang jelas sumbernya, seperti Alquran dan hadis Nabi serta diyakini sebagai sebuah kebenaran oleh pemeluknya.
Kajian terhadap sastra yang dipengaruhi ajaran Islam, R. Roollvink berpendapat bahwa, untuk sementara waktu, kaidah yang paling baik untuk mengkaji sastra yang
dihasilkan di bawah pengaruh islam itu adalah membaginya ke dalam beberapa jenis atau kategori. Lima jenis sastra zaman Islam antara lain: cerita Alquran, cerita Nabi
Muhammad, cerita sahabat Nabi Muhammad, cerita pahlawan Islam dan sastra kitab dalam Liaw Yock Fang, 1991:204.
Siti Chamamah Soeratno berpendapat bahwa “sastra kitab” adalah sastra yang mengemukakan ajaran Islam yang bersumber pada ilmu fikih, tasawuf, ilmu kalam,
dan tarikh serta riwayat tokoh-tokoh historis Siti Chamamah Soeratno, 1982:149. Dalam bukunya
“
Memahami Karya-karya Nurudin Ar Raniri
”, Siti Chamamah Soeratno berpendapat bahwa sastra kitab atau kesusastraan kitab di Indonesia
merupakan corak yang khusus, yang tersebar luas bersama penyebaran Islam, tidak hanya di Melayu dan dalam sastra Melayu saja melainkan di daerah-daerah Indonesia
lain juga, misalnya Jawa dengan sastra Jawa yang oleh pegaud disebut atau digolongkan pada sastra keagamaan Jawa, antara lain meliputi teks-teks yang
berhubungan dengan Islam, mistik, kumpulan doa-doa dan mantera-mantera yang berhubungan dengan Islam, risalah-risalah Jawa tentang teologi Islam, dan buku.-
buku didaktis serta pendidikan Jawa yang berhubungan dengan etika Islam Siti Chamamah Soeratno, 1982:150-151.
commit to user 28
28 Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sastra kitab adalah
suatu jenis karya sastra yang mengemukakan ajaran Islam, mengemukakan ajaran yang bersumber dari ilmu tasawuf, ilmu fikih, ilmu kalam dan kitab-kitab lain dalam
agama Islam. Teks RM dapat dimasukkan ke dalam sastra kitab karena kandungan isi teks tersebut memuat ajaran Islam khususnya ilmu tasawuf.
2. Struktur Sastra Kitab