Zikir Analisis Isi Teks RM

commit to user 124 semalam segala makanan itu ia memadai dan yang lebih makan pada tiga hari segala makan yaitu segera sampai suluk kepada maqām baqa dan jikalau dua kali memakan sehari semalam maka yaitu binasa juga akan khalwat dan lagi kembali kepada martabat awam akan orang itu dan lagi maqām mubtadi akan ia. RM: 11-12

5. Zikir

Amalan penting bagi penganut tarekat Syattariyah adalah zikir kepada Allah. Aboebakar Atjeh berpendapat bahwa zikir adalah ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat akan Tuhan danmembersihkannya dari pada sifat-sifat yang tidak layak untuknya, selanjutnya memuji dengan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian Aboebakar Atjeh,1989:276. Zikir dalam tasawuf itu terbagi atas tiga tingkat M. Zain Abdullah,1991:65 : 1. Zikir Lisan atau disebut juga zikir nafi itsbat,yaitu ucapannya lā ilāha illa `l-lahu. 2. Zikir qalbu atu hati, disebut juga zikir Asal dan kebesaran, ucapannya Allah-Allah. 3. Zikir sir atau rahasia, disebut juga zikir isyarat dan nafs, ucapannya yaitu Hu-hu. Selain di atas, syarat berkhalwat dalam tarekat syattariyah adalah senant iasa berdzikir kepada Allah dengan kalimat lā ilāha illa `l-lahu zikir lisan. Kalimat tahlil tersebut menandakan akan kepasrahan dan keikhlasan hati bertuhankan Allah SWT. Zikir ini adalah makanan utama lisan atau lidah. Pengamalannya mula-mula zikir itu diucapkan secara pelan-pelan dan lambat, commit to user 125 kemudian makin lama makin cepat. Zikir ini disebut zikir nafi itsbat dikarenakan pegamalanya diucapkan dengan lisan secara nyata, baik zikir bersama-sama atau sendirian. Apabila salik tidak bisa melakukan zikir ini secara konsisten atau dapat disimpulkan salik tidak bisa menjaga lidahnya, maka batalah khalwat salik tersebut. Sebagai penebus kesalahan tersebut maka salik diwajibkan mengadakan sedekah berupa kenduri kepada syekh dan orang lain disekitarnya. Apabila tidak sanggup untuk bersedekah, maka salik harus menjalankan persyaratan dari awal seperti yang di syaratkan oleh gurunya. Berikut kutipan yang mengemukakan hal tersebut Dan lagi syarat-syarat [b.r] berkhalwat itu tiada berkata-kata akan kata yang lain daripada lā ilāha illa `l -lahu dan jikalau telanjur akan lidah pada kata dunia maka yaitu batal khalwat itu. Jika ada kuasa bertampil ia dengan sedekah kepada syekh dan kepada orang yang lain dan kenduri. Dan jikalau tiada kuasa bertempil maka yaitu berkhalwat seperti syarat yang dahulu pada syekh. RM: 11.

6. Sepuluh Syarat Sempurna Berkhalwat