karena lesi multifokal yang mengenai daerah modulasi perhatian spesifik. Katz dan Giacino, 2004 Terdapat perluasan gangguan fungsi kortikal luhur pada
delirium, dengan bukti terdapatnya disfungsi pada beberapa area di otak, seperti struktur subkortikal,
brain stem dan thalamus, lobus parietalis non dominan,
fusiformis, korteks pre-frontalis dan juga korteks motorik primer. Pada penderita trauma kapitis, adanya oedem serebri, dengan kompresi
terhadap ventrikel ketiga dan sisterna basalis berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranialis, yang selanjutnya menimbulkan delirium dan koma. Lesi
otak yang semakin dalam pada penderita trauma kapitis berkaitan dengan semakin lamanya durasi delirium dan koma. Trzepacz, 1994
Pada penelitian ini, penderita dengan delirium secara signifikan dijumpai pada kelompok dengan gambaran CT
scan kepala
medium focal injury ,
mild moderate diffuse
, massive focal injury
dan massive diffuse injury
; dan menurut lokasi kedalaman lesi secara signifikan dijumpai pada kelompok dengan lokasi lesi
di frontal temporal, ganglia basalis, thalamus dan brainstem serebelum.
IV.2.4. Hubungan antara variabel dengan lamanya masa rawat inap rumah sakit
Delirium pada penderita yang berusia tua telah dihubungkan dengan pertambahan lamanya masa rawat inap di rumah sakit, dan telah dianalisa
terhadap kontrol berdasarkan keparahan penyakit yang diderita. Berdasarkan kelompok usia, pada penelitian ini dijumpai rerata lamanya masa rawat inap yang
lebih panjang pada kelompok usia yang lebih tua 55 tahun yaitu 22,25 ± 6,85 hari, dibanding kelompok usia lebih muda 15 – 25 tahun yaitu 17,79 ± 5,70 hari,
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
namun tidak signifikan. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Maguire dkk
cit . Saravay dan Lavin, 1994 yang menyimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara peningkatan lamanya masa rawat inap dengan confusion
, peningkatan usia penderita dan beberapa faktor lainnya. Penelitian oleh
Rockwood dkk cit
. Saravay dan Lavin, 1994 juga menyimpulkan bahwa pada usia di atas 80 tahun, adanya delirium dan demensia berhubungan secara
signifikan dengan keterlambatan penderita keluar dari rumah sakit. Namun berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Bourgeois
dkk 2006 terhadap 155 penderita gangguan kognitif yang berkaitan dengan delirium dan demensia, didapati bahwa rerata lamanya masa rawat inap lebih
panjang pada kelompok usia lebih muda dibanding dengan kelompok usia lebih tua geriatrik meskipun tidak signifikan; di mana pada kelompok usia 18 – 39
tahun dijumpai rerata selama 16 hari, kelompok usia 40 – 49 tahun sebesar 13,4 hari, kelompok usia 50 – 59 tahun sebesar 12,8 hari, kelompok usia 60 – 69 tahun
sebesar 14,1 hari, kelompok usia 70 – 79 tahun sebesar 13,7 hari dan kelompok usia 80 – 96 tahun dijumpai rerata sebesar 12,9 hari.
Berdasarkan kedalaman
lesi dari gambaran CT scan
kepala penderita trauma kapitis, pada penelitian ini secara signifikan dijumpai rerata masa rawat
inap rumah sakit yang paling lama panjang yaitu pada lesi di brainstem serebelum selama 30,00 ± 0 hari, sedang lesi di ganglia basalis selama 23,00 ± 0
hari, lesi di frontal temporal selama 19,00 ± 5,42 hari, lesi di thalamus selama 18,33 ± 2,89 hari dan lesi di corpus callosum memiliki masa rawat inap yang
paling singkat yaitu 12,00 ± 0 hari. Sedikit berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Blackman dkk 2003 terhadap 92 penderita trauma kapitis, secara
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
signifikan dijumpai rerata masa rawat inap rumah sakit yang paling lama yaitu pada lesi di ganglia basalis selama 70,5 ± 67,7 hari; lesi di brainstem serebelum
selama 62,8 ± 41,0 hari; lesi di thalamus selama 55,2 ± 54,8 hari; lesi di frontal temporal dan corpus callosum merupakan yang paling singkat yaitu selama 29,7 ±
28,6 hari.
IV.2.5. Hubungan antara gangguan kognitif dan delirium dengan lamanya masa rawat inap rumah sakit